Bagi orang yang memang senang beraktivitas di dalam bebas, mendaki gunung pasti menjadi sesuatu yang seru. Apalagi jika naik gunung bersama teman teman atau sesama penggemar aktivitas outdoor. Namun, tahukah lo jika ada beberapa risiko cedera saat mendaki gunung bahkan banyak masalah kesehatan yang mengintai?
Walaupun naik gunung juga masuk kategori wisata alam, bukan berarti kegiatan ini tidak beresiko. Orang yang tidak biasa naik gunung pasti akan merasa kelelahan bahkan sampai mengganggu kesehatannya.
Oleh sebab itu, sebelum mulai mendaki, ada baiknya kenali dulu beberapa resiko cedera maupun masalah kesehatan yang bisa menimpa lo. Dengan begitu, lo bisa mempersiapkan segalanya lebih matang.
● Keseleo
Image source: shutterstock.com/Pheelingsmedia
Merupakan satu dari beberapa risiko cedera saat mendaki yang paling mungkin lo alami. Semua orang juga tahu aktivitas mendaki sangat memungkinkan lo untuk menderita luka dan cedera. Sehingga bagi lo yang punya hobi mendaki gunung harus lebih waspada.
Keseleo bisa lo alami dengan banyak penyebab. Paling umum adalah saat ada permukaan tanah yang lo lewati tidak rata dan cukup licin. Apabila saat melewatinya posisi kaki tidak melekat dengan sempurna pada permukaan tanah, resiko cedera ini begitu tinggi. Ciri lo sedang keseleo adalah kaki yang bengkak dan merasa nyeri.
● Patah atau Dislokasi Tulang
Image source: shutterstock.com/prostock_studio
Tidak jarang, lo juga bisa mengalami patah tulang. Patang tulang bisa menimpa pada bagian-bagian tubuh seperti tungkai, pergelangan kaki, hingga pergelangan tangan. Kalau gejalanya sendiri mirip seperti keseleo. Namun nyeri yang lo rasakan lebih hebat.
Sementara kalau dislokasi pada umumnya terjadi pada bagian bahu. Sama dengan keseleo juga penyebabnya. Baik patang tulang maupun dislokasi sama-sama beresiko lo alami selama perjalanan naik gunung. Oleh sebab itu, lo harus sangat berhati-hati saat berjalan atau menapakkan kaki pada permukaan tanah. Setidaknya agar tidak jatuh dan mengalami cedera.
● Barotrauma
Image source: shutterstock.com/Art_rich
Cedera ini juga bisa menyerang para pendaki gunung, saat sudah berada di ketinggian lebih dari 2 ribu meter dpl. Sebagai informasi saja, Barotrauma sendiri adalah cedera karena peningkatan drastis tekanan udara atau air. Seperti saat seseorang naik gunung atau menyelam. Pada umumnya Barotrauma lo alami di bagian telinga.
Perubahan tekanan dapat menciptakan ruang hampa udara di telinga bagian tengah yang menarik gendang telinga ke dalam. Kondisi ini dapat memicu rasa sakit dan meredam suara. Lo bakal merasakan telinga penuh sesak dan muncul sensasi ingin meledakkan balon udara di dalamnya.
Orang-orang juga rata-rata pernah mengalaminya saat naik pesawat terbang. Bahkan ada kasus Barotrauma yang lebih parah. Seperti telinga tengah yang berisi cairan bening saat tubuh sedang menyamakan tekanan di kedua sisi telinga. Cairan itu berasal dari pembuluh darah di dalam lapisan telinga dalam. Cairan ini hanya dapat mengalir melalui tabung eustachius yang membuka.
Kondisi ini sangat berisiko menimbulkan rasa sakit. Selain itu, lo juga bisa merasakan kesulitan mendengar yang mirip dengan infeksi telinga tengah.
● Keracunan
Masalah kesehatan yang paling sering lo alami adalah keracunan. Biasanya ini terjadi karena lo salah makan makanan di alam bebas yang mengandung racun. Keracunan dapat berefek pada macam-macam penyakit. Misalnya diare dengan mual dan muntah. Supaya tidak sampai mengalaminya, sebelum mendaki cari informasi tumbuhan beracun supaya tidak sembarangan mengambil sebagai makanan.
Itu dia tadi beberapa risiko cedera saat mendaki serta masalah kesehatan lainnya. Sudah jelas bukan, jika mendaki gunung memang menyenangkan. Tapi, bukan berarti tidak ada risiko sama sekali. Jadi lo tetap perlu berhati-hati dan melakukan persiapan matang sebelum berangkat.
ARTICLE TERKINI
Source:https://hellosehat.com/kebugaran/olahraga-lainnya/7-risiko-kesehatan-naik-gunung/
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :