Siapa sih yang nggak mengenal Gunung Semeru? Semua orang mungkin sudah mengetahui keberadaan gunung ini, terutama para pendaki gunung. Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Gunung Semeru semakin banyak dikunjungi para pendaki semenjak kemunculan film yang telah membawa arus perubahan tren dunia pendakian di Indonesia. Dari dulu hingga kini, gunungnya para dewa-dewi ini memang sangat memesona dan menarik hati.
Namun dalam dunia pendakian, ternyata ada beberapa fakta menarik yang masih belum banyak diketahui, bro. Mau tahu apa aja? Berikut ini ulasan selengkapnya.
[readalso url=22606]
Pertama Didaki oleh Bangsa Eropa
Image source: Tropen Museum Royal Tropical Instute
C.F Clignett dan Winny Brigita merupakan ahli geologi yang berasal dari Belanda. Mereka berdua melakukan pendakian Gunung Semeru pertama kali pada 1838 melalui Widodaren.
Setelah sukses mencapai puncak Semeru, kedua ahli geologi tersebut kemudian membawa nama Semeru hingga ke benua biru. Selanjutnya pada tahun 1911, Van Gogh dan Heim pun mendaki melewati lereng utara.
Lalu, seorang ahli botani asal Belanda, Junhuhn ikut menginjakkan kakinya di Semeru pada 1945 melalui jalur Gunung Ayek-ayek, Gunung Inder-inder, dan Gunung Kepolo.
Jalur Pendakian Dibuka pada 1945
Image source: Tropen Museum Royal Tropical Instute
Pengumuman pembukaan jalur pendakian Semeru melewati Jalur Ranu Pani dan Ranu Kumbolo baru disampaikan kepada khalayak pada 1945. Setelah Junhuhn sukses melakukan pendakian via Ayek-ayek.
Memiliki Total 6 Danau
Image source: unsplash.com/@nofish
Semua orang pasti tahu bahwa Gunung Semeru nggak bisa dilepaskan dari Danau Ranu Kumbolo. Namun, hanya sedikit yang tahu ternyata Gunung Semeru memiliki 6 buah danau yang berada di sekitarnya yaitu Ranu Pani, Ranu Kumbolo, Ranu Regulo, Ranu Darungan, Ranu Tompe, dan Ranu Kuning.
Dari semua danau tersebut, hanya Ranu Tompe dan Ranu Kuning yang belum terjamah manusia. Karena kedua danau tersebut hanya teridentifikasi dari foto satelit.
Dituliskan dalam Buku Karya Orang Belanda
Image source: boekwinkeltjes.nl
Semenjak Semeru berhasil didaki oleh Clignett dan Brigita, gunung ini semakin dikenal keindahannya di Benua Eropa. Banyak yang penasaran dan memutuskan untuk menjelajah Semeru juga. Setelah Junhuhn, Van Gogh, dan Heim, ada juga Dr. Wormster.
Bahkan karena kekagumannya dengan Semeru dan gunung lainnya di Jawa, ia menuliskan buku berjudul Bergenweelde yang artinya Kemewahan Gunung-gunung. Kemudian buku tersebut diterbitkan di Belanda.
[readalso url=22208]
Gunung Mematikan
Saat melakukan pendakian Semeru, para pendaki dilarang untuk mendekati kawah Jonggring Saloka karena kawah Semeru mengeluarkan gas beracun. Gas beracun tersebut mengandung sulfur dioksida (S2), karbondioksida (Co2), dan hydrogen sulfide (H2S).
Salah satu korban ganasnya Gunung Semeru adalah Soe Hok Gie. Aktivis asal UI dan temannya Idhan Lubis kehilangan nyawanya setelah menghirup gas beracun yang keluar dari kawah Jonggring Saloko.
Bunga Verbena Brasiliensis
Bunga yang dikira lavender oleh banyak pendaki itu bernama Verbena Brasiliensis. Bunga ini diduga masuk ke kawasan TNBTS pada masa kolonialisme.
Hal ini berdasarkan buku Flora Pegunungan Jawa karya Van Steenis. Di dalam buku tersebut diceritakan jika pada masa kolonial daerah Nongkojajar di Pasuruan menjadi loji (kompleks perumahan Belanda) dan di sana hidup seorang ahli botani yang gemar mendatangkan jenis-jenis tumbuhan dari luar negeri, termasuk Verbena Brasiliensis.
Itulah beberapa fakta menarik pendakian Gunung Semeru yang masih belum banyak diketahui, bro. Tetap utamakan keselamatan dan persiapan yang matang kalau mau mendaki gunung ya, bro.
Source: https://phinemo.com/fakta-pendakian-semeru-yang-belum-banyak-orang-tahu/
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 29/12/2020
Article Category : In Depth
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :