Beberapa bulan lalu, Perunggu hadir untuk merayakan rasa lelah melalui lagu mereka berjudul Biang Lara. Kini Perunggu kembali dengan materi yang masih punya hubungan emosi mendalam berjudul Tarung Bebas. Single baru dari Perunggu ini merupakan langkah lanjutan yang dilakukan oleh Adam Adenan (bass/vokal), Ildo Hasman (drum/vokal), dan Maul Ibrahim (vokal/gitar) dalam menyambut rilisnya album perdana mereka.
Kabar mengenai rilisnya single Tarung Bebas ini pertama kali diungkap oleh Perunggu melalui akun Instagram mereka. Dalam kesempatan tersebut, Perunggu juga mengabarkan bahwa mereka telah merilis konten video lirik untuk bisa dinikmati secara saksama bagi para pendengar untuk menilik makna lagu barunya lebih dalam. Tarung Bebas jadi single kedua dari 9 lagu yang terdapat dari rencana album trio rock asal Jakarta ini.
Aspek emosional dari lagu Tarung Bebas ini hadir dari elemen agresi yang disalurkan melalui komposisi musik dari Perunggu. Band rock asal Jakarta ini dianggap sebagai salah satu nomor baru dengan karakteristik kencang dan garang yang pernah mereka garap. Proses pengerjaannya sendiri sebetulnya sudah dimulai oleh Perunggu di awal tahun 2020 lalu.
Menggambarkan perbedaan dari single sebelumnya, Maul Ibrahim dari Perunggu menjelaskan bahwa Tarung Bebas merupakan ciri lain dari karakteristik musik yang fleksibel. Jika sebelumnya nuansa pop alternatif kental terasa pada lagu Biang Lara, lagu Tarung Bebas jadi sebuah bukti bahwa Perunggu juga bisa membuat musik dengan ketentuan rock yang paten. Sehingga kedua single yang sudah rilis ini bisa memberikan kisi-kisi terhadap warna musik yang akan disuguhkan dalam keseluruhan album perdana mereka.
“Kalau di ‘Biang Lara’ kami ngasih gambaran seberapa catchy dan pop notasi lagu yang bisa kami tulis, sementara di ‘Tarung Bebas’ kami ngasih dengar bahwa kami juga masih bisa nulis lagu kencang. Cukup representatif buat nunjukin kisi-kisi album kami nanti kayak gimana. Benang merahnya ya di pop-rock berisik yang bakal gampang masuk di kuping dan anteng di otak”, ungkap, Maul Ibrahim.
Karakter agresif sudah dimunculkan oleh Perunggu sejak bagian awal dari lagu ini. Secara penuh, lagu ini memiliki elemen drum yang menghentak dan raungan distorsi gitar dalam balutan lirik emosional. Jelas menjadi suguhan yang berbeda jika dibandingkan dengan karakter musik yang dibawakan trio rock ini melalui Biang Lara sebelumnya.
Judul lagu Biang Lara dari Perunggu ini juga merupakan permainan kata dari sebuah wahana komidi putar yang cukup ikonis di Jakarta, Bianglala. Perunggu menjadikan wahana komidi putar tersebut sebagai sebuah roda kehidupan yang menawarkan banyak pengalaman, baik susah maupun senang.
“Bianglala itu kalau kita dudukin, kita bisa ngerasain dan tahu kapan naik, kapan turun, kapan di atas, kapan di bawah. Nggak usah selamanya harus maksa jadi poros. Cobain duduk di ujung terluar dan dibawa sama kondisi juga kadang perlu. Nggak usah terus-terusan diam di poros dan maksain megang kendali. Menepi saja untuk beberapa lama. Ternyata menyegarkan. Secara lirik, itu yang ingin kami gambarkan”, ungkap Maul Ibrahim dalam menjelaskan makna dari lagu Biang Lara.
Biang Lara dari Perunggu ini sebenarnya sudah ditulis sejak tahun 2019 silam. Draft Biang Lara ditulis oleh Maul Ibrahim seusai merasakan penat sehabis bekerja. Awalnya vokalis dari Perunggu itu merasa kurang yakin untuk memberikan draft lagu Biang Lara kepada dua rekannya. Alasan tersebut didasari karena Maul Ibrahim merasa lagu ini memiliki komposisi musik yang manis. Karakteristik tersebut terbilang berbeda dari materi-materi lain yang sudah pernah diperkenalkan Perunggu melalui EP berjudul Pendar pada tahun 2020 silam.
Image courtesy of Perunggu
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 01/09/2021
4 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
SARI ASTUTI
22/02/2025 at 09:34 AM
AyuRL Ningtyas
23/02/2025 at 19:39 PM
ENI PURWANTI
18/06/2025 at 12:35 PM
RAJIN SILALAHI
30/06/2025 at 05:46 AM