Gua Walet, Spot Kemah Aman di Gunung Ciremai dan Dongeng Nini Pelet

Use your email address, user id, or Phone Number* Please Insert the correct Email Address

Insert Password*

Please Insert the correct Email Address

Keep me Logged In

Forgot Password ?

Or use

Insert Email*

Name* Please Insert the correct Name

Gender* Please Select the gender

Date of Birth*

Phone Number* Please Insert the correct Phone Number

User ID Please Insert the correct User ID

Password*

Contain at least one Uppercase
Contain at least two Numbers
Contain 8 Alphanumeric

Please Insert the correct Email Address

Confirm Password*

Please Insert the correct Email Address

Referral Code

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Go Back Home Check My Profile

Reset Password

Please choose one of our links :

Gua Walet ini ada di ketinggian 2950 mdpl dan menyimpan segudang cerita. Konon, dongeng Nini Pelet juga lahir dari goa ini.

Gunung Ciremai yang lokasinya di Kuningan, Jawa Barat memang nggak pernah absen dari list para pendaki. Dan, seiring itu juga, Gua Walet selalu jadi 'basecamp' yang nggak pernah kelewatan buat disinggahi untuk satu atau dua malam.

Gua Walet berupa cekungan yang salah satu sisinya terdapat gua stalaktit dan stalagmit. Luasnya 0,3 hektar atau hanya 300 meter dari puncak gunung.

[readalso url=22355]

Jadi Spot Paling Aman

Image source: satyawinnie.com

Gua Walet ini biasanya jadi pilihan para pendaki buat berkemah yang naik dari jalur Patulungan atau Apuy. Dari dalam gua itu, pendaki bisa memanfaatkan tetesan air dari dalam gua yang bisa ditampung buat mencuci dan memasak di tenda. Nggak heran kalau Gua Walet ini disebut tempat yang paling aman.

Tapi, buat sampai ke Gua Walet juga nggak gampang. Namanya juga di pegunungan, harus ada keringat dan langkah yang berat dulu buat sampai di titik itu. Setidaknya mesti melewati delapan pos dulu, yaitu Palutungan, Cigowong, Kuta, Pangguyangan Badak, Arban, Tanjakan Asoy, Pasanggrahan, dan Sanghiyang Ropoh.

Perkiraan waktu untuk sampai ke Gua Walet kurang lebih 9 sampai 10 jam bro. Itu kalau mulai berangkat dari basecamp atau Pos Palutungan

Karena waktu yang ditempuh nggak sebentar, maka para pendaki harus benar-benar juga mengatur perbekalan. Misalnya air minum. Mengingat jalur pendakian juga minim sumber air, yang mana cuma bisa ditemukan di Pos Cigowong.

Medan yang dilewati juga terbilang nggak mudah. Kalau hujan turun, jalan tanah akan melunak dan berlumpur. Otomatis kehati-hatian harus lebih ekstra dan jangan lupa memakai jas hujan untuk melanjutkan perjalanan.

Meski harus pol-polan di perjalanan awal, tapi kalau sudah sampai di Gua Walet, perjalanan sampai puncak nggak butuh waktu lama lagi. Nggak perlu bangun dini hari, karena waktu yang harus ditempuh cuma 15 menit saja untuk melihat keindahan kawah dan matahari terbit di puncak Ciremai 3.078 mdpl.

[readalso url=22267]

Tentang Nini Pelet

Image source: travel.okezone.com

Sama seperti gunung-gunung yang ada di Indonesia lainnya, Gunung Ciremai juga terselip dongeng yang sampai sekarang masih terekam di memori. Kisah tentang Nini Pelet ini melekat di Gunung Ciremai. Cerita Nini Pelet yang bersemayam di Goa Walet itu bagaimanapun bisa melindungi keasrian si Gua Walet. Kearifan lokal kisah Nyi Pelet membuat Gua Walet tetap lestari.

Untuk mitos keberadaan Nini Pelet di Ceremai ini memang sudah lama menjadi cerita tutur masyarakat sekitar gunung. Konon menurut legenda, Gunung Ciremai merupakan singgasana kerajaan Nini Pelet.

Saking populernya, cerita Nini Pelet dan Ki Buyut Mangun Tapa muncul dalam serial sandiwara radio yang mengangkat cerita tentang Nini Pelet dari Gunung Ciremai pada tahun 80-an silam.