Pulau Jawa cukup dikenal sebagai salah satu rumah untuk para gunung berapi. Tidak tanggung-tanggung, beberapa tertinggi di Indonesia ada di Pulau Jawa. Salah satunya yang menarik perhatian untuk para pendaki dan petualang adalah Gunung Slamet.
Sempat dikabarkan terbangun dari tidurnya, Gunung Slamet sempat memuntahkan beberapa awan panas dan kepulan debu sampai diketinggian tertentu tersebut. Tidak heran, aktivitas gunung ini membuat masyarakat dibawahnya bersiap untuk langkah antisipasi.
[readalso url=18403]
Bahkan, sempat terdengar kabar jika ada larangan untuk para pendaki dan petualang untuk menaiki Gunung Slamet selama gunung ini masih aktif melemparkan material-material vulkanik dari dalam perutnya.
Gunung Slamet, Beserta 7 Fakta Menarik Untuk Pendakiannya! credit photo: wisataku.id
Nah, untuk lo yang baru saja mengetahui Gunung Slamet, berikut beberapa fakta menarik yang bisa lo ketahui dari salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Simak terus ulasan kali ini, ya!
Berada di Peringkat Kedua Setelah Semeru
Gunung Slamet, Beserta 7 Fakta Menarik Untuk Pendakiannya! credit photo: wisataku.id
Telah diketahui bersama bahwa gunung berapi tertinggi yang ada di Pulau Jawa adalah Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 mdpl. Nah, untuk gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa? Jelas Gunung Slamet bro, dengan ketinggian 3.428 mdpl – Gunung Slamet benar-benar berada di tengah-tengah Pulau Jawa.
Gunung Slamet adalah salah satu gunung yang cukup aktif di Pulau Jawa. Terbukti bahwa Gunung Slamet jalur pendakiannya kerap ditutup karena sudah terlihat kepulan debu vulkanik keluar dari mulut gunung tersebut.
Berdiri di Lima Kabupaten
Gunung Slamet, Beserta 7 Fakta Menarik Untuk Pendakiannya! credit photo: triptrus.com
Berada di tengah-tengah Pulau Jawa, Gunung Slamet berlokasi di lima wilayah atau lima kabupaten di Jawa Tengah. Lima kabupaten tersebut adalah Banyumas, Brebes, Purbalingga, Pemalang, dan Tegal. Berdiri di berbagai kabupaten membuat Gunung Slamet mempunyai berbagai pintu pendakian.
Perlu lo ketahui nih, Gunung Slamet masih lebih tinggi dari pada Gunung Merapi yang hanya 2.968 mdpl dan Gunung Merbabu yang mempunyai ketinggian 3.145 mdpl. Oleh karena itu, cukup menantang juga untuk mendaki gunung ini.
Sering Meletus
Gunung Slamet, Beserta 7 Fakta Menarik Untuk Pendakiannya! credit photo: kaskus.co.id
Hati-hati bro, Gunung Slamet adalah gunung berapi yang bisa meletus kapan saja. Letusan yang tercatat pada sejarah terjadi pada abad ke 19. Setidaknya, letusan tersebut dimulai dengan erupsi kecil. Pada tahun 2009 dari rentang waktu Mei – Juni, Gunung Slamet terus memuntahkan lava pijar.
Rentang waktu yang menceritakan ia sering meletus membuat rata-rata pendaki harus mengurungkan niatnya untuk mendaki gunung ini. Wah, kalau lo – apakah langsung sikat nih untuk mendaki Gunung Slamet?
Sejarah Nama Gunung Slamet
Gunung Slamet, Beserta 7 Fakta Menarik Untuk Pendakiannya! credit photo: malangtoday.net
Penamaan slamet pada gunung ini terjadi pada masa kerajaan Mataram Islam, persis setelah berakhirnya atau selesainya kejayaan kerajaan Majapahit. Sebelumnya, menurut berbagai naskah sejarah, gunung ini sebelumnya bernama Gunung Agung.
Namun, entah bagaimana sejarah mengatakan gunung ini berubah nama menjadi Gunung Slamet. Oleh karena itu, sampai sekarang, gunung ini tetap dikenal dengan nama Gunung Slamet.
Tiga Jalur Pendakian yang Direkomendasikan
Gunung Slamet, Beserta 7 Fakta Menarik Untuk Pendakiannya! credit photo: walterpinem.me
Setidaknya ada tiga jalur pendakian Gunung Slamet yang direkomendasikan untuk para pendaki dan petualang lainnya. Pertama adalah dari arah Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga – jalur ini yang paling terkenal dan populer.
Jalur pendakian kedua adalah dari arah Kabupaten Pemalang, yaitu Baturaden, Jurangmangu, Gambuhan dan Gunungsari. Lalu jalur ketiga yang cukup terjal adalah dari Pemandian Air Panas Guci dari Kabupaten Tegal.
Dua Kesulitan – Air dan Kabut
Gunung Slamet, Beserta 7 Fakta Menarik Untuk Pendakiannya! credit photo: tanahnusantara.com
Dua kesulitan yang jelas akan menantang lo saat mendaki Gunung Slamet adalah air dan kabut. Untuk lo yang baru saja memulai mendaki Gunung Slamet, pastikan membawa perbekalan air minum yang cukup. Karena jalur pendakiannya terkenal tanpa sumber air.
Kemudian, faktor kabut – Gunung Slamet sangat gampang berkabut. Sekalinya berkabut – gunung ini mampu menghilangkan jalur pendakiannya. Oleh karena itu pastikan lo membawa alat penerangan yang cukup agar tidak salah jalan saat turun kabut, ya.
Resiko Besar Mendaki Gunung Slamet
Gunung Slamet, Beserta 7 Fakta Menarik Untuk Pendakiannya! credit photo: alinea.id
Jelas setiap gunung mempunyai resiko tersendiri saat didaki, terlebih Gunung Slamet. Potensi bahaya yang ada di Gunung Slamet sepertinya lebih besar dari pada gunung lain. Setidaknya awan panas, debu vulkanikm serta gas beracun merupakan beberapa resiko yang akan lo hadapi saat mendaki Gunung Slamet.
Oleh karena itu, selalu siap siaga saat mendaki Gunung Slamet. Atau minimal perhatikan jalur pendakian paling aman untuk ke sana, dan juga perhatikan waktu-waktu tertentu saat Gunung Slamet tengah beraktivitas.
Bagaimana bro? Malah semakin penasaran dengan pendakian Gunung Slamet? Selain bahaya dan resiko yang ada di sana, resiko dan potensi potensi bahaya yang tidak kasat matapun ada di sana. Tidak ayal, Gunung Slamet juga diselimuti oleh berbagai misteri, mistis, mitos bahkan beberapa legenda.
[readalso url=18411]
Untuk lo yang sudah akan berangkat ke sana, sudah menentukan jalur mana yang akan lo ambil? Kalau iya, langsung saja berkemas dan berangkat! Oh iya, untuk lo yang mengetahui beberapa fakta lain tentang Gunung Slamet dan belum disebutkan di atas, sila tambahkan di kolom komentar di bawah ini, ya!
Feature Image - tendakemping.com
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 18/07/2018
Article Category : Wilderness
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :