Dibalik Keindahan Alamnya, 3 Fakta Unik Banda Neira Ini Perlu Untuk Lo Ketahui!

Sebagai negara kepulauan tentunya Indonesia memiliki banyak spot-spot indah yang layak untuk lo kunjungi. Apalagi sebagai seorang traveller tentunya untuk bisa menginjakkan kaki lo di berbagai tempat indah di Indonesia merupakan sebuah pencapaian yang memuaskan bukan. Nah, ada nih bro satu tempat yang memiliki nilai dan sejarah yang cukup tinggi. Yaitu Banda Neira.

Terletak di Kepulauan Maluku, tentunya keindahan atau panorama yang indah merupakan sebuah hal yang akan selalu menemani waktu lo di sana. Tak hanya itu, di kawasan tersebut juga memiliki perpaduan alam yang menciptakan sebuah suasana yang indah serta memukau. Tak heran apabila banyak wisatawan atau pelancong dari dalam maupun luar negeri yang berbondong-bondong untuk datang ke kawasan ini.

[readalso url=18220]

Banda Neira adalah sebuah kepulauan yang cantiknya tak pernah habis. Pulau ini punya laut biru yang indah sekali. Selain itu, banyak kalangan menyebut jika Banda Neira adalah salah satu spot snorkling terbaik di Indonesia bahkan dunia.

Memang, kecantikan banda neira bukan hanya terletak diluarnya saja, tapi juga di dasar-dasar lautnya dengan terumbu karang dan ikan-ikan yang semakin menambah keelokan pulau ini. Bukan Cuma laut biru yang selalu memanjakan mata. Banda Neira juga punya gunung api Banda. Sebuah gunung yang berdiri gagah dan berada diatas sebuah danau. Gunung ini memiliki ketinggian 640 meter saja. Tapi tetap terlihat kokoh dan seakan selalau memanggil untuk dapat menjajakinya ke puncak.

Selain dari keindahan alamnya, ternyata Banda Neira juga merupakan tempat penghasil rempah-rempah dan terdapat beberapa bangunan bersejarah yang patut untuk lo ketahui. Untuk itu, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai informasi tersebut.

Daerah Penghasil Rempah

Hasil Rempah dari Banda Neira. Credit: bandanaira.net

Harus diakui jika para penjajah pergi berkeliling dunia untuk mencari rempah-rempah. Dan Indonesia adalah ceruk paling menarik bagi Belanda dan kroninya merebut rempah-rempah. Harus diketahui jika Banda Neira yang terletak di Maluku itu adalah salah satu penghasil cengkeh dan pala terbaik diseluruh dunia.

Pala memang menjadi sebuah tanaman yang teramat mahal pada jamannya. Harga pala bisa lebih mahal daripada emas. Sebab pala selain punya fungsi menyedapkan rasa dan juga punya manfaat untuk dijadikan obat. Pala bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit PES yang dulu marak di Eropa. Sampai sekarang pala di pulau Banda memang tetap jadi komoditas meski gerak ekonominya tak semenggeliat dulu.

Tak heran pula, kalau Banda Neira sendiri dulu pernah menjadi lahan perebutan antara para penjajah di Indonesia. Sedikit cerita, kalau dulu Banda Neira ini pertama kali dikuasai oleh Inggris dan tentunya Belanda sebagai penjajah terlama di negera kita geram dan ingin mengambil kekuasaan dari kawasan Banda Neira itu sendiri.

Melalui banyak kesepakatanserta pembicaraan, akhirnya Inggris mau menyerahkan kekuasaan mereka kepada Belanda. Karena Negeri Kincir tersebut telah memberikan sesuatu kepada Inggris yang memang setimpal dengan Banda Neira itu sendiri.

Cukup mengesankan bukan mengenai Banda Neira ini bro, yaap selain dengan panoramanya yang indah, ternyata kawasan ini juga menghasilkan hasil bumi yang menjadi perebutan negara-negara Eropa yang tergolong sebagai negara maju.

Rumah Bung Hatta

Suasana di Rumah Bung Hatta. Credit: .triptrus.com

Ini merupakan sebuah peninggalan yang berarti di Banda Neira loh bro. Karena pada jaman dahulu, Bung Hatta yang merupakan Wakil Presiden pertama di Indonesia pernah tinggal di kawasan ini. Tentunya rumah yang sempat ditinggali beliau bisa menjadi tempat wisata atau destinasi lo pada saat berkunjung ke Banda Neira yaa.

Rumah tersebut ternyata bukan rumah biasa, melainkan sebuah bangunan dimana tempat para tokoh-tokoh besar seperti Tjokroamonoto, Muhammad Hatta sampai Sutan Sjahrir diasingkan. Mereka semua diasingkan ke Banda Neira ketika masa sebelum merdeka.

Sekilas informasi, kalau Tjokroaminoto lah yang pertama kali diasingkan disana. Kemudia pada tahun 1936 Bung Hatta dan Sutan Sjahrir dipindah kesana. Sebelum ke Banda Neira, Hatta dan Sjarir diasingkan di Digul Papua. Beruntung bagi kedua tokoh tersebut dipindah ke lokasi ini.

Karena Digul selalu identik dengan hal-hal negatif mulai dari kekerasan sampai wabah penyakit. Lebih dari itu, Banda Neira juga memberi ketenangan bagi dua tokoh ini. Mereka jadi jauh lebih mudah untuk dapat berkonsentrasi untuk memikirkan bagaimana caranya Indonesia dapat merdeka.

Dengan kesimpulan kalau Banda Neira sendiri juga merupakan sebuah lokasi atau wilayah yang membantu terjadinya kemerdekaan Indonesia. Karena Banda Neiralah, Bung Hatta serta Sjahrir memikirkan bagaimana cara membuat Indonesia merdeka.

Benteng Belgica dan Benteng Nassau

Suasana di Benteng Belgica. Credit: backpackerjakarta.com/

Selain dari rumah yang pernah menjadi tempat pengasingan tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia, di Banda Neira juga terdapat sebuah benteng yang berdiri megah, yaitu Benteng Belgica. Benteng yang terlihat sangat kokoh tersebut merupakan peninggalan negara-negara Eropa pada jaman dahulu.

Benteng yang bergaya kastil-kastil Eropa ini memang akan cocok sekali untuk menjadi destinasi lo pada saat liburan atau waktu senggang lo di Banda Neira. Selain Benteng Belgica, lo juga bisa mengunjungi Benteng Nassau yang terletak di Pulau Neira yang juga memiliki desain yang tak kalah kerennya.

Suasana di Benteng Nassau. Credit: situsbudaya.id

Kedua benteng ini merupakan kawasan dimana lo bisa mendapatkan sebuah hasil foto yang memuaskan, oleh sebab itu buat lo yang memiliki hobi fotografi, tentunya mengabadikan momen di kawasan ini merupakan hal yang cukup penting dan jangan sampai lupa yaa bro.

[readalso url=18100]

Jadi bagaimana bro dengan informasi seputar Banda Neira di atas? Semoga bisa menjadi panduan lo pada saat berkunjung ke sana yaa. Yang terpenting ialah untuk selalu kobarkan semangat petualang lo serta jangan berhenti bereksplorasi karena masih banyak hal lain yang perlu lo ketahui serta pelajari di dalam dunia ini.