Hiking dan trekking punya definisi sendiri, meski dua-duanya sama-sama aktivitas petualangan di pegunungan. Bedanya hiking dan trekking juga sudah dijelaskan sebelumnya
Intinya trekking itu kegiatan menyusuri jalan yang memang kondisi jalannya apa adanya. Sementara hiking itu dilakukan dengan berjalan kaki di jalur yang sudah ada atau telah dibuat dan ada fasilitas penunjangnya.
Nah, dari dua istilah itu ada lagi nih bro yang namanya mountaineering. Mountaineering mungkin istilah yang belum cukup populer dibandingkan dengan hiking dan trekking.
Mountaineering itu kegiatan yang mengkombinasikan panjat tebing dan pendakian gunung. Bisa dibilang ini lebih sulit dan butuh persiapan lebih matang. Dan, lo harus melakukan dengan keahlian khusus dan peralatan yang memadai seperti tali, ice axe, dan lain-lain.
[readalso url=21937]
Harus Kuat Fisik dan Skill Tinggi
Image source: unsplash.com/@jefwillemyns
Mountaineering ini lebih berat dari hiking bro. Keterampilan atau skill harus 100 persen dipegang penuh. Artinya nggak bisa pendaki pemula untuk melakukan mountaineering.
Fisi dan keahlian harus kompak. Kuat dan keahlian tinggi. Karena medannya menantang banget. Jadi yang lo bakal hadapi bukan cuma sekadar jalan menanjak atau menurun.
Pengetahuan menganalisis rute pendakian juga harus terlatih. Harus punya alat navigasi, penggunaan kapak es, teknik tali, pemahaman cuaca di gunung, sampai keahlian pertolongan medis. Semuanya harus dikuasai dulu.
Dasar-dasar Mountaineering
Image source: unsplash.com/@8moments
Mountaineering berasal dari kata 'mountain' yang berarti gunung. Untuk melakukan kegiatan ini juga nggak bisa langsung asal mendaki. Ada tahapan-tahapan yang harus lo ketahui.
Tahapan awal itu ada Hill Walking. Lo harus mulai dari perjalanan pendakian bukit-bukit yang landai, tidak menggunakan peralatan dan teknik pendakian. Kedua itu Scrambling. Jadi lo juga akan melakukan pendakian pada tebing batu yang nggak terlalu terjal. Di tahap ini, tangan hanya digunakan sebagai keseimbangan
Terakhir ada Climbing. Ini merupakan pendakian yang butuh penguasaan teknik pendakian. Jenis-jenis climbing sendiri ada macam-macam bro mulai dari tebing batu sampai snow ice climbing. Nah, basic-basic itu harus dikuasai dulu, supaya Mountaineering berjalan mulus.
[readalso url=21537]
Risiko Mountaineering
Image source: unsplash.com/@charlieh
Cuaca jadi salah satu tantangan nyata yang kerap dihadapi para pendaki. Cuaca nggak bisa ditebak termasuk badai, dingin dan kabut. Badai membuat pergerakan jadi sulit, sementara dingin bisa memicu hipotermia, dan kabut membuat penglihatan pendaki jadi minim yang besar kemungkinannya jadi tersesat atau jatuh.
Di kawasan pegunungan dengan kemiringan yang relatif terjal, longsor malah jadi peristiwa yang sering banget kejadianya. Makanya sangat berbahaya untuk aktivitas pendakian. Ketika melakukan mountaineering, longsor bentuk bebatuan, tanah, salju, bahkan perlengkapan bisa sangat berbahaya.
Beberapa tokoh mountaineer yang terkenal di dunia adalah Joe Simpson. Dia menulis buku Touching the Void. Ada juga Appa Sherpa yang mencetak rekor dunia dengan mendaki Everest sebanyak 16 kali. Terus ada juga Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay yang tercatat sebagai manusia pertama yang menjejakkan kakinya di puncak tertinggi dunia itu.
Source: https://www.superadventure.co.id/news/2420/ini-nih-bedanya-hiking-dan-mountaineering-bro/
https://monkeysandmountains.com/hiking-trekking-mountaineering/
ARTICLE TERKINI
1
Kata Mourinho Soal Tottenham vs Man United: Pengaruhnya Besar!
2
10 Petarung Featherweight Terbaik UFC Sepanjang Masa
3
Lirik Lagu Dewa 19 - Kangen, Chord, dan Maknanya
4
Arsenal Lempar Proposal Untuk Viktor Gyokeres, Segini Nilainya
5
Gokil! Aldi Satya Mahendra Bikin Heboh World Supersport 2025! Start Posisi 11, Finish Posisi 5 Besar!
Author :
Article Date : 25/08/2020
Article Category : Extreme Action
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :