Seperti yang lo tahu, Indonesia terdiri dari banyak provinsi dengan budaya dan adat istiadatnya masing-masing. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi traveler dari dalam negeri hingga luar negeri. Salah satu yang banyak menarik perhatian adalah rumah adat.
Dari ratusan rumah adat di Indonesia, Rumah Betang khas Kalimantan Tengah memiliki keunikan tersendiri. Nah, biar lo lebih mengenal tentang rumah adat Kalimantan Tengah ini, yuk simak dulu informasi singkat nya di bawah ini.
Rumah Adat Betang Khas Kalimantan Tengah
Image source: shutterstock.com/ParolanHarahap
Rumah Betang merupakan rumah adat yang biasanya berada di daerah hulu sungai yang merupakan pusat pemukiman Suku Dayak. Bentuk rumah ini bervariasi, ada yang panjang nya sampai 150 meter dengan lebar sekitar 30 meter, ada juga yang lebih besar lagi. Bentuknya seperti panggung dan ditopang oleh tiang setinggi 3-5 meter.
Ukuran rumah Betang sangat tergantung dari jumlah anggota keluarga yang menjadi penghuninya. Secara umum, rumah Betang dihuni oleh satu keluarga besar yang beranggotakan 100 sampai 150 orang.
Bagi Suku Dayak, rumah Betang harus dibangun dengan persyaratan tertentu. Misalnya seperti posisi hulu yang searah dengan matahari terbit dan hilir nya searah matahari terbenam.
Selain itu, rumah ini harus dibangun tinggi agar bisa terhindar dari hal-hal yang berpotensi mengganggu para penghuninya. Contohnya seperti binatang buas, banjir, hingga musuh yang bisa datang kapan saja.
Kemudian, rumah Betang harus dibangun menggunakan kayu berkualitas tinggi yang anti rayap. Contohnya seperti kayu ulin yang bisa bertahan sampai ratusan tahun. Di halaman depan, biasanya ada balai untuk menerima tamu atau menggelar pertemuan adat.
Salah satu keunikan dari rumah Betang adalah Sapundu yang berupa patung atau totem berbentuk manusia dengan ukiran khas nya. Masyarakat Suku Dayak biasa menggunakan Sapundu untuk mengikatkan binatang kurban pada upacara adat.
Di bagian belakang nya. ada sebuah balai yang berukuran kecil bernama Tukau. Balai ini berfungsi sebagai gudang penyimpanan alat-alat pertanian, seperti halu atau lisung. Selain Tukau, di bagian belakang ada juga Bawong yang menjadi tempat penyimpanan senjata.
Lalu ada satu bagian lagi yang bisa berada di bagian depan atau belakang rumah Betang, yaitu Sanding. Ini adalah tempat untuk menyimpan tulang-tulang anggota keluarga yang sudah meninggal dan melewati proses upacara Tiwah.
Makna dari Rumah Adat Betang
Image source: shutterstock.com/ParolanHarahap
Bagi masyarakat Suku Dayak, Rumah Butang nggak cuma menjadi ungkapan legendaris kehidupan nenek moyang mereka. Lebih dari itu, rumah Betang dianggap sebagai pernyataan yang utuh dan nyata tentang tata pamong desa, organisasi sosial, dan juga sistem kemasyarakatannya.
Bisa dibilang, pusat kebudayaan Suku Dayak Kalimantan Tengah berada di Rumah Betang. Soalnya, di rumah inilah semua kegiatan dan proses kehidupan berjalan dari waktu ke waktu.
Lewat kebiasaan hidup seperti ini, masyarakat Dayak mampu mengasah naluri untuk selalu hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya. Artinya, masyarakat Dayak sangat mencintai kedamaian serta keharmonisan dalam hidupnya.
Mereka bahkan selalu berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan tradisi rumah betang ini. Nggak sampai di situ saja, setiap individu punya keinginan dan usaha yang sama untuk menyelaraskan setiap kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Rumah Betang adalah tempat dan juga sarana yang efektif untuk membina keakraban diantara masyarakat Suku Dayak. Karena mereka semua hidup di bawah satu atap yang sama, yaitu Rumah Betang.
ARTICLE TERKINI
Source:Sumber: Buku Ensiklopedia Rumah-Rumah Adat Nusantara Karya Rizky Utami
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :