Jamrud lancarkan kritik sosial lewat single Autopsi

Di tanggal 30 September yang lalu, Jamrud merilis lagu baru mereka yang berjudul Autopsi. Lagu ini dirilis Jamrud bersama SRN Entertainment.

Autopsi memiliki pesan positif tentang bahaya penggunaan narkoba. Lagu ini juga memiliki cerita yang cukup sentimentil bagi para personel Jamrud, terutama gitaris mereka; Azis MS yang juga menciptakan lagu ini.

Tergambar juga dalam penggalan liriknya nafas terakhirmu bawa cerita pilu/sisakan tanda tanya untukku yang menggambarkan cerita mengenai ditinggalnya Azis oleh rekan satu bandnya dulu.

Semakin membekas, karena Jamrud juga memiliki kisah ditinggal oleh dua personel mereka, Fitrah dan Sandi. Karena kisah tersebut Jamrud selalu punya lagu yang mengisahkan penyalahgunaan narkoba dan bahaya yang mengintainya.

Andi, Head of Label SRN Entertainment juga menuturkan jika lagu Autopsi ini punya cerita yang cukup relate dengan kehidupan orang di luar sana terutama pada bagian reff yang memberikan tanda tanya. 

Jamrud lewat penuturan Andi berharap dari lirik lagu tersebut bisa dinikmati dan dipahami oleh para pendengar mereka. 

Sebelumnya, Jamrud bersama SRN Entertainment juga menyelenggarakan konser spesial dengan tajuk Jamrud Pe25pective sebagai bentuk perayaan 25 tahun perjalanan mereka di dunia musik Indonesia.

Mereka juga mengenalkan album terbaru mereka PE25PECTIVE yang mencakup Ea Eo, Arogan dan juga Autopsi.

Jamrud adalah grup musik heavy metal/rock Indonesia yang dibentuk di Kota Cimahi. Awalnya, band ini bernama Jamrock di rentan waktu tahun 1984–1995. Formasi Jamrock di tahun 1995 yaitu Azis Mangasi Siagian (Gitar), Fitrah Alamsyah (Gitar), Shandy Handoko (Drum), Ricky Teddy (Bass) dan Krisyanto (Vokal).

Pada bulan Mei tahun 1995, Jamrock diterima oleh label rekaman milik Log Zhelebour, yaitu Logiss Records. 

Perkenalan personil Jamrock dengan Log Zhelebour sendiri bukan baru kali itu, karena Jamrock sendiri pernah mengikuti festival yang pernah diselenggarakan oleh Log Zhelebour di tahun 1984. Karena sudah saling mengenal akhirnya Mas Log mau menerima Jamrock untuk rekaman. 

Proses rekaman di Studio Triple M dimulai di bulan Juni hingga Agustus tahun 1995. Hingga akhirnya di bulan Oktober 1995 tersebut, Mas Log mengganti nama Jamrock menjadi Jamrud, alasannya agar terhindar dari permasalahan yang akan terjadi di kemudian hari.

Awalnya Azis dengan personel lainnya kurang setuju karena nama Jamrock sudah banyak dikenal luas. Tapi setelah melewati banyak perundingan akhirnya mereka setuju untuk mengubah nama bandnya.

Setelah berganti nama menjadi Jamrud, Album pertama Nekad dirilis pada 15 Desember 1995 di bawah naungan Logis Records.

Jamrud dikenal sebagai salah satu band yang sukses besar membawa musik Rock ke major label. Bahkan salah satu albumnya, masuk jajaran album terlaris di Indonesia dengan penjualan mencapai jutaan copy. 

Ciri khas dari band rock yang satu ini dikenal dapat meramu berbagai genre musik dengan lirik lirik yang kocak. 

Formasi Jamrud yang sekarang beranggotakan Azis Mangasi Siagian (Gitar), Ricky Teddy (Bass), Krisyanto (Vokal), Danny Rachman (Drum) dan Mochamad Irwan (Gitar).

Album-album dari Jamrud memang memiliki penjualan yang tinggi. Seperti Nekad (1996) yang terjual 150.000 kaset dan CD, Putri (1997, 300.000 kaset/CD), Terima Kasih (1999, 800.000 kaset dan CD) dan Ningrat (2000, terjual 2.000.000 kaset dan CD) yang kemudian meraih penghargaan 3 kategori dalam ajang Anugerah Musik Indonesia 2001.

Tidak hanya itu, bahkan album Ningrat membawa Jamrud bersama Log Zhelebour melakukan tour tunggal di 120 kota yang disponsori Djarum, diundang tampil di Jepang dan Korea serta melakukan rekaman di Australia dan melahirkan Album Sydney 090102 (2002), terjual 1.400.000 kaset/CD.

Image source: https://www.instagram.com/jamrud_official/