Dalam Slackline Freestyle, gerakan yang ditampilkan sangat beragam, tergantung kemampuan hasil latihan keras para pelakunya. Lo bisa melompat, angkat satu kaki, berayun, putaran di udara, dan sebagainya.
Slackline Freestyle adalah salah satu jenis olahraga extrem yang unik sekaligus menegangkan. Karena pada dasarnya tujuan gerakan dalam slackline adalah untuk melatih keseimbangan tubuh.
Olahraga yang dilakukan di atas seutas tali ini mengharuskan lo berjalan, melompat dan bergaya di atas seutas tali yang sudah dibentangkan. Yang bikin menegangkan adalah ketinggian dari tali tersebut bisa mulai dari setengah meter hingga puluhan meter dari atas tanah.
[readalso url=21247]
Sejarah Slackline
Ternyata olahraga slackline berasal dari Negara Yunani lho, Bro. Konon, pada zaman kerajaan Yunani kuno dulu, kegiatan ini sangat populer dan bahkan menjadi primadona tontonan warganya.
Slackline sendiri dibagi menjadi empat jenis kegiatan antara lain ada Oribat, Neurobat, Schenoebat, dan Acrobat. Meskipun sama-sama berjalan di atas seutas tali tapi keempat jenis stackline tersebut memiliki keunikan dan ciri khas nya sendiri-sendiri.
‘Oribat’ yaitu berupa gerakan seperti tarian yang dilakukan di atas tali. ‘Neurobat’ berjalan di seutas tali dengan ketinggian yang lumayan tinggi. ‘Schenoebat’ di mana seseorang menuruni tali. Yang terakhir, ‘Acrobat’ yaitu melakukan atraksi extrem seperti melompat atau beratraksi di atas seutas tali.
[readalso url=21027]
Slackline Mulai Beraksi di Indonesia

Berawal cerita pengalaman yang diawali dari beasiswa Jayagiri untuk sekolah di International School of Mountaineering (ISM) Swiss. Harry Suliztiarto yang juga salah satu pendiri panjat tebing di Indonesia, menceritakan pengalamannya selama menimba ilmu di benua biru kepada beberapa temannya.
Dia membawa buku dan video tentang panjat tebing yang isinya ada beberapa foto dan cuplikan latihan keseimbangan di atas kabel baja.
Ditambah lagi salah satu Amerika yang memberi informasi tentang kegiatan yang sama yaitu latihan keseimbangan di atas seutas kabel baja untuk menunjang aktivitas utamanya yaitu panjat tebing. Terinspirasi dari cerita tersebut, mereka pun segera berlatih dengan melakukan teknik dasar berjalan di atas kabel baja dan tali webbing.
Tahun 2011, salah satu komunitas pegiat olahraga ekstrem Bandung, Pushing Panda, mulai mempopulerkan lagi slackline dengan gaya yang lebih modern pada khalayak luas. Di tahun yang sama mereka bertemu dan mendapat banyak ilmu dari seseorang bernama Ming.
Pria tersebut memberikan kenang-kenangan berupa tali slackline set dengan lebar 5 cm untuk dipakai berlatih. Tahun berikutnya, Pushing Panda mulai aktif mengikuti kompetisi slackline secara online.
Salah satunya “King Of Slackline” yang diikuti oleh peserta di seluruh dunia, saat itu peserta dari Indonesia hanya diwakilkan oleh 2 orang yaitu Mulyadi dan Mulyana. Sejak saat itu slackline di Indonesia terus bermunculan dan mulai aktif beberapa komunitas slackline di berbagai penjuru daerah.
Tertarik untuk mencoba, Bro? Agar semakin bersemangat, lo bisa berlatih bersama teman-teman yang tertarik juga dengan slackline freestyle. Nggak perlu langsung terjun ke lokasi-lokasi yang mengerikan seperti di atas ketinggian jurang dan tebing karena slackline freestyle juga bisa dipraktekan di tempat-tempat menyenangkan seperti sungai hingga ke area sekitar perkotaan seperti jalan atau taman kota.
Yang terpenting ada dua sisi yang cukup kokoh untuk mengikat tali webbing. Kuasai dulu teknik-teknik dasar menjaga keseimbangan tubuh di atas tali hingga mulai berjalan di atasnya, selanjutnya lo bisa lanjutkan dengan mempraktekkan gaya-gaya bebas yang traktif sesuai kemampuan kalian. Tertarik untuk mencobanya? Harus didampingi sama yang profesional ya, Bro!
ARTICLE TERKINI
Article Category : Extreme Action
Article Date : 11/03/2020
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :