Lo yang tumbuh besar di era 2000-an pasti pernah nyanyiin lagu In The End, Numb, atau Somewhere I Belong sambil ngerasa “kok gue banget, ya?”. Lagu-lagu Linkin Park gak perlu ditanya lagi, semua enak-enak didengar dan punya lirik yang dalem, bisa banget ngegambarin kegelisahan generasi saat itu. Gak heran kalau Linkin Park jadi salah satu band barat paling berpengaruh sepanjang masa.
Tapi di balik ketenaran mereka, ternyata perjalanan anggota Linkin Park gak selalu mulus. Dari awal terbentuk dengan nama Xero, gonta-ganti personel, hingga akhirnya meledak sebagai Linkin Park, band ini terus mengalami evolusi, baik dari segi musik maupun formasi personil Linkin Park. Dan buat lo yang udah lama gak ngikutin, siap-siap kaget karena formasi sekarang punya kejutan besar!
Bahkan nih, vokalis Linkin Park sekarang bukan lagi Chester Bennington, SuperFriends! Yap, band ini udah resmi masuk ke babak baru. Penasaran siapa aja yang pernah jadi anggota Linkin Park dan kayak apa sih perubahan member Linkin Park dari masa ke masa? Yuk, simak terus artikel ini sampai habis!
Formasi Awal dari Xero Menuju Linkin Park
Sebelum dikenal sebagai band nu metal yang menguasai tangga lagu dunia, Linkin Park berawal dari band kecil bernama Xero. Dibentuk tahun 1996 di Agoura Hills, California, Xero digagas oleh tiga sahabat sekolah:
- Mike Shinoda sebagai vokalis, rapper, sekaligus produser musik
- Brad Delson sebagai gitaris utama yang juga jadi “otak” aransemen
- Rob Bourdon sebagai drummer solid dengan teknik yang kuat
Anggota Linkin Park kemudian merekrut Joe Hahn sebagai DJ/efek visual, serta Dave "Phoenix" Farrell sebagai bassis. Vokalis Linkin Park awal adalah Mark Wakefield, tapi sayangnya, demo Xero yang dikirim ke label-label besar saat itu belum mampu menarik perhatian. Meskipun begitu, mereka gak nyerah dan terus eksplorasi musik.
Titik balik datang di tahun 1998 saat Chester Bennington bergabung menggantikan Wakefield. Dengan suara yang emosional dan jangkauan vokal luar biasa, Chester langsung klop dengan Mike Shinoda yang lebih condong ke rap. Kombinasi unik mereka jadi ciri khas yang langsung menonjol.
Band ini sempat mengganti nama jadi Hybrid Theory, tapi karena konflik nama dagang, akhirnya mereka settle dengan nama Linkin Park, terinspirasi dari taman kota Lincoln Park di Santa Monica. Formasi ini jadi awal dari perjalanan fenomenal mereka di dunia musik.
Era Kejayaan Linkin Park dari Hybrid Theory ke Eksperimen Musik
Tahun 2000, Linkin Park merilis album perdana bertajuk Hybrid Theory. Tak hanya sukses, album ini meledak di pasaran! Terjual lebih dari 10 juta kopi hanya di AS, dan jadi salah satu album debut rock terlaris sepanjang sejarah. Lagu-lagu seperti Papercut, Crawling, dan tentu saja In The End langsung jadi anthem generasi 2000-an.
Formasi saat itu terdiri dari:
- Chester Bennington sebagai vokalis utama
- Mike Shinoda sebagai rapper, vokalis, keyboardis, dan rhythm gitar
- Brad Delson sebagai gitaris utama
- Rob Bourdon sebagai drummer
- Dave "Phoenix" Farrell sebagai bassis
- Joe Hahn sebagai DJ, turntablist, dan visual effects
Gaya musik mereka yang memadukan genre lagu rap, rock, elektronik, dan nuansa emosional membuat Linkin Park beda dari yang lain karena mereka lebih dari sedang berjualan musik, tapi juga ngebawa pesan.
Setelah sukses besar dari album debut, tahun 2003 mereka ngerilis Meteora, yang makin memperkuat identitas mereka sebagai pelopor nu metal. Lagu-lagu seperti Faint, Numb, dan Breaking the Habit menampilkan eksplorasi yang lebih dalam secara lirik dan produksi.
Gak berhenti di situ, tahun 2004 mereka ngajak Jay-Z buat kolaborasi di album Collision Course. Proyek mashup ini ngegabungin track klasik Linkin Park dengan hits Jay-Z dan hasilnya? Fenomenal! Kolaborasi ini sukses memperluas jangkauan mereka ke penikmat hip-hop dan dapet banyak pujian dari kritikus maupun fans.
Kepergian Sang Vokalis Chester Bennington dan Warisannya
Tanggal 20 Juli 2017 jadi hari yang gak akan dilupain oleh fans Linkin Park di seluruh dunia. Chester Bennington, sang vokalis Linkin Park ikonik, ditemukan meninggal dunia di rumahnya di California. Kepergian Chester bikin dunia musik kehilangan sosok penting dan juga meninggalkan luka mendalam di hati para penggemar.
Sebelum wafat, Chester sempat merilis album One More Light bersama Linkin Park. Meskipun sempat dikritik karena perubahan gaya yang lebih pop, album ini kini dikenang sebagai surat cinta terakhir dari Chester. Lagu One More Light bahkan jadi simbol penghormatan dan perpisahan yang menyayat hati.
Setelah tragedi itu, Linkin Park memutuskan hiatus. Mereka sempat mengadakan konser tribute untuk Chester dan merilis album live One More Light: Live. Ulang tahun ke-20 Hybrid Theory juga dirayakan dengan versi remaster dan materi arsip yang belum pernah dirilis sebelumnya.
Formasi Terbaru Linkin Park dan Vokalis Baru!
Setelah lebih dari 6 tahun tanpa aktivitas besar, member Linkin Park kembali dengan kejutan di tahun 2024. Mereka memperkenalkan formasi baru yang bikin heboh karena untuk pertama kalinya, posisi vokalis Link Park yang sekarang dan utama diisi oleh seorang perempuan.
Kenalin, Emily Armstrong, eks vokalis band rock Dead Sara. Suaranya yang powerful dan emosional dinilai cocok banget untuk meneruskan semangat Chester, tanpa mencoba menirunya. Selain itu, Colin Brittain, produser musik ternama, juga bergabung sebagai drummer menggantikan Rob Bourdon yang memutuskan mundur demi fokus ke kehidupan pribadi.
Formasi Linkin Park terbaru:
- Mike Shinoda sebagai vokalis/rapper/gitaris
- Brad Delson sebagai gitaris
- Dave Farrell sebagai bassis
- Joe Hahn sebagai DJ/visual
- Emily Armstrong sebagai vokalis
- Colin Brittain sebagai drummer
Menurut Mike, kolaborasi dengan Emily dan Colin terasa “organik dan menyegarkan”. Mereka bahkan udah merilis album comeback bertajuk From Zero, dan siap tur dunia lewat From Zero World Tour di 2025 dan kabarnya, Indonesia masuk dalam daftar tujuan mereka, lho!
Perjalanan personil Linkin Park bener-bener kayak roller coaster ya, SuperFriends. Dari Xero yang ngebut di kamar tidur, sampai jadi band rock legendaris dunia. Kehilangan Chester emang bikin kosong, tapi formasi baru ini ngasih harapan baru.
Pertanyaannya sekarang, lo udah siap belum nyambut era baru Linkin Park? Kalo iya, siap-siap beli tiket konser mereka Februari 2025 nanti di Indonesia!
Siapa tau lo bisa denger Numb dan The Emptiness Machine live di depan mata lo sendiri
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 26/08/2025
7 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Lukman Hakim
27/08/2025 at 21:04 PM
Ald /
28/08/2025 at 03:06 AM
Vivi
29/08/2025 at 19:10 PM
Epul Saepuloh
03/09/2025 at 14:23 PM
RAJIN SILALAHI
04/09/2025 at 19:42 PM
RIYAN MUTAQIN
31/10/2025 at 09:00 AM
RIYAN MUTAQIN
31/10/2025 at 09:00 AM