Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

perbedaan turis dan traveler

Secara sederhana, turis dan traveler sama-sama memiliki hobi mencari hiburan dengan jalan-jalan. Namun ternyata ada perbedaan mendasar antara keduanya yang nggak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi, perbedaan turis dan traveler ini mempengaruhi penyebutan keduanya.

Maksudnya, lo bisa salah mengklasifikasikan keduanya kalau nggak tahu apa perbedaan ini. Misalnya dengan menyebut bahwa seorang tulis sama dengan traveler amatir, sementara traveler sama dengan turis berpengalaman.

Nah, biar lo nggak salah membedakan keduanya, simak penjelasan lengkap soal perbedaan turis dan traveler di bawah ini.

Membaur dengan masyarakat lokal

Image source: unsplash.com/@austindistel

Biasanya turis lebih menonjolkan apa yang mereka bawa saat berlibur agar dilihat oleh masyarakat lokal. Karena itu, seringkali mereka nggak peduli soal membaur dengan kebudayaan masyarakat lokal. Mereka lebih memilih untuk tampil seperti yang mereka mau.

Baca juga : Mau Jadi Tour Guide Profesional, Bro? Lo Harus Paham Ini Dulu!

Sementara traveler lebih senang menyesuaikan diri dengan masyarakat agar nggak dianggap berbeda. Mereka akan melakukan berbagai macam cara untuk mencapainya, seperti dengan berpenampilan seperti masyarakat lokal, misalnya.

Bercengkerama dengan Penduduk Lokal

Image source: unsplash.com/@bhurnal

Turis biasanya lebih memilih diam dan hanya berkomunikasi dengan orang yang dia anggap bisa menjawab pertanyaannya. Misalnya pemandu wisata atau pemilik penginapan. Di titik yang lebih parah, mereka bisa nggak mengacuhkan keberadaan penduduk lokal.

Traveler, sebaliknya, justru sangat senang menjalin komunikasi dengan penduduk lokal. Meskipun ada keterbatasan bahasa, namun mereka tetap menikmati saat-saat bercengkrama dengan masyarakat sekitar tersebut. Bahkan ada juga traveler yang mempelajari bahasa lokal sebelum berangkat.

Hal yang Dicari Selama Liburan

Image source: unsplash.com/@didiofederico_photographer

Selama liburan, turis lebih fokus mengunjungi tempat-tempat terkenal dan banyak dibicarakan orang-orang. Mereka datang ke tempat tersebut untuk berfoto-foto ria atau sekadar melihat saja. Setelah rasa penasarannya terpuaskan, mereka biasanya langsung pergi ke tempat lain atau kembali ke hotel untuk beristirahat.

Sedangkan traveler agak berbeda karena mereka lebih senang mencoba hal-hal baru. Mereka lebih fokus untuk berbaur dengan masyarakat setempat lalu mencoba kebiasaan mereka sebagai pengalaman yang nggak terlupakan.

Lebih peka dengan jalan

Image source: unsplash.com/@seagrave

Sebagian turis lebih mengandalkan peta digital untuk membantu penjelajahan mereka. Sayangnya, peta digital ini kadang-kadang justru menyesatkan mereka. Kalau sudah begini, mereka akan kesulitan menemukan jalan kembali karena malas berkomunikasi dengan penduduk lokal.

Traveler pun sama-sama mengandalkan peta. Bedanya, mereka juga menggunakan insting dan pengalaman selama penjelajahan mereka. Jika kemudian mereka menemukan kesulitan dalam membaca jalan, mereka nggak akan ragu bertanya pada penduduk sekitar. Jadi sangat kecil kemungkinannya untuk tersesat di jalan.

Makanan yang dikonsumsi

Seorang turis lebih senang mengkonsumsi makanan yang tersedia di hotel atau tempat penginapan. Selain itu, mereka juga lebih memilih makanan yang memang terkenal enak daripada mencoba menu yang baru.

Sebaliknya, seorang traveler lebih tertarik untuk mencicipi makanan yang dikonsumsi oleh penduduk lokal. Nggak peduli bagaimana rasanya, karena bagi mereka mencoba makanan lokal adalah sesuatu yang nggak tergantikan. Urusan kenikmatan hanyalah bonus belaka.

Baca juga : Biar Travelling Lancar, Jangan Lupa Download Aplikasi Ini Bro!

Belanja produk lokal

Selanjutnya adalah kebiasaan belanja. Para turis jarang sekali membeli produk lokal yang nggak sesuai dengan seleranya atau menurut mereka kurang bagus. Sebaliknya, mereka lebih memilih belanja di pusat souvenir walaupun harganya jadi lebih mahal.

Di sisi lain, traveler lebih senang datang ke pasar tradisional, membeli barang dari penduduk lokal dan melakukan tawar-menawar. Aktivitas ini dianggap sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri dengan penduduk lokal.

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Solo Travelling #Beginner #Urban Action

Article Category : News

Article Date : 05/04/2022

Superadventure
Admin Adventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

Source:https://akasakaoutdoor.co.id/blogs/aks-journal/beda-traveller-dan-turis-ala-akasaka

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive