Hipotermia bisa terjadi saat melakukan pendakian ke gunung, yang mana suhu tubuh menurun drastis dan bisa berakibat fatal jika nggak segera ditangani dengan baik. Untuk mencegahnya, tentu harus menjaga agar suhu tubuh tetap hangat. Suhu tubuh bisa dipengaruhi oleh faktor cuaca, iklim, ketinggian tempat, dan juga faktor internal seperti pakaian yang digunakan.
Banyak petualang yang masih mengabaikan kondisi pakaian yang basah karena keringat, sehingga banyak pendaki pemula yang rentan terserang hipotermia. Terpaan angin dingin yang kencang pun dapat menurunkan suhu tubuh. Dalam suhu yang dingin ini, pendaki harus memahami cara menghangatkan diri dengan memerhatikan pakaian yang dikenakan. Berikut ini ulasan selengkapnya.
[readalso url=22317]
1. Menjaga Pakaian Tetap Bersih

Image source: unsplash.com/@14mromanov
Pakaian yang kotor akan mengurangi kemampuan isolasi panasnya. Terutama jika pakaian kotor karena tanah, lumpur, dan lainnya, sehingga pakaian akan mudah basah.
2. Hindari Terlalu Banyak Berkeringat

Image source: unsplash.com/@christopher__burns
Jika tubuh terlalu panas dan lelah, maka tubuh akan berkeringat. Ketika air menguap, maka molekul panas akan hilang dan meninggalkan molekul dingin, seperti sebuah AC. Kalau membuat suhu tubuh jadi seperti AC, sama aja dengan mencelakakan diri sendiri.
3. Gunakan Pakaian Longgar dan Berlapis

Image source: unsplash.com/@yirage
Pakaian ketat dan ngepas di badan mungkin terlihat keren serta bikin bentuk tubuh jadi bagus, namun pakaian ketat akan membatasi sirkulasi darah. Sedangkan tubuh butuh sirkulasi darah yang lancar agar tetap hangat.
Jadi, jangan sepelekan keselamatan dengan tampilan keren semata. Selain itu, pakaian ketat juga akan menghalangi jumlah udara yang bertindak sebagai isolasi.
[readalso url=22298]
4. Jaga Pakaian Tetap Kering
Pakaian yang dikenakan saat mendaki pasti akan basah karena keringat dan cuaca. Jika pakaian nggak anti air atau waterproof, maka akan tambah basah karena hujan dan embun.
Jika pakaian terasa sudah sangat basah, maka persingkat waktu istirahat, karena terpaan angin akan semakin menurunkan suhu tubuh. Alangkah lebih baik jika segera ganti pakaian yang basah dengan pakaian kering.
Keringkan pakaian basah di bawah sinar matahari langsung. Jika sedang berada di basecamp, maka bisa menaruhnya di atas tenda. Namun jika sedang dalam perjalanan, pakaian bisa dibentangkan di atas ransel/carrier. Jangan mencampurkan pakaian basah dengan pakaian kering.
Hal ini juga berlaku untuk sleeping bag, selalu gunakan alas/matras di bawah sleeping bag walaupun sudah ada alas tenda.
5. Jaga Waktu Istirahat/Tidur Agar Tetap Hangat
Waktu istirahat atau tidur menjadi waktu-waktu kritis suhu tubuh dapat turun dengan cepat. Agar tetap hangat, perhatikan beberapa cara berikut ini:
- Lindungi kepala dengan topi/kupluk hangat
- Gunakan mantel/emergency blanket kering sebagai lapisan di atas sleeping bag
- Gunakan kaos kaki yang hangat dan kering
- Kenakan pakaian berlayer yang kering, agar tubuh tetap hangat
- Minum minuman hangat seperti susu, teh, jahe, namun jangan minum kopi jika nggak mau begadang
- Makan cemilan kalau tersedia
- Jangan menahan buang air kecil, karena tubuh butuh sirkulasi air agar tetap hangat
- Buat otot-otot rileks dengan melakukan peregangan sederhana
- Pastikan tempat istirahat terlindung dari terpaan angin.
Nah, salah satu faktor keberhasilan dalam menjaga suhu tubuh agar tetap hangat ketika mendaki gununug adalah dengan memerhatikan pakaian yang dikenakan, bro. Semakin kering pakaian yang dikenakan, maka semakin selamat dari hipotermia.
Source: https://www.indosurvival.com/2020/08/agar-tetap-hangat-saat-mendaki-gunung.html
ARTICLE TERKINI
Article Category : Tips
Article Date : 30/10/2020
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :