Siapa nih yang rencananya mau liburan tahun baru ke Gunung Bromo? Traveling lo nanti bisa dipastikan bakal lebih spesial karena bakal ada kejutan baru di destinasi wisata tersebut. Apa itu?
Jadi, Superfriends. Akhir tahun ini, Jembatan Seruni Point rencananya bakal diresmikan setelah proyeknya dimulai pada September 2021. Pembangunan jembatan ini diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutannya karena jembatan tersebut membentang di kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger.
Namun, gara-gara kejadian pecahnya Jembatan Kaca The Geong beberapa waktu lalu, nggak sedikit orang yang jadi takut naik jembatan kaca, nih. Mereka khawatir kejadian The Geong terjadi di jembatan kaca lainnya. Terus, gimana ya sistem keamanan di Jembatan Seruni Point? Simak selengkapnya berikut ini.
Fakta di Balik Jembatan Kaca Seruni Point, Ikon Baru Gunung Bromo
Ide Pembangunan Jembatan Seruni Point ini sebenarnya udah ada sejak tahun 2020. Kala itu, salah satu Dirjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyampaikan presentasi tentang rencana pembangunan jembatan kaca di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Kabupaten Malang. Namun, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa menyarankan, jembatan kaca tersebut sebaiknya dibangun di Seruni Point, Kabupaten Probolinggo aja. Soalnya, mayoritas wisatawan yang datang ke Bromo masuk melalui daerah tersebut.
Jembatan kaca Seruni Point sempat digadang-gadang sebagai jembatan kaca pertama di Indonesia. Jembatan ini bakal menghubungkan Terminal Wisata Seruni Point dan shuffle area yang dikelilingi pemadangan Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan Gunung Batok. Sementara itu, jembatan ini punya panjang bentang 150 meter, panjang bentang 120 meter, dan lebar 1,8 meter pada bentang utama serta 3 meter pada bagian awal dan tengah bentang.
Soal keamanannya sih nggak perlu diraguin lagi, Superfriends. Jembatan yang berdiri di atas jurang dengan kedalaman 80 meter ini punya sistem struktur lantai berupa kaca pengaman berlapis atau laminated tempered glass plus interlayer sentryglas plus dengan ketebalan 2,5 cm. Lapisan tersebut terdiri dari dua lembaran kaca yang direkatkan satu sama lain dengan lapisan laminasi. Jadi, total ketebalannya bisa mencapai 5 cm. Jauh lebih tebal dibanding Jembatan Kaca The Geong yang cuma 1,2 cm aja. Sementara itu, bobot satu segmen lantai kacanya mencapai 180 kg.
Jembatan kaca Seruni Point juga udah melewati berbagai uji coba. Kaca yang digunakan pernah dicoba dipecahkan dengan beban 6,29 ton. Lapisan kaca bagian bawah pecah terlebih dahulu. Namun, lapisan kaca bagian atas masih aman dan mampu menahan beban sampai 3,98 ton. Dengan kekuatan seperti itu, jembatan kaca ini kuat menampung maksimal 100 orang.
Nggak cuma kacanya aja yang diperhatiin, Superfriends. Struktur jembatannya pun dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy biar lebih tahan karat. Selain itu, pengunjung rencananya juga akan diberi safety tools, salah satunya kaus kaki khusus untuk melintasi jembatan.
Nah, dari penjelasan ini, udah bisa disimpulin kalau Jembatan Seruni Point Bromo jauh lebih aman dibanding Jembatang The Geong, ya. Langung aja deh booking paket wisata ke Bromo tahun baru ini buat menjajal langsung sensasi berdiri di atas ketinggian 80 meter dengan kaca tembus pandang ini, Superfriends! (arpd)
ARTICLE TERKINI
1
Istilah Remontada di Sepak Bola yang Viral di Media Sosial
2
Apa Itu Musik RnB? Ini Dia 10 Lagu RnB Terbaik yang Wajib Lo Dengerin!
3
10 Motor Yamaha Gacor Buat Road Race Pemula, Dijamin Ngacir!
4
The Jansen, Rimba, Hingga Redsix Bikin Syahdu Intimate Sessions Cipondoh
5
5 Penyebab Pendaki Tersesat di Gunung
Source:berbagai sumber
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :