Cristiano Ronaldo Selalu Siap Buat Dipinggirkan Timnas Portugal

Cristiano Ronaldo mengutarakan komitmen penuh membantu Timnas Portugal meraih kemenangan, meski itu harus tanpa dirinya.

Ronaldo adalah sebuah anomali dalam dunia sepak bola. Ia masih bisa bermain pada level tertinggi kendati umurnya sudah 40 tahun. Padahal dalam beberapa situasi, pemain-pemain di usianya sudah memutuskan gantung sepatu.

Ia juga terus konsisten dalam urusan mencetak gol selama membela klub Arab Saudi, Al Nassr. Di mana dirinya sudah mengantongi total 92 gol dari 103 penampilan yang dilakoninya dalam berbagai ajang sejak tiba di tahun 2023 lalu.

Konsistensi inilah yang diyakini membuat Portugal masih bergantung kepada Ronaldo sampai sekarang. Tetapi, ada juga pemikiran skeptis yang merasa kalau Ronaldo meminta untuk terus dipanggil Timnas Portugal demi mengejar koleksi seribu gol.

Namun Ronaldo sendiri berujar bahwa dirinya siap untuk dipinggirkan dari skuat Timnas Portugal. Ia memiliki komitmen penuh kepada sang negara dan siap minggir kalau memang itu dibutuhkan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingannya.

“Kalau saya tidak mencetak gol, dan pemain lain yang melakukan itu, semua sama saja buat saya. Jika Portugal harus menang dan saya tidak bermain, saya akan tanda tangan, memberitahu pelatih dan tidak akan bermain,” katanya, seperti dikutip Goal International.

Pada hari Jumat (21/3/2025) kemarin, Portugal menelan kekalahan dengan Ronaldo di dalam starting XI-nya. Mereka tumbang dengan skor 0-1 dari Denmark di laga leg pertama perempat final UEFA Nations League.

Ronaldo sendiri menganggap kekalahan tersebut sebagai ‘hari buruk’ yang bisa saja terjadi kepada setiap pemain sepak bola. Ia menatap laga leg kedua yang digelar Senin (24/5/2025) dini hari nanti dengan harapan meraih kemenangan.

“Kami tidak selalu bisa bermain dengan baik, situasinya terkadang bisa tidak berjalan sesuai dengan rencana,” lanjut bintang yang juga pernah memperkuat banyak klub papan atas itu, seperti Manchester United dan Real Madrid.

“Saya sudah memainkan 50 ribu pertandingan yang buruk, dan begitu juga dengan rekan-rekan setim saya. Semuanya adalah bagian dari itu, masa lalu sudah berlalu, sekarang soal menyatukan kembali pasukan dan berpikir positif,” pungkasnya.

(Goal International)