SuperFriends, momen bersejarah baru saja terjadi di dunia MMA! Di UFC 323 yang berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas, pada 7 Desember 2025, Joshua Van berhasil mengukir namanya dalam sejarah MMA dengan menjadi juara UFC Flyweight yang baru. Yang lebih istimewa lagi, ia adalah juara UFC pertama kelahiran Asia, membawa bendera Myanmar dan seluruh Asia Tenggara ke puncak oktagon yang paling bergengsi di dunia!
Kemenangan yang Nggak Terduga
Pertarungan antara Joshua Van dan juara bertahan Alexandre Pantoja di co-main event UFC 323 berakhir dengan cara yang nggak pernah dibayangkan siapa pun. Hanya dalam 26 detik di ronde pertama, pertandingan sudah dihentikan, setelah Pantoja mengalami cedera parah pada lengannya.
Kejadian ini bermula ketika Pantoja mencoba tendangan kepala di awal pertandingan. Saat jatuh ke kanvas, sang juara bertahan mencoba menahan tubuhnya dengan lengan kiri, namun malah mengalami cedera siku yang mengerikan. Wasit Herb Dean langsung menghentikan pertarungan setelah melihat kondisi Pantoja yang jelas nggak bisa melanjutkan pertandingan.
Meskipun kemenangan ini datang dengan cara yang nggak ideal, Joshua Van resmi menjadi juara UFC Flyweight pada usia 24 tahun. Ia menjadi juara termuda kedua dalam sejarah UFC, hanya kalah muda dari Jon Jones yang meraih sabuk juara di usia 23 tahun.
Perjalanan dari Hakha ke Las Vegas
Kisah Joshua Van adalah kisah tentang perjuangan, ketahanan, dan mimpi yang nggak pernah padam. Lahir pada 10 Oktober 2001 di Hakha, Chin State, Myanmar, Van tumbuh di tengah situasi yang nggak stabil. Hingga membuat keluarganya terpaksa meninggalkan tanah air menuju Malaysia untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Dua tahun kemudian, di usia 12 tahun, Van dan keluarganya pindah lagi, kali ini ke Houston, Texas. Perpindahan ini bukan tanpa tantangan. Van nggak bisa berbahasa Inggris, sering di-bully di sekolah, dan merasa kehilangan identitasnya. Tapi justru dari kesulitan inilah ia menemukan jalannya ke dunia MMA.
Terinspirasi dari film-film Bruce Lee dan video street fight di internet, Van mulai belajar berkelahi untuk mempertahankan diri. Dari jalanan Houston, ia akhirnya menemukan rumahnya di gym MMA, tempat di mana ia mengasah kemampuannya dan menemukan tujuan hidupnya.
Rekor yang Mengesankan
Sebelum bergabung dengan UFC, Joshua Van sudah membuat nama di Fury Fighting Championship dengan rekor 7-1 dan meraih sabuk juara flyweight promosi tersebut. Debutnya di UFC pada Juni 2023 langsung menarik perhatian, menjadikannya fighter pertama dari Myanmar yang bertarung di oktagon UFC.
Perjalanan Van di UFC memang nggak selalu mulus. Ia pernah kalah KO dari Charles Johnson pada Juli 2024, tapi justru kekalahan itu membentuknya menjadi lebih kuat lagi. Ia bangkit dengan lima kemenangan beruntun, termasuk pertarungan epik melawan Brandon Royval di UFC 317 yang menghadiahkannya Fight of the Night bonus.
Pertarungan melawan Royval itu sendiri sudah legendaris. Mereka berdua mencetak rekor dengan total 419 significant strikes yang terhubung, angka tertinggi dalam sejarah pertarungan tiga ronde UFC. Van membuktikan bahwa ia bukan sekedar striker biasa, tapi mesin ofensif yang nggak kenal lelah.
Makna Lebih dari Sekedar Sabuk
Kemenangan Joshua Van di UFC 323 bukan hanya soal merebut sabuk juara. Ini adalah momen bersejarah untuk Myanmar dan seluruh Asia Tenggara. Sebagai fighter pertama dari Myanmar di UFC dan sekarang juara pertama kelahiran Asia, Van membawa representasi yang sangat berarti bagi jutaan penggemar MMA di kawasan ini.
"Rakyat Myanmar, sekarang dunia akan mengenal kita," kata Van setelah kemenangannya, sambil menyerahkan sabuk juara kepada ibunya dalam momen yang sangat emosional. Kata-kata sederhana itu mengandung makna mendalam tentang kebanggaan, pengorbanan keluarga, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi negaranya.
Van juga nggak melupakan Alexandre Pantoja, yang ia sebut sebagai "salah satu yang terbaik sepanjang masa." Ia berharap bisa melawan Pantoja lagi ketika sang mantan juara sudah pulih dari cederanya. "Saya nggak ingin pertarungan berakhir seperti itu," kata Van dengan rendah hati.
Fighter Generasi Baru
Yang membuat pencapaian Joshua Van lebih istimewa adalah usianya. Di 24 tahun, ia adalah juara UFC termuda kedua dalam sejarah dan fighter pertama kelahiran tahun 2000-an yang meraih sabuk juara UFC. Ini bukan hanya tentang menjadi juara muda, tapi tentang membuka jalan bagi generasi baru fighter yang datang dari latar belakang yang nggak biasa.
Van adalah contoh sempurna dari etos kerja dan dedikasi ekstrem. Ia dikenal selalu dalam kondisi siap bertarung, nggak hanya beberapa minggu sebelum pertandingan. "Orang lain hampir nggak berlatih saat nggak ada pertandingan, lalu mendadak latih keras saat ada fight. Saya nggak seperti itu. Saya konsisten," ungkap Van dalam sebuah wawancara.
Statistiknya di UFC juga mengesankan. Van mencatat rata-rata 8,10 significant strikes per menit, angka tertinggi dalam sejarah UFC. Ia juga memiliki striking differential tertinggi (2,86) dalam sejarah divisi flyweight UFC. Angka-angka ini menunjukkan betapa dominannya gaya bertarung Van yang agresif dan relentless.
Apa Selanjutnya?
Dengan sabuk juara sekarang melingkar di pinggangnya, banyak pertanyaan tentang apa yang akan datang untuk Joshua Van. CEO UFC Dana White mengindikasikan bahwa Pantoja akan mendapatkan rematch segera setelah ia pulih dari cedera, yang diperkirakan akan memakan waktu cukup lama.
Sementara itu, nama lain yang mencuat adalah Tatsuro Taira dari Jepang, yang baru saja mengalahkan mantan juara dua kali Brandon Moreno di card yang sama. White bahkan menyebutkan kemungkinan Van mempertahankan sabuknya di Jepang melawan Taira jika Pantoja belum siap.
Apapun yang terjadi selanjutnya, satu hal yang pasti: divisi flyweight UFC sekarang memiliki juara baru yang menarik, muda, dan lapar akan kemenangan. Van nggak hanya membawa sabuk juara, tapi juga membawa harapan dan inspirasi bagi jutaan orang di Myanmar dan Asia Tenggara.
Inspirasi untuk Seluruh Asia Tenggara
Pencapaian Joshua Van membuka mata dunia bahwa talenta MMA kelas dunia nggak hanya datang dari Amerika, Brasil, atau Eropa. Asia Tenggara memiliki fighter-fighter berbakat yang siap bersaing di level tertinggi. Van sendiri berharap kesuksesannya akan menginspirasi generasi muda di Myanmar untuk menekuni MMA.
"Banyak anak muda di Myanmar sekarang sangat tertarik dengan MMA. Di tahun-tahun mendatang, kalian akan melihat banyak fighter dari Myanmar, bukan hanya dari Asia," kata Van dengan penuh optimisme.
Perjalanan dari anak pengungsi yang di-bully di Houston hingga menjadi juara dunia UFC adalah cerita yang akan terus dikenang. Joshua Van bukan hanya fighter, ia adalah simbol harapan, bukti nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan keyakinan pada diri sendiri, nggak ada yang nggak mungkin.
Sejarah Tercipta
UFC 323 akan selalu diingat sebagai malam di mana Asia Tenggara akhirnya memiliki juara UFC. Meskipun kemenangannya datang dengan cara yang nggak terduga, legitimasi Joshua Van sebagai juara nggak bisa diragukan. Ia telah membuktikan dirinya melalui lima kemenangan beruntun melawan kompetitor top, termasuk pertarungan legendaris melawan Royval.
Pada usia 24 tahun, Van masih memiliki waktu panjang di depannya untuk mendominasi divisi flyweight. Dengan etos kerja yang luar biasa, skill yang terus berkembang, dan mentalitas fearless yang menjadi ciri khasnya, langit adalah batas untuk apa yang bisa dicapai oleh juara muda dari Myanmar ini.
Joshua Van bukan hanya membawa sabuk juara pulang ke Houston. Ia membawa bendera Myanmar, membawa harapan Asia Tenggara, dan membawa pesan bahwa dari mana pun Lo berasal, mimpi besar bisa menjadi kenyataan. Dunia sekarang mengenal Myanmar, dan itu semua berkat "The Fearless" Joshua Van.
Selamat untuk juara baru. Sejarah telah tercipta, dan ini baru permulaan dari era baru MMA Asia Tenggara. Hat's off buat Joshua Van! Gimana menurut Lo perjalanan Van buat sampai jadi juara UFC? Semoga ada fighter asal Indonesia juga yang cepat menyusul jejak Joshua Van ini ya, SuperFriends! Share your thoughts pada kolom komentar dibawah!
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 16/12/2025
Source:https://www.espn.com.au/mma/story/_/id/47230871/van-wins-flyweight-title-pantoja-injures-shoulder-ufc-323
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :