Pengen nyobain serunya mendaki salah satu gunung tertinggi di Jawa? Gunung Slamet bisa jadi destinasi yang pas buat lo. Gunung ini punya ketinggian sekitar 3.432 mdpl dan termasuk salah satu gunung berapi aktif di Indonesia.
Uniknya lagi, gunung Slamet terletak di lima wilayah sekaligus Tegal, Brebes, Pemalang, Banyumas, dan Purbalingga. Karena itu juga, ada banyak pilihan jalur pendakian Gunung Slamet yang bisa lo explore.
Walaupun terkenal punya trek yang nggak gampang, Gunung Slamet tetap jadi primadona buat banyak pendaki. Dan buat lo yang lagi nyari rute buat muncak ke sana, nih rekomendasi beberapa jalur pendakian favorit yang bisa lo pilih sesuai gaya lo mendaki!
Jalur Pendakian Gunung Slamet
1. Jalur Guci
Kalau lo pengen ngerasain pendakian yang tenang dan nggak terlalu rame, jalur pendakian Gunung Slamet via Permadi Guci bisa banget jadi pilihan. Jalur ini ada di Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Daerah ini juga terkenal sama pemandian air panasnya yang sering jadi tujuan wisata, jadi bisa sekalian healing sebelum atau sesudah nanjak.
Selama pendakian lewat Gunung Slamet via Permadi Guci, lo bakal ngelewatin hutan yang masih asri, padang rumput yang luas, dan udara segar yang bikin semangat jalan kaki makin kuat. Jalur ini bisa dibilang cocok buat pendaki yang pengen ketenangan, jauh dari keramaian jalur populer.
Biasanya, waktu tempuh ke puncak lewat jalur ini sekitar 8–12 jam, tergantung kondisi fisik dan cuaca. Lo bakal ngelewatin 5 pos pendakian, jadi tetap pastiin logistik lo cukup dan istirahat di tiap pos buat jaga stamina.
2. Jalur Cemara Sakti
Kalau lo nyari jalur yang nyaman dan punya fasilitas lengkap, jalur pendakian Gunung Slamet via Cemara Sakti adalah pilihan yang pas. Jalur ini mulai dari Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Karena udah dikelola dengan baik, lo bisa nemuin pos-pos pendakian, tempat istirahat, dan bahkan sumber air selama di perjalanan.
Keindahan alamnya juga nggak kalah dari jalur lain. Lo bakal ngelewatin hutan lebat, jalan tanah dengan bebatuan, dan dapet view pegunungan yang bikin mata adem. Jalur ini termasuk jalur yang ramah buat pemula karena medannya cukup bersahabat walaupun tetap punya tantangan seperti tanjakan “Polisi Tidur” yang udah jadi ikon.
Waktu tempuhnya sekitar 9–10 jam buat sampe ke puncak Gunung Slamet, dan lo bakal ngelewatin 9 pos pendakian. Jadi selain jalurnya nyaman, lo juga punya banyak titik buat berhenti dan isi tenaga. Cocok banget buat lo yang baru mulai belajar naik gunung atau pengen pendakian santai tapi tetap seru.
3. Jalur Baturraden
Kalau lo udah familiar sama wisata Baturraden yang terkenal di Purwokerto, Banyumas, lo wajib tau kalau tempat ini juga jadi salah satu akses jalur pendakian Gunung Slamet yang punya daya tarik tersendiri. Jalur Baturraden punya suasana alami yang masih sangat terjaga, dengan semak-semak liar dan pepohonan yang bikin trek terasa lebih menantang.
Meskipun lokasi awalnya ada di kawasan wisata, jalur ini nggak terlalu rame dan sering jadi pilihan buat pendaki yang pengen suasana sunyi. Lo bakal ngelewatin 6 pos sebelum nyampe ke puncak, dengan waktu tempuh sekitar 10–11 jam.
Keuntungan dari mendaki lewat sini adalah lo bisa sekalian eksplor tempat wisata Baturraden setelah turun gunung. Jadi pengalaman lo nggak cuma dapet puncaknya, tapi juga bisa sekalian wisata dan refreshing bareng temen atau keluarga.
4. Jalur Bambangan
Kalau lo pengen jalur tercepat dan paling populer, Gunung Slamet via Bambangan bisa dibilang rajanya jalur pendakian. Jalur ini ada di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, dan sering jadi favorit para pendaki karena medannya jelas, basecamp-nya lengkap, dan udah dikenal luas di kalangan pecinta alam.
Pendakian lewat sini bisa diselesaikan dalam 7–8 jam aja buat nyampe puncak, makanya disebut sebagai jalur pendakian Gunung Slamet tercepat. Tapi, karena cepat bukan berarti gampang ya. Lo tetap butuh stamina prima karena tanjakannya cukup curam, terutama di pos-pos akhir mendekati puncak.
Ada 9 pos yang akan lo lewatin, dan sumber air cuma ada di Pos 5, itu pun musiman. Jadi, pastiin lo bawa bekal cukup dari basecamp. Cocok buat lo yang pengen pendakian padat, cepat, dan langsung to the point ke puncak Gunung Slamet.
5. Jalur Kaliwadas
Terakhir ada Jalur Kaliwadas yang bisa jadi alternatif buat lo yang pengen jalur sepi, adem, dan penuh suasana spiritual. Jalur ini mulai dari Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Di sini lo bakal ngelewatin 5 pos, dan beberapa di antaranya bisa dipake buat camping.
Jalurnya juga punya spot ikonik kayak Ranu Tuk Suci dan Sumur Pengantin dua tempat ziarah yang sering dikunjungi sebelum atau sesudah mendaki. Pendakian lewat sini butuh waktu sekitar 10–11 jam buat nyampe ke puncak Gunung Slamet, jadi lumayan panjang tapi nggak terlalu berat. Buat lo yang suka petualangan dengan vibe hutan belantara, wajib banget nyobain Kaliwadas.
Itu dia beberapa rekomendasi jalur pendakian Gunung Slamet yang bisa lo jadiin pilihan buat perjalanan lo ke puncak. Setiap jalur punya karakteristik dan tantangannya masing-masing, jadi penting banget buat lo milih jalur yang sesuai sama kemampuan fisik, pengalaman, dan kenyamanan lo sendiri. Yang penting, persiapkan diri lo dengan matang biar pendakian lo ke Gunung Slamet bisa jadi pengalaman yang seru, aman, dan nggak terlupakan!
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 11/05/2025
7 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Budi Nurcahyo
15/05/2025 at 09:27 AM
Ricko Pratama Putra
15/05/2025 at 14:30 PM
Nicolas Filbert Tandun
15/05/2025 at 22:38 PM
Agus Sungkawa
16/05/2025 at 09:08 AM
O Heni
16/05/2025 at 13:23 PM
EDY WAHYONO
24/05/2025 at 11:45 AM
Asrofi A. Munandar
25/05/2025 at 23:22 PM