Bahaya kalau sudah sampai kejadian. Mau nggak mau perjalanan sampai ke puncak harus ditunda dulu.
Pada umumnya pendaki yang mengalami dehidrasi akan merasa kelelahan dan haus karena berkurangnya kandungan normal air dalam tubuh. Nah makanya untuk menghindari dehidrasi, penting untuk mengelola air minum selama perjalanan mendaki. Seperti apa sih? Gulirkan terus ke bawah bro!
[readalso url=22338]
Pelajari Medan dan Letak Mata Air

Penting sebelum mendaki gunung melakukan riset terlebih dulu soal medan atau rute yang bakal ditempuh selama pendakian. Karena itu juga akan menentukan jalur yang mana sebisa mungkin melewati mata air. Dengan begitu botol yang sudah kosong bisa diisi ulang di sumber mata air itu.
Selain itu nih bro, perhitungkan juga jumlah anggota dan kebutuhan air per orang. Termasuk bawa makanan yang nggak memerlukan banyak air untuk mengolah. Contoh makanannya antara lain biskuit, selai, madu, sampai roti gandum.
Kalau dari satu rute nihil sumber mata air, maka baiknya mencari dulu kemungkinan ada sumber air lain. Kemungkinan adanya sumber-sumber air lain pada medan rute perjalanan yakni bisa didapat dari akar yang menggantung, lalu juga air hujan, sampai genangan air.
Pisah Stok Air yang Dibawa

Ini untuk mengantisipasi saja supaya bekal air minum nggak cepat habis. Jadi lo bisa mengelompokan stok ait yang dibawa untuk kegiatan per hari. Minumnya juga mesti teratur. Agak repot memang, kok bawa minum sendiri aja diatur.
Tapi ingat, perjalanan ke puncak gunung itu petualangan per kelompok. Artinya mesti saling jaga juga tiap anggoatanya. Usahakan juga hanya air putih yang persediaannya banyak.
Tapi karena teknologi mulai berkembang, minuman energi juga bisa menggantikan energi yang terkuras selama pendakian. Tapi cek dulu content/ingredient di kemasannya. Kandungan gulanya kadang terdiri dari sukrosa, fruktosa, glukosa dan maltodextrin. Kalo konsentrasi kandungan fruktosa-nya tinggi, justru akan memperlambat hidrasi dan muncul gangguan perut.
[readalso url=22323]
Pilih Minuman Herbal
Minuman herbal seperti teh dan coklat susus direkomendasikan untuk jadi teman selama naik gunung. Buat penggemar kopi, sebisa mungkin dikurangi dulu karena kandungan kafein di dalamnya bisa meningkatkan output urin dan peluang terjadinya frosbite. Frosbite itu kondisi ketika kulit terpapar dingin yang sangat ekstrem dalam waktu yang cukup lama.
Nggak cuma itu saja, kafein juga bisa meningkatkan heart rate dan tekanan darah. Maka dari itu kalau perjalanan ke gunung sebaiknya dibatasi dulu konsumsi kopinya, maksimal hanya satu cangkir kopi per hari.
Minumlah sedikit-sedikit untuk membasahi kerongkongan, bukan dengan cara sekaligus satu botol habis. Karena rute perjalanan minim sumber air, maka perhitungan kebutuhan air perlu dimasukkan dalam rencana perjalanan. Ingat lagi ya bro, jangan boros air minum.
source: https://www.bromotravelindo.com/1154-2/
ARTICLE TERKINI
Article Category : Tips
Article Date : 04/10/2020
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :