Gunung Parang memang bukan gunung tinggi dengan popularitas yang tinggi. Namun, apakah lo tahu jika Gunung Parang mempunyai jalur pendakian yang tidak biasa dan justru spesial? Jalur spesial ini yang mempertahankan eksistensi dari gunung ini.
Gunung Parang mempunyai jalur spesial di mana para petualang, baik yang sudah biasa atau baru saja berkenalan dengan panjat tebing – bisa melewati jalur ini dengan aman dan tentu tetap memacu keseruan serta adrenalin lo.
[readalso url=18488]
Gunung Parang via Ferrata. Secara harfiah, Ferrata adalah Bahasa Italia yang mempunyai arti jalan besi. Nah, pendakian di Gunung Parang via Ferrata juga demikian, bergantung dengan kabel/kawat baja yang membentang sepanjang rute.
Pacu Adrenalin Lo Mendaki Gunung Parang via Ferrata, Meniti Batuan Terjal di Tali Besi! credit photo: piknikdong.com
Untuk melewati jalur ini, para petualang perlu mendaki dan meniti kawat atau kabel besi tersebut dengan memijak satu persatu batuan yang sudah disiapkan untuk meniti trek tersebut. Perlu lo ketahui nih, bro – kalau ternyata jalur pendakian ini baru ada pertama kali di Indonesia, dan bertepatan di Gunung Parang.
Apa Perbedaan Ferrata Dengan Jalur Pendakian Lainnya?
Pacu Adrenalin Lo Mendaki Gunung Parang via Ferrata, Meniti Batuan Terjal di Tali Besi! credit photo: explorewisata.com
Karena cukup berbeda dengan jalur pendakian lainnya, kesulitan utama yang ada di jalur pendakian ini adalah tingkat kemiringan yang rendah. Tebing di Gunung Parang tidak terlalu mempunyai kemiringan yang berarti. Oleh karena itu, semua petualang bisa melalui trek ini.
Gunung Parang yang berada di Kabupaten Purwakarta – Jawa Barat ini mengumpulkan ketenarannya melalui jalur pendakian tersebut. Sebenarnya, Gunung Parang mempunyai tiga buah jalur pendakian untuk mencapai puncaknya. Namun, jelas yang paling terkenal adalah via Ferrata ini.
Jalur pendakian via Ferrata di Gunung Parang ini baru saja diresmikan pada tahun 2015 lalu dan telah diuji coba untuk semua petualang, dari umur 18 tahun sampai 62 tahun dan semua petualang tersebut berhasil melalui dan mencapai Puncak Gunung Parang dengan selamat.
Gunung Parang: Sebuah Identitas
Pacu Adrenalin Lo Mendaki Gunung Parang via Ferrata, Meniti Batuan Terjal di Tali Besi! credit photo: mytrip.co.id
Gunung Parang adalah sebuah gunung batu yang hanya memiliki tinggi sekitar 963 mdpl saja. Walau tidak terlalu tinggi dibanding gunung-gunung lainnya. Setidaknya, Gunung Parang hampir setara dengan Gunung Nglanggeran yang ada di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Akan tetapi, untuk bisa mencapai Gunung Parang, lo perlu melakukan wall climbing melewati tebing berbatu yang lumayan ekstrim. Pada awalnya, banyak para petualang yang menganggap tebing terjal yang ada di Gunung Parang hanya bisa didaki oleh para pendaki pengalaman saja. Tapi, ternyata tidak juga. Banyak para petualang yang tidak terlalu sering melakukan panjat tebing, bisa melalui trek ferrata tersebut.
Gunung Parang yang penuh dengan bebatuan ini memiliki batuan andesit sebagai batuan utama yang ada di sana. Batuan ini diketahui sebagai salah satu jenis batu yang digunakan untuk membuat konstruksi candi kuno seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
Keindahan Alam di Gunung Parang – via Ferrata
Pacu Adrenalin Lo Mendaki Gunung Parang via Ferrata, Meniti Batuan Terjal di Tali Besi! credit photo: id.iomotaimpact.com
Di ketinggian Gunung Parang tersebut, lo bisa melihat banyak pemandangan indah yang bisa lo nikmati saat berada di puncaknya. Kepulan atau gumpalan awan layaknya berada di puncak-puncak tinggi merupakan salah satu daya tarik utama tentang keindahan alam di Gunung Parang.
Kemudian, salah satu pemandangan indah lainnya yang tidak kalah dengan keindahan alam lainnya adalah Waduk Jatiluhur yang luas dan legendaris itu. Gunung-gunung batu lain yang juga bertebaran di sekitar Waduk Jatiluhur juga melengkapi pemandangan indah tersebut.
Jalur pendakian via Ferrata ini juga sebenarnya adalah keindahan alam serta daya tarik tersendiri dari Gunung Parang, lho. Banyak dari para petualang yang tidak ingin ketinggalan berswafoto saat tengah melalui jalur pendakian via Ferrata tersebut.
Gunung Parang: How to Get There
Pacu Adrenalin Lo Mendaki Gunung Parang via Ferrata, Meniti Batuan Terjal di Tali Besi! credit photo: jazztinap.blogspot.com
Karena lokasinya yang tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta, Gunung Parang bisa menjadi salah satu objek petualangan untuk akhir pekan. Pasalnya, berada di Kampung Cihuni atau Cirangkong – Desa Pesanggrahan, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, untuk lo yang menggunakan kendaraan pribadi, lo bisa melalui jalan tol Cipularang dan keluar di pintu tol Jatiluhur. Setelah itu, arahkan kendaraan lo ke Plered.
Waktu tempuh untuk menuju Gunung Parang lewat Cilalawi kurang lebih 2 jam perjalanan. Nah, utnuk lo yang melalui Plered atau Pasar Plered, waktu tempuhnya adalah satu jam untuk tiba ke Kampung Cihuni atau Cirangkong.
Nah, untuk lo yang akan menggunakan transportasi umum untuk menuju ke Gunung Parang. Lo bisa naik bus menuju ke Purwakarta dan kemudian minta turun di pintu tol Jatiluhur. Dari sana, lo bisa melanjutkan perjalanan untuk ke Purwakarta-Plered, dan setelah itu, sila turun di Pasar Plered.
Dari Pasar Plered, sila lanjutkan perjalanan naik angkutan umum untuk menuju Desa Cihuni atau Desa Cirangkong. Bro, perlu lo ketahui, nih – angkutan umum ini hanya beroperasi sampai siang saja. Kalau sudah menuju senja, tidak ada angkutan umum yang masih berkeliaran di jalan.
[readalso url=18481]
Wah bagaimana bro? Sudah semakin penasaran bagaimana keindahan serta tantangan yang bisa lo dapat saat berada di Gunung Parang? Untuk lo yang mengetahui berbagai fakta atau informasi lain tentang pendakian Gunung Parang lewat Ferrata, sila tambahkan informasi tersebut di kolom komentar di bawah ini, ya!
Feature Image - yukpiknik.com
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 27/08/2018
Article Category : Wilderness
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :