Superfriends, Valentino Rossi sang legenda hidup MotoGP yang tak terbantahkan, pernah mengalami dua momen paling menyakitkan dalam kariernya. Musim 2006 dan 2015 adalah dua musim yang akan selalu dikenang sebagai kisah tragedi terburuk dalam sejarah perjalanan sang Doctor di dunia balap motor.
2006: Nicky Hayden dan Detik-Detik Penghancur Mimpi
Di musim 2006, Rossi berada dalam posisi yang tampaknya tak terkalahkan. Pembalap asal Italia ini telah mendominasi total MotoGP di musim tersebut, dan gelar juara dunia seolah-olah sudah ada di genggamannya. Namun ternyata, takdir berkata lain.
Nicky Hayden, pembalap muda berbakat dari Repsol Honda kala itu, mulai menggerogoti perlahan kepercayaan diri Rossi. Pertandingan demi pertandingan berlalu, dan persaingan semakin memanas. Di seri terakhir musim itu, di Valencia, Spanyol, terjadilah momen yang akan selalu dikenang.
Rossi mengalami kecelakaan yang memaksanya mundur dari balapan, sementara Hayden berhasil finis di posisi yang memungkinkannya merebut gelar juara dunia. Selisih poin tipis memisahkan mereka, dan mimpi Rossi pun pupus. Padahal di GP Portugal yang jadi satu seri terakhir sebelum GP Valencia, Rossi berhasil memimpin standing points dengan 244 pts, sementara Nicky Hayden menempel ketat dengan 236 pts.
Setelah crash di GP Valencia, standing points pun berbalik menjadi milik Nicky Hayden dengan 252 pts, dan Valentino Rossi di 247 pts. Selisih 5 poin yang pastinya sangat menyakitkan bagi The Doctor.
2015: Jorge Lorenzo dan Pertarungan Paling Emosional
Jika 2006 sudah menyakitkan, maka 2015 jauh lebih dramatis lagi bagi Valentino Rossi. Kali ini, rival terdekatnya adalah Jorge Lorenzo dari tim Yamaha sendiri. Persaingan mereka mencapai puncaknya dengan ketegangan yang luar biasa.
Klimaks pertarungan terjadi ketika Rossi dianggap terlibat insiden kontroversial dengan Marc Marquez di GP Sepang, Malaysia. Karena insidennya dengan Marquez, Rossi dijatuhi sanksi, yang memaksanya mundur ke paling belakang di grid start GP selanjutnya di Valencia. Lorenzo pun dengan cerdik memanfaatkan situasi, dan berhasil finish di urutan depan dan merebut gelar juara dunia dari The Doctor.
Padahal, standing points saat di GP Malaysia, Valentino Rossi memimpin dengan 312 pts, dan Jorge Lorenzo menempel ketat dengan 305 pts. Tapi, setelah GP Valencia, standing points pun berubah dan mengukuhkan status gelar juara dunia musim 2015 bagi Jorge Lorenzo. Jorge Lorenzo unggul tipis di 330 pts, sementara Valentino Rossi dengan 325 pts.
Kedua kekalahan ini bukan sekadar kehilangan gelar, melainkan pukulan telak bagi sang legenda. Di 2006, Rossi kehilangan gelar dengan margin tipis 5 poin. Sementara di 2015, pertarungan dengan Lorenzo mencapai klimaks emosional yang tak terlupakan. Meski begitu, inilah yang membuat Rossi begitu istimewa.
Setiap kekalahan justru membuatnya semakin legendaris. Dia nggak hanya sekedar pembalap, tapi ikon sejati MotoGP yang mampu bangkit dari keterpurukan. Kisah Rossi di 2006 dan 2015 mengajarkan kita bahwa dalam balap, seperti halnya dalam hidup, segalanya bisa berubah dalam sekejap. Gelar bisa hilang, namun legenda sejati akan tetap abadi.
So, itulah momen-momen paling tragis dari karier sang legenda hidup MotoGP Valentino Rossi nih, Superfriends! Kira-kira momen nyesek siapa lagi nih di saat race yang lo tau? 2009: Lorenzo vs Rossi? 2017: Marquez vs Dovizioso? Atau yang paling baru Bagnaia VS Martin musim 2023 dan 2024? Kasih tau jawaban lo di kolom komentar dibawah!
ARTICLE TERKINI
Source:https://www.motogp.com/en/news/2024/10/29/therematch-looking-back-at-motogps-closest-title-fights/511980
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :