Coba ingat-ingat, kapan pertama kali kamu tertarik dengan musik khususnya genre rock? Mungkin lewat koleksi vinyl/kaset/CD ayah kamu, aksi panggung band rock keren di TV tabung, atau saat kamu diundang ke konser band favorit sepupu. Ada banyak media yang menawarkan kesempatan bagi kita untuk mengenal bergenre rock, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi alam bawah sadar kita. Namun jika berbicara tentang film dalam format animasi, kita akan selalu mengidentikkan jenis film ini dengan genre yang eksklusif dikonsumsi anak kecil.
Pekat dengan elemen musikal, karakter karikatur penuh warna, serta cerita fantastis, film animasi barangkali dianggap sebelah mata oleh sebagian pendengar musik rock. Namun setelah melihat beberapa judul berikut, dijamin kamu akan setuju kalau animasi bisa dinikmati oleh siapa saja. Karena pada kenyataannya, beberapa animasi diciptakan dengan elemen vintage + psychedelic yang kuat, animasi dewasa, dan tentunya dengan cita rasa rock yang kental. Penasaran? Lihat daftar berikut, namun jangan ajak keponakan/adik kamu yang masih kecil untuk menonton film ini!
HEAVY METAL (1891)
Dengan menyandang judul film yang mewakili salah satu genre pecahan rock yang paling keras, film animsi Heavy Metal tidak menahan diri untuk menunjukkan kecadasan materi di dalamnya. Mulai dari musik hard rock yang kencang bersuara, karakter kartun yang beradegan sensual, serta animasi penuh warna yang memabukkan. Mengambil inspirasi dari salah satu majalah fantasi berjudul sama, Heavy Metal mengangkat kisah fantasi dan fiksi-ilmiah yang dipadu dengan gaya hidup rock n’ roll. Berkisah tentang kegelapan yang mengejawantah menjadi bola hijau yang merusak tatanan antar dimensi, petualangan antologi ‘dewasa’ Heavy Metal juga diiringi berbagai track jawara dari Black Sabbath, Cheap Trick, Blue Öyster Cult, hingga Sammy Hagar. Dilanjutkan dengan sekuel Heavy Metal 2000 di tahun 2000, sempat tersiar kabar kalau sutradara James Cameron, David Fincher, Quentin Tarantino, dan Guillermo Del Toro berencana untuk melakukan kolaborasi demi seri lanjutan Heavy Metal dengan teknologi IMAX – yang entah kapan akan terwujud.
ROCK & RULE (1983)
Gagal menjadi studio animasi yang mengerjakan film Heavy Metal di awal tahun 80’an, sandungan ini tidak menjadi penghalang bagi studio animasi Nelvana untuk tidak memproduksi film animasi bertema rock. Menggunakan latar masa depan yang dipenuhi makhluk mutan berwujud tikus - manusia, Rock & Rule berkisah tentang musisi tua/penyihir jahat Mok yang ingin mengundang kekuatan gelap melalui portal sihir. Namun untuk membuka portal tersebut, dirinya harus menemukan ‘suara' yang tepat terlebih dahulu. Posisi yang jatuh ke Angel, vokalis band kecil yang menjadi target Mok. Meskipun garis besar cerita Rock & Rule tergolong sederhana, vokal dan lagu dari Blondie (Debbie Harry mengisi vokal bagian lagu Angel), Cheap Trick, Lou Reed, Iggy Pop, serta Earth, Wind, and Fire membuat film animasi ini menjadi harta karun film animasi rock yang wajib kamu tonton.
AMERICAN POP (1981)
Produser/sutradara film animasi kenamaan era 80’an Ralph Bakshi sempat menggemparkan dunia animasi lewat film kartun dewasa Fritz the Cat di tahun 1972. Namun setelah memegang berbagai proyek film yang menjadi legenda cult seperti Wizards dan The Lord of the Rings, Bakshi bereksperimen dengan tekhnik animasi rotoscoping. Tekhnik yang menggunakan stok adegan asli yang diterjemahkan ke dalam bentuk animasi. Lewat animasi mix-media ini, Bakshi menciptakan kaleidoskop pergerakan musik di Amerika, mulai dari jenis musik vaudeville yang berlanjut ke skena folk era 60’an, acid punk, hingga stadium rock. Semuanya dilihat dari kacamata saga keluarga imigran Zalmie serta seluruh garis keturunannya yang terus berkecimpung di dunia musik. Tidak tanggung-tanggung, track single The Doors, Jimi Hendrix, Lynyrd Skynyrd, dan the Sex Pistols juga berkumandang di film dengan visual yang trippy ini.
PINK FLOYD: THE WALL (1982)
Tanpa penjelasan panjang, kita sudah tahu kalau animasi Pink Floyd: The Wall wajib masuk ke dalam daftar ini. Animasi kelam yang menggambarkan era distopia sedikit banyak mengingatkan kita dengan ketegangan era totalitarian pada masa Perang Dunia II. Kritik sosial yang membuat kita bergidik, dan mungkin bermimpi buruk dengan visual yang enerjik serta dipenuhi fantasi fasisme yang haus kekuasaan. Sebagai suplemen untuk album konsep ke-sebelas Pink Floyd berjudul sama di tahun 1979, The Wall yang rilis pada tahun 1982 mungkin diisi dengan banyak adegan live-action. Tapi segmen animasi film ini-lah yang membuat kita seakan menonton film bergenre horror psikologis musikal. Dengan kericuhan dunia yang kini semakin mirip kisah fiksi distopia, Pink Floyd: The Wall mungkin seperti mimpi buruk yang perlahan menjadi nyata.
YELLOW SUBMARINE (1968)
Lupakan petualangan fantasi dewasa dengan bumbu seks dan kekerasan, Yellow Submarine memiliki efek dewasa yang berbeda jika ditonton anak di bawah umur. Visual penuh warna dengan lirik menyenangkan dari The Beatles, secara tidak langsung seperti menjabarkan efek halusinasi LSD dengan gamblang. Lewat track “Lucy in the Sky with Diamonds,” “A Day in the Life,” “Baby, You’re a Rich Man,” kuartet John-Paul-George-Ringo mengarungi berbagai jenis lautan (Sea of Time hingga Sea of Holes) untuk menyelamatkan Pepperland dari genggaman Blue Meanie. Tanpa perlu memikirkan logika di balik ceritanya, Yellow Submarine lebih seperti petualangan absurd ketimbang sekadar animasi yang lucu untuk anak-anak.
DETROIT METAL CITY (2008)
Tidak adil rasanya jika SuperMusicID tidak memasukkan genre film animasi dari negeri sakura ke dalam daftar ini. Jika visual dari film animasi buatan negara Eropa dan Hollywood seperti berusaha terlihat keren, anime 12 episode Detroit Metal City mungkin akan membuat kita terbahak-bahak hingga sakit perut. Berkisah tentang seorang pemuda kaku yang bercita-cita untuk menjadi seorang musisi pop, dirinya harus berganti haluan menjadi vokalis/gitaris band death metal yang dikenal sebagai Detroit Metal City. Kocaknya, semua dikarenakan dirinya tidak mampu membayar uang sewa kontrakan. Lewat persona Johannes Krauser II, ia dipublikasikan sebagai sosok setan dari neraka yang membunuh kedua orang tuanya serta melakukan berbagai kegilaan lain. Semua demi memperkuat sosok cadas personanya! Kocak dan dipenuhi berbagai track cadas, DMC bisa jadi tontonan yang ringan saat berakhir pekan.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 12/11/2016
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :