Lembah Lauterbrunnen yang terletak di wilayah Bern-Swiss ini tercatat memiliki rentetan sejarah yang cukup panjang dan berliku. Dimulai sejak awal kemunculannya dalam sejarah sekitar abad ke-13, tempat ini ditemukan oleh seorang bernama Freiherr dari Wädenswil.
Sampai pada abad selanjutnya wilayah ini mulai dikuasai oleh penguasa lokal dan para biara. Kehidupan lembah ini mulai muncul dan sejarahnya dipenuhi oleh perkembangan keagamaan abad demi abad.
Wilayah ini mengalami kehancuran ekonomi disektor wisata setelah Perang Dunia I dan II, sampai pada tahun setelahnya mulai dilakukan pembangunan ulang berbagai infrastruktur untuk mengembalikan ekonomi wisata bagi masyarakatnya.
Wisata populer yang bisa kamu lakukan di dataran tinggi bersalju ini meliputi berbagai macam permainan salju, hiking dan juga lanskap pegunungan salju disekitar lembah yang bisa kamu saksikan sepuasnya. Namun beberapa penantang maut juga sering melakukan aktivitas outdoor yang terbilang ekstrim seperti bungee jumping dan base jumping.
Beberapa cuplikan dari kegiatan base jumping yang mengambil tempat di lembah Lauterbrunnen bisa kamu saksikan dalam video unggahan Dominique Dubois yang di publikasikan ke situs Youtube. Para penyuka kegiatan udara ini melakukan berbagai lompatan dalam waktu yang berbeda-beda di atas lembah Lauterbrunnen yang bersalju.
[bacajuga url=16832]
Tebing-tebing curam dan menghimpit di sekitar lokasi terlihat sangat menakutkan untuk kegiatan base jumping, ditambah dengan kekuatan angin di akhir musim dingin yang lumayan sulit untuk di kendalikan. Beberapa penerjun ada yang memakai wingsuit dan ada juga yang hanya menggunakan pakaian khusus terjun payung.
Video yang diunggah pada awal bulan Maret 2015 tersebut juga menunjukan ketebalan salju yang menutupi permukaan lembah Lauterbrunnen. Tampilan warna langit yang kelabu dengan cahaya matahari yang sedang membuat kegiatan base jumping juga semakin menarik.
Apalagi saat 3 penerjun di akhir video melakukan lompatan secara beruntun dengan salah satu penerjun mengikat sebuah red flare di ujung kaki kirinya sebelum melompat. Cahaya dan asap merah dari flare tersebut bisa dikatakan sebagai simbol perayaan base jumping yang mereka lakukan.
Base jumping merupakan salah satu kegiatan udara yang terbilang menantang dengan kemampuan khusus yang harus dimiliki oleh masing-masing pelakunya. Jika skydiving bisa dilakukan secara tandem atau berpasangan, base jumping biasanya dilakukan secara individual dengan tempat yang lebih bervariasi seperti pegunungan, tebing, lembah, hingga atap gedung dan menara/tower. Tentunya setiap tempat tersebut memiliki tingkat kesulitan dan pacuan adrenalin yang berbeda-beda pula.
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 01/01/2016
Article Category : Wilderness
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :