Di penghujung bulan Desember yang lalu, Adrian Yunan balik lagi merilis materi terbarunya dengan judul 40. Lagu ini jadi rilisan kedua Adrian Yunan di tahun 2022 setelah sebelumnya merilis Panggilan Darurat, hasil kolaborasi bersama dengan Reza Hilmawan. SuperFriends udah sempet denger kan?
Masih dengan benang merah kolaborasi, dalam 40 Adrian Yunan juga mengajak beberapa nama seperti Qadrashaku untuk drum dan perkusi, serta The Arby's, trio vokal perempuan. Lagu ini rilis di bawah label rekaman Pelampung Records dan disebarkan melalui situs The Storefront.
Single 40 ini dibuat oleh Adrian Yunan yang terinspirasi saat usia 40, namun di kala itu prosesnya tidak berlanjut karena satu kendala dan beberapa hal lainnya.
Buat SuperFriends yang nyimak mungkin belum banyak yang berusia 40 tahun, tapi buat Adrian Yunan usia 40 jadi momen reflektif buatnya meliputi penurunan fisik dan lingkungan sosial teman-teman yang berubah.
Buat Adrian Yunan, usia 40 bukan lagi era nongkrong seperti dulu. Sehingga di usia ini pula memengaruhi Adrian buat bikin lagu, mikir mau ngapain, dan sebagainya. Bagi Adrian Yunan, ia udah gak mikirin lagi itu happening atau tidak, tapi lebih dari itu bagaimana lagi bisa dinikmai dalam kalbu saja.
Buat Adrian Yunan dan teman-temannya, usia 40 punya value makanya dituangkan dalam sebuah lagu. Buat beberapa orang usia 40 mungkin dirasa mereka udah berasa tua banget, udah gak mampu kerja kantoran, mau buka usaha aja, udah mulai menurunkan tensi kehidupan, dan lain-lain. Tapi di sisi lain ada pula yang menemukan kalau inilah diri mereka yang sebenarnya.
Buat artwork single ini digambar sama anak Adrian Yunan sendiri yaitu Rintik Rindu. Single Panggilan Darurat artworknya juga dibuat sama Rindu lho!
Kabarnya bakalan ada album penuh yang akan dirilis sama Adrian Yunan, kita tunggu bareng-bareng ya SuperFriends!
Profil Singkat Adrian Yunan
Adrian Yunan memulai perjalanan musiknya bersama band rock Efek Rumah Kaca (ERK) bersama Cholil Mahmud dan Akbar Bagus Sudibyo. Tapi sayangnya pada 2010 ia didiagnosa dengan sebuah penyakit yang menyerang penglihatannya.
Sampai akhirnya di tahun 2017 Adrian Yunan memutuskan untuk berkarir solo. Sejak itu, ia dikenal sebagai solo artist dan pada album debutnya Sintas, ia merilis lagu-lagu yang ia tulis selama tujuh tahun, termasuk kehidupan personal dan rasa kegelisahannya ketika ia lama kelamaan kehilangan indera visualnya.
Sejak SD sebenarnya Adrian Yunan sudah mulai menyenangi musik. Soalnya, Adrian sering dengerin Ibu dan omnya main gitar bareng yang terus bikin Adrian mau belajar gitar.
Album pertamanya, Sintas, awalnya ditulis untuk diri sendiri tanpa tujuan untuk dirilis sebelumnya. Awal mula saat Cholil di tahun 2015 sering kali main ke rumahnya, saat itu Efek Rumah Kaca tengah menyelesaikan album Sinestesia. Cholil saat itu membuka kompter dan membuka file lagu dan mendengarkan lagu-lagu yang dibuat Adrian Yunan. Hingga akhirnya Cholil memberi ide untuk merilis lagu-lagu tersebut.
Adrian Yunan menjadi pembuka di sebuah showcase yang dibuat Cholil bersama istrinya. Saat itulah menjadi pertama kali baginya membawakan lagu-lagu yang biasanya disimpan di dalam komputer. Setelah itu barulah lagu-lagu tersebut digarap dan direkam lebih profesional hingga Adrian Yunan terus meneruskan karya musiknya sampai saat ini.
Image source: https://www.instagram.com/adrianyunan/
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :