Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Flea

Aksi panggung yang enerjik, badan penuh tato, serta tata busana telanjang dada merupakan ciri khas dari seorang pemain bass ikonis dunia, Flea. Flea merupakan bassis dari band internasional, Red Hot Chili Peppers (RHCP). Flea lahir dengan nama Michael Peter Balzary di Melbourne, Australia 1962. Ia 4 tahun kemudian pindah untuk menetap di New York berkat sang ayah yang diterima untuk mengisi posisi di konsulat Australia di Manhattan. Flea menyatakan, bahwa masa tugas ayahnya kala itu hanya berselang selama 4 tahun, namun satu dan lain hal terjadi hingga Flea dan keluarganya menetap lebih lama. Menurutnya, jika dirinya harus kembali ke Australia kala itu, mungkin ia akan memiliki profesi yang jauh dari musik.

Pengenalan Flea tentang alat musik, terutama bermain bass berawal dari sang ibu yang memilih untuk mengikuti kursus gitar di waktu luang dan memilih untuk menjalin hubungan bersama instrukturnya, Walter Urban yang selanjutnya menjadi ayah tiri dari Flea. Melihat permainan sang ayah tiri sebagai musisi, membuat bassis ini tertarik dan seakan terpanggil untuk dapat bermain musik secara passionate. Kecintaannya Flea terhadap musik terus dirinya pupuk dengan cara berlatih selama masa kecil hingga remajanya. Meskipun sang ayah tiri cukup membantu pengembangan diri Flea sebagai seorang musisi, nyatanya hubungan keduanya tidak selalu berjalan mulus. Ia bercerita bahwa sang ayah tiri memiliki kecanduan atas obat-obatan dan juga minuman beralkohol. Adiksi tersebut memengaruhi kondisi mental sang ayah tiri, menjadikannya sebagai seorang pemarah bahkan tak segan untuk merusak segala hal yang ada di rumah. Namun, saat Flea melihat sang ayah tiri bermain musik, dirinya seakan mengerti segala kesulitan dan keresahan yang sedang dialami sang ayah tirinya. Flea merasa, setiap musik indah yang keluar dari permainan sang ayah tiri merupakan cara dirinya berkomunikasi, menceritakan tentang isi hatinya tentang permasalahan yang melanda. 

Flea pun merasa kala itu dia hidup cukup bebas sebagai seorang remaja, bisa bangun kapan saja. Namun rasanya apa yang dirinya rasakan terlampau bebas. Flea semasa muda menceritakan bahwa dirinya bebas berkeliaran di jalanan dan kerap terganjal masalah. Namun di waktu yang sama, hidupnya di jalanan seakan membuat dirinya kembali menemukan makna dari kata keluarga. Bersama teman-temannya kala itu, pemain bass ini merasakan keterikatan secara emosional. Flea dan teman-temannya saling menjaga dan mendukung satu sama lain. Kebersamaan yang dirinya inginkan di rumah, ternyata bisa didapatkan dari keberadaan teman-temannya. Selama masa remajanya pun Flea sadar bahwa keterbukaan merupakan salah satu cara terbaik dalam menjaga hubungan. Tentu ada kalanya Flea dan teman-temannya saling lontar ejekan satu sama lain. Namun di saat ejekan tersebut dirasa terlalu ofensif, Flea dan teman-temannya tidak segan untuk mengkritisi satu sama lain agar dapat saling menjaga. Flea juga mencurahkan cerita tentang masa lalunya melalui autobiografinya yang berjudul Acid for The Children di tahun 2018. Flea memulai menulis di saat dirinya harus vakum dari RHCP karena patah tulang akibat bermain snowboard.

Saat itu Flea masih menggeluti alat tiup trompet dengan genre jazz, sampai suatu saat, bassis ini menemukan pasangan yang tepat dalam bermain musik. Masuk SMA di Fairfax High School, Flea bertemu Anthony Kiedis untuk pertama kali dan mulai belajar memainkan bass dan mengenali musik rock dari teman lainnya, Hillel Slovak. Pertemanan Flea dan Anthony berlanjut hingga akhirnya mereka berdua mendirikan Red Hot Chilli Peppers di tahun 1983 bersama teman-teman satu sekolah. Saat pertama kali didirikan, formasi RHCP diisi oleh Anthony Kiedis (vokal), Flea (bass), Hillel Slovak (gitar), dan Jack Irons (drum). 

Di tahun yang sama, RHCP akhirnya mendapatkan kontrak album sebanyak tujuh buah bersama perusahaan rekaman, EMI America dan Enigma Records. Namun, di waktu yang bersamaan sang gitaris dan drummer memilih untuk keluar dengan alasan komitmen di band lainnya, sehingga Flea dan Anthony menemukan pengganti keduanya, Cliff Martinez sebagai pemain drum dan Jack Sherman sebagai gitaris. Perbedaan visi musik yang hinggap di dalam tubuh RHCP, membuat Flea dan Anthony memutuskan untuk memecat Jack Sherman dan Cliff Martinez untuk menarik kembali Hillel Slovak dan Jack Irons ke dalam band di tahun 1985.

Tiga album pertama RHCP yang berjudul The Red Hot Chilli Peppers (1984), Freaky Styley (1985), dan The Uplift Mofo Party Plan (1987) mengalami pasang surut dalam aspek penjualan albumnya. Meskipun begitu, paduan musik rock dan funk yang jadi tulang punggung RHCP jadi sebuah alternatif di kala itu dan cukup menarik perhatian para pendengar. Permasalahan di dalam tubuh Flea cs ternyata bukan hanya soal komersil saja, narkoba juga jadi kendala yang sangat memengaruhi. Hingga akhirnya menelan nyawa sang gitaris di tahun 1988, seusai rangkaian tur terakhir album ketiga mereka. Terpukul mendengar nasib naas kawannya, sang drummer pun memilih untuk undur diri. Ia beristirahat sejenak dari hingar bingar dunia musik dan Anthony menjalani rehabilitasi selama 30 hari. Pada

Akhir tahun 1988, barulah Ia dan Anthony menemukan bongkahan puzzle yang akan menjadikan RHCP sebagai salah satu band rock yang berpengaruh di dunia. Di masa tersebut, Flea dan Anthony menemukan John Frusciante yang berperan sebagai pemain gitar dan Chad Smith, drummer. Empat individu ini selanjutnya dikenang publik sebagai formasi legendaris RHCP. Hingga tahun 2020 ini, Flea dan RHCP telah berhasil menelurkan 11 album dan band tersebut pun masih aktif berkontribusi di industri musik hingga saat ini.

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Flea # red hot chili peppers # rock # funk # anthony kiedis

Article Category : Super Buzz

Article Date : 13/10/2020

Supermusic
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

4 Comments

Comment
SARI ASTUTI

SARI ASTUTI

07/03/2025 at 11:31 AM

Masa Muda Sulit Jadi Dorongan Flea Bermusik
DEVI TRI HANDOKO

DEVI TRI HANDOKO

03/09/2025 at 15:25 PM

Masa Muda Sulit Jadi Dorongan Flea Bermusik
AyuRL Ningtyas

AyuRL Ningtyas

24/09/2025 at 19:00 PM

Brawijaya Hutabarat

Brawijaya Hutabarat

26/10/2025 at 05:30 AM

Coll
Other Related Article
image article
Super Buzz

The Dare Lepas Single Terbaru yang Berjudul Strangestreetfellows

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Tampil di Jepang, Isyana Sarasvati Akan Kolaborasi Bareng Mantan Gitaris Megadeth

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Milledenials Luncurkan Musik Video untuk Single Precious Me dan Feel Any Pain

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Break Out Day Fest Cirebon Berlangsung Super Seru!

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive