Alasan Pantang Meninggalkan Teman Saat Mendaki Gunung

Pasti lo pernah mendengar kasus orang hilang atau sakit seorang diri di jalur mendaki gunung kan, Superfriends? Yup, kasus-kasus kayak gini memang sering banget terjadi seiring naiknya trend mendaki gunung.

Seringkali, sejumlah kasus ini terjadi diawali oleh rombongan pendaki yang bisa dibilang egois meninggalkan temannya seorang diri di jalur pendakian. Lo jangan sampai kayak gitu ya, Superfriends.

Selain membahayakan, ini alasannya kenapa jangan meninggalkan teman di jalur pendakian!

Menguji Kekompakan

Image source: unsplash.com/@austinban

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, mencapai puncak memang bisa memberikan kepuasan tersendiri. Apalagi, kalau lo mencapainya bersama-sama, Superfriends. Maka dari itu, jangan pernah tinggalkan teman di jalur pendakian, ya!

Jadikanlah momen mendaki gunung ini sebagai kesempatan buat belajar menguji kekompakan. Pasalnya, lo harus kompak jalan bersama-sama di jalur pendakian. Lo pun harus menerima kenyataan dan bersabar kalau kecepatan berjalan teman sekelompok mendaki lo terbilang lambat.

Pasalnya, nggak semua orang punya kemampuan fisik yang sama, Superfriends. Ada yang jalannya relatif lambat, ada juga yang gampang capek dan butuh banyak istirahat selama pendakian. Maka dari itu, jaga terus kekompakan tim, ya!

Pembelajaran Kehidupan

Image source: unsplash.com/@eddybllrd

Banyak yang bilang kalau karakter orang yang sesungguhnya pasti bakal muncul saat berpetualang, khususnya mendaki gunung. Kalau dipikir-dipikir, kayak ada benernya nih, Superfriends.

Mengingat, sulitnya medan menanjak dan udara dingin bisa saja membuat kebanyakan orang sulit berpikir jernih. Tapi, inilah tantangan yang sesungguhnya. Sesulit apapun cobaan yang lo hadapi, jangan sampai hanya sekedar mengutamakan kepentingan individu.

Seenggaknya, lo wajib banget nungguin teman saat beristirahat. Jangan tinggalkan, apalagi cuma sendirian. Dengan begini, lo jadi tahu kondisi teman dan bisa memberikan pertolongan pertama buat mencegah kejadian yang nggak diinginkan, Superfriends.

Teman Sesama Pendaki Adalah Keluarga

Image source: pexels.com/@jan-krnc

Sekilas, mendaki gunung memang terlihat menyenangkan. Padahal, kenyataannya nggak selalu kayak itu, Superfriends. Sebab, perjalanan mendaki gunung bukan sesuatu yang main-main. Kondisi sepi dan medan sulit sudah pasti bakal dilewati oleh para pendaki.

Kalau kurang persiapan dan mengalami musibah, pertolongan pun nggak bisa cepat-cepat datang membantu. Karena, tim Search and Recue (SAR) harus melewati sejumlah medan ini sebelum akhirnya sampai ke titik korban yang harus dievakuasi.

Maka dari itu, teman sesama pendaki, terutama yang satu rombongan, bisa dibilang menjadi satu-satunya harapan buat memberikan pertolongan pertama jika terjadi sesuatu yang nggak diinginkan, Superfriends.

Jadi, jangan heran kalau ada yang bilang teman sesama pendaki adalah keluarga. Susah maupun senang harus ditanggung bersama. Karena, nggak ada yang bisa memberikan bantuan selain teman sesama pendaki, kalau sewaktu-waktu lo membutuhkan pertolongan saat mendaki gunung.

Kembali Pulang Bersama dengan Selamat Adalah Target Utama

Image source: unsplash.com/@dmat

Indahnya pemandangan di puncak gunung memang nggak ada duanya, Superfriends. Apalagi, kalau lo sampai pas banget menjelang matahari terbit. Rasanya, nggak ada kata-kata yang tepat buat menggambarkan keindahan yang ada.

Rasa lelah setelah menempuh pendakian pun kayaknya hilang begitu saja. Jadi, nggak heran kalau mencapai puncak gunung bisa dibilang seperti memberikan kepuasan tersendiri. Tapi, kalau menjadikan puncak gunung adalah target utama, tentu ini sebuah kesalahan besar.

Pasalnya, semua keindahan di puncak gunung ini nggak bakal berarti kalau lo meninggalkan teman sekelompok di jalur pendakian, Superfriends. Maka dari itu, kembali pulang bersama dengan selamat adalah target utama yang wajib didapatkan!