Jika mendengar kata perang, mungkin semua orang akan berpikir bahwa hal tersebut harus dihindari. Nggak dapat dipungkiri jika peperangan bisa menyebabkan banyak penderitaan. Namun berbeda dengan perang yang menjadi sebuah tradisi di Indonesia yang justru ditunggu-tunggu oleh masyarakat Sumba Barat, yaitu Tradisi Perang Pasola.
Pasola bukan seperti perang pada umumnya, bro. Tradisi Perang Pasola merupakan sebuah ritual adat yang selalu diadakan setiap tahunnya di Indonesia Timur, tepatnya di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tradisi ini biasanya diadakan setiap bulan Februari atau Maret, namun untuk tanggal pastinya akan ditentukan oleh seorang Rato (tokoh adat). Pasola diadakan dalam rangka merayakan musim panen serta memohon pengampunan.
Dalam tradisi ini, wisatawan bisa menyaksikan langsung atraksi perang tombak antar suku dengan menunggang kuda. Tombak yang digunakan juga bukanlah tombak yang tajam, namun tetap akan ada yang terluka, entah kuda tunggangan ataupun para peserta Pasola.
Lantas, seperti apa kisah di balik tradisi menegangkan ini? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
[readalso url=22624]
Kisah Percintaan Tragis Asal Mula Pasola
Image source: phinemo.com
Tradisi ini nggak lepas dari kisah seorang janda cantik bernama Rabu Kaba di Kampung Waiwuang. Ia adalah janda dari Almarhum Umbu Dulla, dan kemudian mempunyai suami bernama Umbu Amahu salah satu pemimpin kampung itu.
Kemudian Umbu Amahu pergi mengembara dengan dua pemimpin lainnya yaitu Ngongo Tau Masusu dan Bayang Amahu. Karena nggak kunjung kembali, tiga pemimpin tersebut dianggap telah meninggal.
Pada masa itu, Rabu Kaba terpikat oleh pria lain dari kampung Kodi, Teda Gaiparona. Namun cinta mereka nggak direstui oleh keluarga sehingga mereka memutuskan untuk kawin lari. Suatu ketika, tiga pemimpin kampung Waiwuang kembali termasuk Umbu Amahu suami Rabu Kaba.
Rabu Kaba yang sudah jatuh cinta dengan Teda Gaiparona nggak ingin kembali dengan Umbu Amahu. Akhirnya Umbu Amahu memerintahkan warga Waiwuang untuk mengadakan tradisi menangkap nyale (cacing laut) dan Pasola untuk melupakan kesedihan tersebut.
Rangkaian Proses Upacara Adat Pasola
Image source: nesiatimes.com
Sebelum pelaksanaan ritual Pasola, masyarakat Sumba Barat melakukan tradisi nyale terlebih dahulu. Pada tradisi ini, masyarakat memancing cacing laut di tepi pantai. Tradisi ini dilakukan saat bulan purnama berlangsung. Tanpa mendapatkan nyale, maka Pasola nggak bisa diberlangsungkan.
Pasola diadakan di tanah lapang yang sangat luas. Perang antar suku ini biasanya melibatkan lima puluh sampai seratus peserta. Masing-masing peserta menunggang kuda sambil membawa tombak bambu berukuran 1,5 meter.
Tombak bambu yang digunakan memang nggak tajam, namun tetap bisa menyebabkan luka-luka. Mereka akan beradu di atas kuda yang dipacu kencang sambil mengayunkan tombak masing-masing hingga lawan terjatuh.
Tumpahan Darah Membawa Berkah
Image source: bisniswisata.co.id
Yang unik dari tradisi ini adalah setiap tetes darah yang jatuh akibat peperangan justru dianggap bisa membawa berkah. Semakin banyak tumpahan darah yang jatuh ke tanah, maka semakin subur pula tanah mereka. Suara teriakan dan semangat dari peserta bagaikan musik yang mengiringi jalannya tradisi ini.
[readalso url=22269]
Kuda Pacu Asli Indonesia
Image source: travel.kompas.com
Kuda Sandalwood atau Kuda Sandel merupakan kuda pacu asli dari Indonesia yang dikembangkan di Pulau Sumba. Kuda Sandel ini mempunyai postur yang cenderung lebih rendah dibandingkan kuda ras Amerika dan Australia. Konon kuda ini merupakan hasil persilangan dari Kuda Arab dengan Kuda Poni lokal.
Sandalwood biasa digunakan untuk kuda tarik, kuda tunggang, bahkan kuda pacuan. Nama Sandalwood sendiri diambil dari pohon cendana yang dulu banyak berkembang di Pulau Sumba. Keistimewaan dari kuda ini terletak pada kecepatan dan daya tahannya. Sehingga menjadikan Kuda Sandalwood menjadi salah satu kuda poni terbaik di Indonesia.
Nah, itulah kisah lengkap mengenai Tradisi Perang Pasola yang cukup ekstrem dan menegangkan di Sumba Barat. Tertarik untuk menyaksikan langsung dan merasakan ketegangannya, bro?
Source: https://phinemo.com/perang-antar-suku-di-nusa-tenggara-timur/
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 02/02/2021
Article Category : Urban Action
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :