Buat para pemula harus memahami dulu teknik dan peralatannya. Bahkan sampai istilah-istilah dalam dunia climbing juga harus ngelotok, bro.
Nah yang kali ini mau kita bahas yakni soal istilah rappelling dan abseiling. Di dunia panjat tebing ini, dua istilah itu jadi teknik basic untuk menuruni tebing atau jembatan menggunakan tali karmantel.
[readalso url=22608]
Sejarah Rappelling atau Abseiling
Image source: unsplash.com/@brookanderson
Asal usul teknik ini muncul ketika tahun 90-an di Eropa. Ketika itu kegiatan memanjat gunung lagi tren di sana.
Ada satu orang yang berjasa soal dua teknik rappeling dan abseiling ini. Dia adalah Jean Charlet Straton. Straton merupakan pemandu gunung dari Chamonix, Prancis.
Di tahun 1870-an, Straton menjajal kemampuannya untuk sampai ke puncak Gunung 'Petit Dru'. Dari situ dia mencari titik aman buat menuruni gunung dengan medan yang ekstrem. Nah, dari sinilah muncul teknik abseiling yang kemudian disempurnakan dan beken di kalangan pecinta alam.
Beda Rappelling dengan Abseiling
Image source: unsplash.com/@adelis
Secara teknik, keduanya memiliki kesamaan. Tapi perbedaan yang paling dasar rappeling atau abseiling itu terletak pada penggunaan dan sejarahnya.
Kalau untuk rappeling itu istilah yang sering digunakan dalam panjat tebing, khususnya di Amerika Utara. Sedangkan abseiling biasa didengar di Inggris dan beberapa negara Eropa.
Pemanjat tebing di Jerman dan Inggris yang sering menggunakan istilah abseiling. Abseiling digambarkan kegiatan yang menuruni tebing curam dengan seutas tali karmantel. Persis seperti rappeling.
Lain di Jerman dan Inggris, beda juga kalau di Australia, Selandia Baru, atau Prancis. Penggunaan istilah rappeling atau abseiling ini sudah campur-campur. Alias pemanjat tebing di sana bisa menggunakan istilah tersebut secara bergantian untuk merujuk pada kegiatan atau teknik yang sama.
Jadi kalau secara teknik dan peralatan, rappeling dan abseiling ini nggak ada perbedaan signifikan. Yang paling mencolok hanya penggunaan kata saja.
[readalso url=21766]
Variasi Teknik Rappelling
Image source: unsplash.com/@huchenme
Rappelling merupakan kebalikan dari panjat tebing, kalau arah gerak pada panjat tebing vertikal ke atas, maka arah gerak rappelling vertikal ke bawah. Dalam beberapa kondisi rappelling juga merupakan sebuah model transportasi perjalanan ke bawah.
Setidaknya ada empat variasi rappeling yang harus lo tahu juga nih, bro. Hitung-hitung tambah ilmu dan skill saat panjat tebing. Pertama itu ada yang namanya Body Rappel. Teknik ini menggunakan peralatan tali saja yang dibelitkan pada badan. Teknik ini terjadi gesekan antara badan dengan tali sehingga bagian badan yang terkena gesekan akan terasa panas.
Lalu ada teknik Brakebar Rappe. Teknik ini menggunakan sling atau tali tubuh, carabiner, dan brakebar. Modifikasi lain dari brakebar adalah descender (figure of 8). Pemakaiannya hampir serupa di mana ada gaya gesek diberikan pada descender atau brakebar. Kemudian yang ketiga itu Sling Rappel. Ini adalah teknik dengan sling tubuh, carabiner, dan tali. Cara ini paling banyak dilakukan karena tidak memerlukan peralatan lain dan dirasa cukup aman. Jenis simpul yang digunakan adalah jenis Italian hitch.
Terakhir ada Arm Rappel. Teknik ini menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua tangan melewati bagian belakang badan. Teknik ini diterapkan untuk tebing yang tidak terlalu curam. Kalau sedang melakukan rappelling usahakan posisi badan selalu tegak lurus pada tebing dan jangan terlalu cepat turun.
Source: https://www.superadventure.co.id/news/21520/ini-lho-bro-perbedaan-rappeling-sama-abseiling/
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 06/01/2021
Article Category : Extreme Action
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :