Bagi yang masih asing dengan nama Floratama, jadi ini adalah gabungan dari Flores, Alor, Lembata, dan Bima. Dinilai memiliki banyak potensi, pengembangan Floratama - Labuan Bajo bertujuan untuk dijadikan destinasi pariwisata kelas dunia dan menjadi lokomotif penggerak ekonomi Indonesia.
Dipilihnya Floratama - Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas dan Super Premium juga diharapkan dapat mengembangkan dan memasarkan produk ekonomi kreatif lokal menembus pasar nasional dan internasional.
Penetapan ini juga dapat membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat, termasuk bagi para pelaku ekonomi kreatif. Dari segi potensi, Floratama menawarkan keindahan alam yang luar biasa, juga kebudayaan, kuliner, sampai destinasi wisata yang super menarik lho, Superfriends!
Potensi wisata budaya di Floratama
Image source: instagram.com/floresfantastictours
Selain pesona alamnya, Floratama juga memiliki potensi budaya yang menarik untuk dipelajari. Di Flores misalnya, ada Kampung Tradisional Bena, Wae Rebo, Kampung Tololela, dan Desa Adat Belaraghi. Kemudian di Bima, ada kompleks rumah adat Uma Lengge.
Di Alor, kita bisa menemukan Kampung Adat Takpala yang memiliki Rumah Adat Fala Foka, rumah adat panggung berbentuk limas yang beratapkan alang-alang serta lantai dan dindingnya dari anyaman bambu.
Bukan rumah adat biasa, Fala Foka punya empat tingkatan dalam setiap rumah adat, yaitu Liktaha untuk berkumpul dan menerima tamu, Fala Homi atau ruang memasak dan tidur, Akui Foka untuk penyimpanan bahan makanan, dan Akui Kiding, tempat menyimpan barang berharga.
Sementara itu di Lembata ada Kampung Lamalera, sebuah desa yang dikenal sebagai tempatnya para pemburu paus. Sesuai namanya, warga desa sudah memang memburu paus dan sudah dilakukan sejak abad ke-17.
Namun, nggak semua paus diburu, misalnya paus biru demi menjaga kelestarian mamalia laut yang langka sekaligus paus biru dalam cerita legenda Lamalera disebutkan sebagai hewan yang menyelamatkan Lembata.
Kegiatan berburu paus dilakukan masyarakat dengan menggunakan peralatan tradisional, mulai dari peledang atau perahu layar tanpa mesin dan tombak bambu dengan ujung berkait dari besi untuk menikam paus.
Biasanya sebelum berburu akan dilakukan upacara adat Tobo Nama Fata (ritus penyelesaian masalah suku dan tuan tanah sebelum berburu paus) dan dilanjutkan dengan Misa Leva dengan tradisi agama katolik untuk memohon restu kepada Tuhan atas musim Leva yang akan terjadi.
Musim Leva terjadi pada bulan Mei setiap tahunnya dan saat itu masyarakat akan berburu paus, pari, dan lumba-lumba, tetapi nggak dalam skala besar dan dagingnya akan dikonsumsi sendiri atau ditukar dengan bahan pangan.
Uniknya, di Lembata juga ada pasar barter yang buka seminggu sekali. Di pasar tersebut, masyarakat bisa menukar daging ikan dengan bahan pangan lain, misalnya jagung, pisang, dan sebagainya.
Potensi wisata kuliner di Floratama
Image source: instagram.com/kitaina.id
Meski beberapa nama terdengar kurang familier, kuliner Floratama sungguh sayang untuk dilewatkan. Salah satu daerah di Floratama yang dikenal akan kekayaan kulinernya adalah Bima.
Di sana, wisatawan bisa mencoba uta maju puru, makanan serupa dendeng yang dibuat dari daging rusa. Kemudian ada uta palumara londe, ikan bandeng yang diolah dengan santan.
Secara keseluruhan, ada begitu banyak makanan wajib coba selama di Floratama. Misalnya, se'i atau daging asap yang terbuat dari babi atau sapi, yang kemudian disajikan dengan bunga pepaya.
Kemudian ada jagung catemak, jagung bose, rumpu rampe, jagung titi, kue rambut, dan kolo atau nasi yang dibakar dalam sebilah bambu, dan ketupat ikan bakar khas Lembata.
Potensi wisata alam di Floratama
Image source: instagram.com/saragih_erick
Membahas soal keindahan alam Floratama mungkin tak akan ada habisnya. Flores disebut-sebut memiliki keindahan alam bak lukisan dengan Danau Kelimutunya yang memiliki tiga warna air berbeda.
Selain itu, ada juga Pulau Kanawa, Pulau Kelor, Air Terjun Cunca Wulang, Taka Makassar, dan Pulau Padar yang merupakan pulau ketiga terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo.
Kalau mau menikmati keindahan bawah laut, wisatawan bisa menuju Alor yang memiliki 42 titik selam. Beberapa di antaranya adalah Half Moon Bay, Crocodile Rock, Eagle Ray Point, The Refrigerator, Captain's Choice, Never-Never Wall, Anemone Country, Mola-Mola Point, No Man's Land, Octopus Garden, dan Sharks Reeway.
Pesona bawah laut Alor memang telah mampu menarik perhatian wisatawan dunia. Selain itu, ada Pulau Kepa dan Pantai Maimol. Kemudian di Bima, wisatawan dapat menjelajahi banyak objek wisata alam, mulai dari Gunung Tambora, Pantai Lakey, Bukit Matompo, Pantai Kalaki, dan Labangka.
Lalu juga ada Gunung Batutara, Bukit Cinta, Pantai Pasir Putih Bean, dan Teluk Nuhanera di Lembata.
ARTICLE TERKINI
Source:https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/06/26/menilik-potensi-wisata-alam-budaya-rohani-hingga-kuliner-di-floratama
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :