Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Kampung Adat Todo

Pulau Flores yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki banyak kampung adat yang sudah berdiri sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Salah satunya adalah, Kampung Adat Todo yang menjadi pusat peradaban Minangkabau dan dijuluki “Minangkebau” oleh orang Flores.

Pada zaman dulu, kampung ini merupakan pusat kerajaan Manggarai dan hal ini tercantum dalam buku-buku sejarah Manggarai. Karena itu, sampai sekarang nggak ada yang membantah hal ini.

Nggak hanya itu, berbagai dokumentasi sejarah yang lain juga membuktikan bahwa raja-raja pertama Manggarai Raya dan Manggarai hidup dan tinggal di kampung yang terletak di kawasan Lembah Todo ini.

Selain sejarah dan hubungannya dengan kerajaan Manggarai, Kampung Adat Todo juga terbilang unik karena ada susunan batu yang mirip jalan setapak di sekeliling halaman kampung ini. Nah, masih ada dua hal unik lain di Kampung Adat Todo yang mesti lo tahu, yaitu Rumah Adat dan Gendang Kulit Manusia.

Bentuk dari Niang Todo

Image source: instagram.com/hondawinjourney

Niang Todo merupakan sebutan untuk rumah adat kampung Todo. Niang Todo ini merupakan rumah panggung yang bentuknya bundar dengan atap kerucut yang terbuat dari jerai. Bangunan ini pernah menjadi istana raja Todo pada jaman dulu.

Dilihat dari arsitekturnya, Niang Todo ini hampir sama dengan rumah adat Manggarai. Bedanya, atap rumah adat Manggarai menggunakan ijuk dan rangkanya terbuat dari kayu serta bambu.

Rumah yang terdiri atas 1 bangunan induk serta 4 bangunan yang lebih kecil ini menjadi rumah adat paling tua yang ada di Kabupaten Manggarai. Selain itu, ada 2 rumah adat lain di sisi timur dan barat bangunan induk, yakni Niang Rato dan Niang Lodok di timur. Di sisi baratnya ada Niang Wa dan Niang Teruk

Lalu untuk bagian depan bangunan induk ada Waruga atau tempat yang digunakan masyarakat untuk bermusyawarah.

Pusaka khas

Image source: instagram.com/galihkoplak

Di samping bangunan serta kebudayaannya, Kampung Adat Todo juga memiliki pusaka khas yang unik, yaitu gendang yang katanya berasal dari kulit manusia. Menurut penanggung jawab pariwisata Kampung Todo, gendang tersebut terbuat dari kulit wanita cantik dan sakti yang sempat diperebutkan oleh tiga kerajaan.

Tiga kerajaan tersebut adalah Todo, Bima, dan juga Goa. Semuanya saling bertikai untuk memperebutkan wilayah Manggarai serta seorang putri yang cantik nan sakti. Putri tersebut merupakan keturunan India dan Bima yang kabur karena adanya bentrokan antara adat India dan Bima.

Pada saat itu, adat India masih belum mengizinkan anak perempuan untuk hidup; sedangkan adat Bima memperbolehkan anak perempuan tetap hidup sebagaimana laki-laki.

Nah, persaingan ketiga kerajaan ini sangat tidak sehat sehingga para raja pun mengirim perwakilannya untuk bertemu dan merumuskan aturan persaingan yang sehat di Manggarai. Dalam pertemuan tersebut muncul sebuah solusi yakni siapa saja yang bisa menangkap dan menikahi sang putri maka dialah yang berhak jadi Raja Manggarai.

Raja Todo yang saat itu tahu bahwa sang putri sedang berada di dekatnya langsung pergi mencarinya di malam hari. Setelah menemukan putri cantik tersebut, dengan niat menyudahi konflik, Raja Todo kemudian membunuhnya dan memproklamirkan diri sebagai penguasa Manggarai.

Setelah itu, kabar mengenai kematian wanita cantik dan sakti di tangan Raja Todo mulai menyebar luas. Kemudian ketiga kerajaan yang sedang berkonflik sepakat untuk berdamai dan menghentikan peperangan. Pada akhirnya daratan Manggarai menjadi wilayah kekuasaan Raja Todo.

ARTICLE TERKINI

Author : Admin Adventure

Article Date : 12/08/2022

Article Category : Places & Gears

Tags:

#Urban Places #Urban Action #Beginner

Source:https://pariwisataindonesia.id/headlines/keunikan-desa-adat-todo-dari-niang-todo-sampai-gendang-kulit-manusia/2/

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Places & Gears

CAVING SPOT BAGI PARA PEMULA

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

JALU-JALUR PENDAKIAN GUNUNG LEUSER YANG BISA KALIAN COBA

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

Pendakian Arjuno Welirang via Sumber Brantas

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

BUAT PARA PENDAKI, PILIH SEWA ATAU BELI GEAR? INI TIPSNYA

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

Jalur Pendakian Merbabu Mana yang Paling Ngangenin?

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

Pilih Sepatu Trail Running yang Tepat, Petualanganmu Makin Seru!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

Rekomendasi Gunung di Dunia yang Seru Dijadiin Spot Climbing

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

Pilih Flysheet yang Tepat, Camping Makin Seru!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

Hiking Tipis-tipis di Gunung Batur, Ini Jalur Pendakian yang Bisa Lo Lewati

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Places & Gears

5 Spot Surfing Berbahaya di Indonesia Hanya untuk Peselancar Profesional!

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive