Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Garrincha

Kalo lo ngomongin legenda sepak bola Brazil, nama Garrincha pasti nggak bakal kelewat. Dia tuh pemain yang bikin dunia jatuh cinta sama dribblingnya, walaupun hidupnya nggak selalu mulus. Dari kecil punya kaki yang beda panjang sampe akhirnya ngeharumin nama Brazil di panggung dunia, perjalanan hidupnya kayak roller coaster banget.

Bahkan sekarang, ada stadion keren yaitu Arena BRB Mané Garrincha yang namanya diambil buat ngenang jasanya. Nah, di artikel ini, bakal ngajak lo kenalan lebih deket sama kisah kariernya dari awal sampe pensiun, lengkap sama skill khas dan cerita hidupnya yang penuh drama.

Kisah Garrincha Hingga Menutup Karier Sepak Bolanya

Garrincha, atau Manoel Francisco dos Santos, emang legend banget di Brazil. Gaya mainnya lincah, penuh trik, bikin lawan puyeng dan penonton senyum-senyum sendiri. Makanya dia dijuluki “Burung Kecil”. Statistik Garrincha pun nggak main-main, dua Piala Dunia 1958 dan 1962 sukses diraih bersama timnas Brazil. Bareng Pele, Mario Zagallo, dan Vava, dia bikin Selecao jadi tim paling ditakutin dunia.

Walaupun jago banget, hidup Garrincha nggak gampang. Salah satu kakinya lebih pendek enam sentimeter dari yang lain, dan bikin dia sempet ditolak klub-klub besar kayak Fluminense dan Vasco da Gama. Untungnya, Botafogo nggak nolak. Di usia 19, setelah pamer skill dengan gocek Nilton Santos di latihan, pintu dunia profesional pun kebuka lebar buat dia.

Karier Garrincha di Botafogo dan Timnas Brazil jelas cemerlang. Tapi hidup pribadinya rada kacau, mulai dari alkohol sampe urusan rumah tangga. Meski begitu, semua orang tetap nginget skillnya di lapangan. Dia ninggalin Timnas di tahun 1966 dan resmi pensiun pada 1973, tapi prestasinya tetap jadi cerita yang terus diceritain.

Hingga sekarang, warisan Garrincha masih hidup. Nama dan jasanya dikenang, bahkan ada Arena BRB Mané Garrincha yang namanya diabadikan buat menghormatinya. Meskipun hidupnya nggak mulus setelah pensiun, tiap orang yang liat statistik Garrincha atau datang ke arena itu pasti bisa ngerasain vibe legenda sejati yang bikin dunia tersenyum.

Perjalanan Karir Profesional Garrincha

1. Botafogo (1953 - 1965)

Karier Garrincha di Botafogo dimulai dari 1953 sampe 1965 dan bisa dibilang puncak kejayaannya. Selama 12 tahun di klub ini, ia sukses bikin Botafogo juara Campeonato Carioca tiga kali, mencetak 232 gol dari 581 pertandingan, dan jadi idola penggemar.

Skill dribblingnya yang nyeleneh dan sulit ditebak bikin lawan pusing dan penonton senyum-senyum sendiri. Garrincha dikenalin ke Botafogo sama pencari bakat Eurico Salgado, dan langsung bikin bek legendaris Nílton Santos terpukau. Di debutnya aja, ia langsung cetak hat-trick, nunjukin kalo bakatnya bukan main-main.

Gelar Campeonato Carioca pertama pada 1957 jadi makin spesial karena Botafogo baru bisa juara lagi setelah sembilan tahun puasa gelar. Selama di klub ini, ia diakui sebagai salah satu sayap kanan terbaik di dunia, dengan dribbling yang lincah dan nggak terduga.

2. Timnas Brazil

Karier Garrincha di Timnas Brazil juga nggak kalah keren. Dia main 50 kali antara 1955–1966, menangin Piala Dunia 1958 dan 1962, dan jadi bintang utama di turnamen 1962. Dribblingnya bikin lawan bingung, apalagi dengan kondisi kakinya yang beda panjang tapi tetep aja dia bisa bikin semua orang kagum.

Debutnya buat Brazil tahun 1955 lawan Chili, dan sejak itu dia jadi pemain kunci di tiga Piala Dunia (1958, 1962, 1966). Di Piala Dunia 1962, statistik Garrincha makin kinclong dia nyetak dua gol lawan Inggris di perempat final, terus dua gol lagi di semifinal lawan Chili, bantu Brazil angkat trofi juara dunia.

Bareng Pelé, Garrincha hampir nggak pernah kalah. Penampilan terakhirnya di Piala Dunia 1966 malah manis-pahit, karena Brazil kalah 3-1 lawan Hongaria satu-satunya kekalahan timnas pas dia main.

Ciri Khas Tendangan dan Kaki Garrincha

Salah satu hal paling nge-hits dari Garrincha itu tendangan pisangnya alias banana kick, bikin bola melengkung dramatis dan bikin penonton melongo. Ditambah lagi, dribbling sama kecepatannya nggak main-main, bikin lawan kerepotan.

Semua itu karena tubuhnya kecil, plus kaki-kakinya yang unik. Kaki kirinya lebih pendek enam sentimeter dibanding kaki kanan. Kaki kanan Garrincha bengkok ke dalam, sementara kaki kirinya yang lebih pendek melengkung ke luar.

Punggungnya dia juga kayak huruf "S". Makanya wajar aja, pas kecil dia nggak pernah kepikiran bakal jadi pesepak bola top, apalagi sampe bikin nama Brazil harum di kancah internasional.

 

Dari semua cerita tentang Garrincha, lo pasti sadar kalo dia bukan cuma pemain bola biasa. Walaupun hidupnya penuh drama dan masalah di luar lapangan, skill dan karisma dia di lapangan hijau nggak ada tandingannya.

Nah, setelah tau semua cerita dan statistik Garrincha yang gokil ini, menurut lo, Kalo Garrincha main di era sepak bola modern sekarang, dia bakal bisa ngacak-acak pertahanan tim besar kayak siapa dulu?

 

Warisan dia nggak bakal pernah pudar. Namanya terus diinget, ceritanya terus diceritain, dan sampe sekarang dia jadi inspirasi banyak pemain muda. Setiap kali orang nyebut “legenda”, Garrincha udah pasti masuk daftar teratas. Nah, abis tau semua cerita dan statistiknya Garrincha yang gokil ini, menurut lo, kalo dia main di era sepak bola modern sekarang, dia bakal bisa ngacak-acak pertahanan tim besar kayak siapa dulu?

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Soccer #Liga Internasional #Berita Bola #Football History

Article Category : News

Article Date : 13/09/2025

Supersoccer
Admin Soccer
Supersoccer
Admin Soccer
Penulis artikel dan analis sepak bola yang siap ngasih lo kabar terbaru dari liga lokal sampai turnamen internasional. Skor, gosip transfer, sampai analisis pertandingan gue tulis dengan cepat dan tajam. Buat gue, sepak bola itu kombinasi drama, strategi, dan emosi yang nggak ada duanya. Superfriends yang nggak mau ketinggalan momen panas di lapangan hijau wajib mantengin update gue. Semua info gue sajikan biar lo selalu jadi yang paling update.

3 Comments

Comment
Lukman Hakim

Lukman Hakim

18/09/2025 at 16:27 PM

Nice
Trisna Oen

Trisna Oen

24/09/2025 at 23:21 PM

Oke
Garindratama Harashta

Garindratama Harashta

15/10/2025 at 08:10 AM

bagusss nih
Other Related Article
image article
News

Siap Ditinggal Mo Salah, Liverpool Bakal Gas Rekrut Antoine Semenyo

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Chelsea Kalah, Alejandro Garnacho Dikasih Paham Sama Atalanta!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Kalah Dari Celta, Real Madrid Bakal Jadikan Manchester City Pelampiasan!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Deretan Trio Terbaik Sepak Bola: Sejarah dan Prestasinya

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive