Ada banyak mitos atau kepercayaan yang dipercaya masyarakat, meskipun belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Termasuk di dunia survival yang identik dengan mistis atau alam gaib. Biar bagaimanapun, survival nggak bisa dipisahkan dari alam liar yang punya banyak mitos, ya kan?
Salah satu mitos yang banyak beredar di kalangan pendaki atau pecinta survival adalah tentang meminum air dari sumbernya langsung saat berada di alam liar. Selain itu, masih ada lagi mitos tentang air yang perlu lo pikirkan ulang kebenarannya.
1. Air yang mengalir itu aman buat diminum
Image source: unsplash.com/@kazuend
Mitos pertama ini cukup banyak dilakukan oleh pendaki. Bahkan di media sosial lo bisa melihat foto atau video orang-orang yang meminum air sungai kecil atau telaga. Memang, airnya terlihat jernih tapi apakah sudah terbebas dari bakteri?
Nggak ada yang tahu secara pasti soal ini, itulah sebabnya sebaiknya jangan minum air yang mengalir kalau nggak terlalu darurat. Ingat, air yang lo temukan di sungai itu sudah melalui perjalanan yang panjang sejak dari hulu.
Bisa saja di tengah jalan, ada bangkai hewan busuk yang menutupi alirannya atau ada kotoran hewan yang terbawa.
2. Boleh minum air laut kalau jumlahnya nggak banyak
Image source: unsplash.com/@jbcreate_
Banyak juga orang yang menganggap air laut masih aman diminum dalam jumlah yang kecil. Mitos ini jelas salah kaprah karena air laut nggak bisa mengatasi dehidrasi. Sebaliknya, lo justru akan makin cepat merasa dehidrasi.
Kandungan garam dalam satu liter air laut kurang lebih 35 gram, sedangkan tubuh kita hanya perlu 15 - 20 gram garam dalam satu hari. Artinya, saat minum air laut kandungan garam dalam tubuh melebihi batas wajar. Kalau sudah begini, tubuh lo jadi lebih cepat kehilangan kelembaban dan berujung dehidrasi.
3. Air di cekungan alami aman buat diminum
Image source: unsplash.com/@tevintrinh
Air yang lo temukan di cekungan-cekungan alami di hutan seringkali dianggap sebagai penolong. Tapi sebenarnya, air tersebut nggak aman buat diminum langsung tanpa memasaknya dulu. Apalagi kalau genangannya bukan genangan baru.
Air yang tergenang itu sudah pasti mengandung bakteri, parasit, serta sumber-sumber penyakit yang lainnya. Terlebih airnya nggak tergantikan dengan yang baru seperti air di sungai.
4. Dehidrasi dan nggak punya stok air minum? Pakai air kencing saja
Image source: unsplash.com/@bitcloud90
Nggak sedikit orang yang mengatakan air kencing bisa membantu lo selamat dari dehidrasi dalam keadaan darurat. Sekali dua kali mungkin masih bisa ditolerir oleh tubuh, tapi tetap saja ini merupakan limbah dari dalam tubuh yang mesti dibuang.
Kandungan dalam air kencing yang sehat (warnanya bening) adalah 95% air steril serta 5% limbah seperti kalium, nitrogen, dan kalsium dengan jumlah yang cukup banyak. Kandungan ini bisa jadi masalah karena bikin ginjal bekerja dua kali untuk mengolah kotoran dalam tubuh.
Dengan kata lain, tubuh lo justru akan makin banyak membutuhkan air karena bekerja lebih berat.
5. Kaktus adalah sumber air alami
Image source: unsplash.com/@randomlies
Sejak dulu, beberapa film dan kartun barat menunjukkan bahwa kaktus adalah sumber air alami yang bisa lo manfaatkan. Ternyata ini nggak benar karena kandungan air di dalanya itu berserat dan nggak banyak jumlahnya.
Artinya lo butuh banyak kaktus buat mendapatkan jumlah yang cukup agar bisa menghilangkan dahaga. Belum lagi kandungan asam di dalamnya yang bisa bikin lo diare, muntah, hingga kram. Pertanyaannya, apakah lo bisa menemukan banyak kaktus di alam liar?
ARTICLE TERKINI
1
Jadi Biang Kesuksesan Tottenham, Ange Postecoglou: Kawan, Saya Memang Pemenang!
2
Tips Rock Climbing di Tebing Citatah Bandung yang Seru
3
Jawa Barat Fase 2 Intimate Sessions Hadir ke Empat Kota Ini!
4
MORFEM Bikin Sing Along di Intimate Sessions Bekasi!
5
Ories Guitar: Merangkai Nada, Mewujudkan Identitas
Source:http://www.indosurvival.com/2021/01/mitos-meminum-air-di-alam-liar.html
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :