Gol telat dari Rodri berhasil selamatkan The Citizen dari kekalahan ketiga musim ini.
Hasil dan permainan mengejutkan berhasil ditampilkan anak asuh Mauricio Pochettino yang bertandang ke kandang Manchester City tadi malam. Bermain di hadapan puluhan ribu fans The Citizen, The Blues bermain lepas tanpa tekanan.
Bermain terbuka, kedua tim saling jual beli serangan untuk membuka keunggulan lebih dulu. turun dengan menggunakan skema formasi yang sama yaitu 4-2-3-1 kedua tim mencoba segala cara untuk unggul lebih dulu. Meski Manchester City beberapa kali memiliki kesempatan emas salah satunya dari upaya Haaland yang masih melebar di atas gawang Dorđe Petrović. Chelsea pun sebenarnya bisa unggul lebih cepat andai peluang Jackson yang sudah berhadapan 1 vs 1 dengan Ederson mampu melakukan tugasnya dengan benar, namun sayang peluang tersebut gagal. Namun striker asal Senegal mampu membayarnya dengan asis akurat yang berhasil dimanfaatkan Raheem Sterling di menit ke-42 setelah berhasil memperdaya Kyle Walker sebelum melesatkan bola ke pojok gawang mantan timny. Chelse unggul hingga turun minum.
Dibabak kedua, Manchester City bermaksut mencoba bermain lebih lama dengan memasukan nama Bernardo Silva yang menggantikan Julian Alvarez. Dalam laga ini sebenarnya City bermain dengan skema dan cara yang biasa mereka lakukan. Alur bola dari bawah yang di akhiri oleh umpan kunci De Bruyne konsisten terus dilakukan. Namun low block yang di mainkan garis pertahanan Chelsea yang di jaga kuartet B. Chilwell, L. Colwill, A. Disasi, M. Gusto, dalam laga ini bermain sangat rapat dan rapih. Belum lagi Caicedo dan Enzo yang rajin menjadi orang kelima di dalam skema low block yang dijalankan ketika pertahanan The Blues diserang. Membuat aliran bola-bola pendek selalu berhasil dihalau.
Cara ini pun terbukti efektif ketika pemain cepat seperti Jeremy Doku dan Phil Foden di sisi kanan kiri serangan City mengirimkan umpan atau melakukan penetrasi cepat, selalu kebinggunan karena banyaknya orang di kotak 16 The Blues. Haaland yang biasnya superior di depan gawang pun sukses disegel oleh Disasi yang mengikutinya selama 90 menit. Transisi dari bertahan ke menyerang Chelsea juga bisa di bilang cukup efektif dengan hanya meninggalkan dua orang di depan yaitu, Nkuku dan Jackson dibabak kedua. Aliran bola cepat dari Gallagher dan C. Palmer beberapa kali membahayakan garis pertahanan tinggi City yang diterapkan Pep guna mengejar ketinggalan gol dan memberikan high preasure line kepada lini tengah dan belakang Chelsea. Terbukti dalam laga ini Manchester City sukses menguasai 70% lebih penguasaan bola berbanding dengan Chelsea yang hanya berhasil menguasai 30%. Bahkan dari total tendangan Haaland dan kawan-kawan melepaskan 32 kali, dan Chelsea hanya 9 kali. Hanya saja finishing skuad City dalam laga ini bisa dibilang sangat buruk dibalik stabilnya performa kiper Chelsea.
Serangan bertubi-tubi Manchester City akhirnya membuahkan hasil di 10 menit akhir laga. Ketika bola muntah hasil tendangan keras Kyle Walker yang di blok Disasi berhasil di sambut dengan tendangan keras Rodri yang membuat kedudukan imbang untuk kedua tim. Skor pun bertahan hingga akhir yang membuat City tertahan di posisi ke tiga klasemen sementara. Sedangkan tim asal London masih tertahan di posisi ke 10 dengan 35 poin.
Please choose one of our links :