Mixed Martial Arts atau MMA adalah salah satu jenis olahraga bela diri yang digandrungi masyarakat Indonesia. Banyak orang juga menyebut pertandingan MMA dengan UFC atau Ultimate Fighting Championship.
Meskipun sering dianggap sama, sebenarnya ada perbedaan yang cukup mencolok antara keduanya. Mari kita bahas detailnya di sini!
Pengertian MMA dan UFC Adalah?
Sebelum kita masuk ke dalam perbedaan UFC dan MMA, mungkin lo perlu tahu dulu, nih, apa sih sebenarnya MMA dan UFC itu. Jadi, MMA itu singkatan dari Mixed Martial Arts, sedangkan UFC adalah kepanjangan dari Ultimate Fighting Championship seperti yang sudah disebut di atas.
Singkatnya, MMA lebih ke arah cabang olahraga yang mencakup berbagai teknik bela diri. Dalam MMA, lo akan melihat atlet-atlet yang menguasai berbagai aspek pertarungan dan menunjukkan kemampuan mereka dalam berbagai gaya bertarung.
Di sisi lain, UFC, atau Ultimate Fighting Championship, adalah salah satu promotor MMA terbesar di dunia. Jadi, UFC sebenarnya adalah organisasi yang mengadakan pertandingan MMA. UFC terkenal karena menghadirkan atlet-atlet terbaik dari seluruh dunia untuk berkompetisi dalam sebuah gelanggang.
Apa Perbedaan UFC dan MMA?
Nah, selain itu, UFC dan MMA juga punya beberapa perbedaan lain yang cukup signifikan. Mulai dari cara bertanding, kelas berat, hingga peraturan pertandingan.
Cara Bertanding yang Berbeda
Lo perlu tahu, nih, Superfriends, dalam pertandingan MMA, lo bakal melihat kombinasi berbagai teknik bela diri dari berbagai cabang olahraga. Ini bisa termasuk tinju, gulat, jiu-jitsu, karate, dan banyak lagi.
Poin penting di sini adalah bahwa aturan dalam MMA lebih bersifat umum dan luas, memberikan kebebasan pada para petarung untuk mengaplikasikan berbagai teknik sesuai keahlian masing-masing.
Jadi, petarung dalam pertandingan MMA memiliki keleluasaan dalam menentukan strategi dan taktik yang mereka gunakan. Mereka bisa menggunakan teknik tinju untuk serangan berdiri, bergulat untuk mengontrol posisi di mat, dan teknik jiu-jitsu untuk mencari kesempatan submission.
Sementara itu, UFC memiliki aturan dan regulasi yang lebih spesifik dalam pertandingannya. Pertandingan UFC tetap mengadopsi aturan dasar MMA, tetapi ada penekanan khusus pada berbagai teknik tertentu dan pembatasan lainnya. Contohnya, UFC mengatur penggunaan siku, lutut, dan tendangan dengan aturan yang lebih terperinci.
Kelas Berat yang Lebih Rinci
Ngomongin kelas berat, di MMA, kelas berat itu lebih spesifik dibagi-bagi lagi, seperti Terbang, Bulu, Ringan, Welter, Menengah, dan Berat. Dalam MMA, kelas berat tidak hanya terbatas pada kelas berat yang umumnya kita kenal.
Sebaliknya, terdapat berbagai kelas berat yang dibagi-bagi secara lebih rinci, menggambarkan rentang berat badan yang lebih spesifik untuk setiap kelasnya. Contohnya adalah kelas Terbang, Bulu, Ringan, Welter, Menengah, dan Berat.
Sedangkan di UFC, ada tambahan kelas Jantung dan Kicap, membuat persaingan makin sengit di setiap kelasnya. Kelas Jantung biasanya melibatkan petarung dengan berat badan yang lebih rendah, sedangkan Kicap melibatkan yang memiliki berat badan lebih tinggi.
Pembagian ini memungkinkan UFC untuk menciptakan pertandingan yang lebih spesifik, mengingatkan kita bahwa setiap kelas berat dapat memiliki dinamika pertarungan yang berbeda. Kehadiran kelas Jantung dan Kicap juga menambah variasi dan memperkaya pertandingan.
Durasi Ronde Pertandingan
Perbedaan UFC dan MMA selanjutnya terletak di durasi pertandingannya. Dalam pertandingan MMA, durasi ronde pertandingan bisa bervariasi tergantung pada aturan dan regulasi yang diterapkan oleh penyelenggara event. Ini membuat MMA menjadi olahraga yang lebih fleksibel dalam menentukan durasi pertandingan.
Beberapa event MMA mungkin mengadopsi ronde pertandingan selama satu menit, dua menit, atau bahkan lebih, sesuai dengan kebijakan mereka.
Di UFC, durasi ronde pertandingan lebih terstruktur. Setiap ronde dalam pertandingan UFC memiliki durasi waktu tetap, yaitu 5 menit. Ini adalah aturan standar yang diadopsi oleh UFC untuk setiap pertandingan, kecuali pada pertarungan khusus atau perebutan gelar, di mana jumlah ronde bisa mencapai 5 ronde.
Dengan durasi yang tetap dan standar ini, UFC menciptakan format pertandingan yang lebih terprediksi bagi para petarung dan penonton. Ini juga memberikan peluang bagi para petarung untuk merencanakan strategi mereka dengan lebih rinci, karena mereka tahu berapa lama setiap ronde akan berlangsung.
Desain Ring
Desain ring dalam pertandingan MMA bisa bervariasi tergantung pada organisasi yang menyelenggarakan event. Namun, umumnya, ring MMA memiliki bentuk bulat seperti yang umumnya kita kenal dari pertandingan tinju tradisional. Ring bulat ini memberikan petarung lebih banyak sudut pandang dan ruang gerak selama pertandingan.
Sementara itu, UFC memakai sistem oktagon atau Octagon sebagai lapangan pertandingan mereka. Desain oktagonal ini memiliki tujuan tertentu, tidak hanya untuk estetika tetapi juga untuk memaksimalkan keamanan dan kenyamanan para petarung. Desain ini memungkinkan lebih banyak sudut pandang untuk penonton dan ofisial pertandingan.
UFC juga membedakan dirinya melalui sistem kontrak eksklusif dengan petarungnya. Petarung yang terikat kontrak dengan UFC tidak diperbolehkan untuk bertarung di organisasi MMA lain. Ini menciptakan identitas tersendiri bagi UFC di dunia pertarungan.
Sekarang jadi lebih paham kan perbedaan UFC dan MMA? Meskipun seringkali disandingkan, keduanya punya keunikannya masing-masing. Yang pasti, baik UFC maupun MMA, keduanya tetap menyuguhkan pertandingan seru dan penuh adrenalin buat para pecinta tinju. Keep watching and enjoy the fights, Superfriends!
Source:Superchallenge
Please choose one of our links :