Coba bayangin Lo sedang naik perahu di sebuah sungai yang jernih dan kedua tepinya terdapat hutan hujan tropis dengan iringan kicauan burung dan suara kelampiau atau semacam monyet. Pengalaman ini bisa Lo alami saat berada di Taman Nasional Betung Kerihun di Kab. Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. TNBK dengan luas 800 ribu hektar ini dulunya merupakan Cagar Alam Bentuang Karimun.
Nama Betung Kerihun sendiri diambil dari 2 gunung yakni Gunung Betung di sisi barat dan Gunung kerihun di sisi timur. Topografi TNBK sebagian besar berupa perbukitan dari Pegunungan Muller yang menghubungkan gunung tersebut dan menjadi pembatas antara Indonesia dengan Malaysia.
Putussibau, ibukota Kab. Kapuas Hulu menjadi pintu masuk di TNBK, Lokasi ini sekitar 600 km dari kota Pontianak. Dari Bandara Supandio, perjalanan dapat dilanjutkan dengan Kalstar yang merupakan satu – satunya maskapai yang berada di Putussibau. Perjalanan hanya memerlukan waktu 1 jam dan kalian sudah akan sampai di Bandara Pangsuma, Putussibau. Alternatif lainnya adalah dengan perjalanan darat menggunakan mobil atau bus yang memerlukan waktu 12 – 16 jam.
[bacajuga url=55481]
Ecotourism di 4 kawasan menarik di sana perlu ditingkatkan yakni di DAS Embaloh, DAS Sibau, DAS Mendalam, dan DAS Kapuas. Aktivitas susur sungai yang dipadukan dengan pengamatan flora dan fauna, memancing, trekking ke air terjun, atau body rafting merupakan kegiatan yang menantang untuk para wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu wisata unggulan di sana adalah berlayar di Sungai Kapuas dari Putussibau ke Tanjung Lokang dan Nanga Bungan yang merupakan desa yang dihuni oleh suku Dayak Punan Hovongan. Kalian akan menggunakan longboat untuk melewati berbagai rintangan seperti kedangkalan sungai dan jeram. Di sepanjang perjalanan kalian juga akan disuguhi dengan pemandangan hutan meranti, ladang tradisional, kampung – kampung Dayak, Melayu, dan penambangan emas. Setidaknya terdapat 10 jeram yang akan menghadang perjalanan kalian menuju muara Bungan.
Lokasi Desa Bungan Jaya berada di persimpangan Sungai Bungan dan Sungai Kapuas. Berbeda dengan sungai di hilir yang memiliki air berwarna coklat keruh, air di Sungai Bungan agak bening dan wilayah tepi sungainya dipadati oleh pepohonan. Ini sudah termasuk di kawasan TNBK dan masuk hulu Sungai Kapuas. Hamparan rainforest yang masih perawan dan asri akan menampakkan dirinya sejauh mata memandang. Saat pagi hari, kalian bisa melihat bukit hijau yang berselimut kabut dari kejauhan.
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 15/07/2016
Article Category : Wilderness
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :