Fungsi metronome sangat penting bagi siapapun dalam membuat karya musik. Fungsi metronome yang paling mendasar adalah untuk menyamakan tempo dalam sebuah lagu atau musik. Sebelum membahas lebih jauh mengenai fungsi metronome, simak dulu sejarah penemuan metronome hingga perkembangan penggunaannya.
Sejarah metronome
Metronome merupakan salah satu instrumen penting yang dibutuhkan dalam seni musik. Secara umum, metronome berasal dari bahasa Yunani kuno (métron, "mengukur") dan (némo, "Saya mengelola", "Saya memimpin"). Fungsi metronome adalah perangkat yang menghasilkan bunyi klik atau suara lain pada interval reguler yang dapat diatur oleh pengguna. Biasanya juga dalam denyut per menit (BPM). Metronom dapat mencakup gerakan visual yang disinkronkan. Musisi menggunakan perangkat untuk berlatih bermain dengan denyut nadi biasa.
Metronom adalah salah satu penemuan polymath Andalusia, Abbas ibn Firnas (810–887). Pada tahun 1815, penemu Jerman Johann Maelzel mematenkan mekaniknya, metronome wind-up sebagai alat untuk musisi, dengan judul "Instrumen/Mesin untuk Peningkatan semua Pertunjukan Musik, disebut Metronom". Kemudian metronome disimbolkan dengan huruf MM untuk singkatan dari Maelzel Metronome. Pada abad ke-20, metronom elektronik dan metronom perangkat lunak ditemukan.
Musisi berlatih dengan memanfaatkan fungsi metronome untuk meningkatkan waktu mereka, terutama kemampuan untuk tetap pada tempo yang teratur. Latihan metronome membantu menginternalisasi rasa waktu dan tempo yang jelas. Komposer dan konduktor sering menggunakan fungsi metronome sebagai referensi tempo standar—dan mungkin memainkan, menyanyi, atau memimpin metronome. Metronome juga digunakan oleh komposer untuk menurunkan ketukan per menit jika mereka ingin menunjukkannya dalam sebuah komposisi. Konduktor menggunakan metronome untuk mencatat tempo pilihan mereka di setiap bagian.
Ketika menafsirkan emosi dan kualitas lain dalam musik, pemain jarang memainkan tepat pada setiap ketukan; rubato yang ekspresif dan fleksibel kadang-kadang dapat digunakan. Biasanya, setiap ketukan dari pertunjukan musik yang ekspresif tidak sama persis dengan setiap klik metronom. Hal ini menyebabkan beberapa musisi mengkritik penggunaan metronom, karena waktu metronom berbeda dari waktu musik.
Kegunaan metronome
Musisi berlatih bermain metronome untuk mengembangkan dan mempertahankan waktu dan tempo. Metronome juga digunakan sebagai alat pelatihan untuk meningkatkan kecepatan kinerja. Tempo hampir selalu diukur dalam beats per minute (BPM). Bahkan lagu yang tidak memerlukan tempo yang benar-benar konstan (seperti dengan rubato) terkadang memberikan tanda BPM untuk menunjukkan tempo umum.
Penanda tempo adalah istilah yang menyampaikan rentang tempo yang sempit dan karakter yang terkait. Misalnya, istilah "Vivace" dapat menunjukkan tempo antara 156 dan 176 BPM, tetapi juga menunjukkan bahwa musik harus dimainkan dengan karakter yang hidup. Metronom akan sering menyertakan tanda BPM dan tempo.
Tempo metronome biasanya dapat disesuaikan dari 40 hingga 208 BPM. Susunan tempo yang paling umum pada metronom Maelzel dimulai dengan 40 ketukan per menit:
- meningkat setiap 2 sekon: 40, 42, 44, 46, 48, 50, 52, 54, 56, 58, 60
- kemudian 3 sekon: 63, 66, 69, 72
- kemudian 4 sekon: 72, 76, 80, 84, 88, 92, 96, 100, 104, 108, 112, 116, 120
- kemudian 6 sekon: 126, 132, 138, 144
- kemudian 8 sekon: 144, 152, 160, 168, 176, 184, 192, 200, 208
Beberapa metronom digital memungkinkan penyesuaian ke tempo yang lebih tepat (misalnya meningkatkan 120 hingga 121), tetapi perbedaan seperti itu hampir tidak terlihat. Sementara notasi M.M. sering diikuti oleh nilai not dan angka yang menunjukkan tempo, seperti dalam M.M. not seperempat = 60.
Fungsi Metronome
Sejak dipatenkan Johann Maelzel, fungsi metronome banyak digunakan oleh para musisi. Hingga kini, fungsi metronome tetap penting untuk menjaga tempo dalam sebuah permainan musik.
Secara umum, fungsi metronome merupakan alat yang digunakan untuk menyamakan tempo lagu dalam sebuah musik. Sekilas, metronome mirip jam yang bisa berdetak sesuai kecepatan yang diinginkan. Metronome juga bisa diartikan sebagai alat untuk mengindikasikan tempo musik. Alat ini bisa ditemui di beberapa alat musik, salah satunya adalah keyboard.
Bisa dikatakan, fungsi metronome untuk menyamakan serta menentukan tempo musik. Selain menentukan tempo sebuah musik, fungsi metronome untuk menjaga tempo musik agar konsisten. Dengan begitu, pemain alat musik tidak perlu mempercepat atau memperlambat tempo secara sengaja. Fungsi metronome juga membuat musik lebih stabil.
Fungsi metronome dapat memberikan ketukan yang pas, bisa juga dijadikan acuan untuk mendapat tempo yang pas. Alat ini sudah sangat lumrah di kalangan musisi, baik pemula hingga profesional.
Dalam dunia musik, metronome banyak dimanfaatkan serta digunakan oleh para musisi. Berikut beberapa manfaat dari penggunaan metronome:
-
Latihan untuk membuat tempo lebih stabil
Fungsi metronome adalah untuk membantu musisi untuk berlatih membuat tempo yang lebih stabil, tidak melambat atau terlalu cepat.
-
Lebih mengenal tempo musik
Fungsi metronome membantu musisi untuk lebih mengenal tempo musik. Artinya mereka akan lebih tahu kapan waktu yang pas untuk memperlambat atau mempercepat temponya.
-
Membantu memahami letak ketukan dan pembagiannya
Fungsi metronome tidak hanya membuat tempo lebih stabil. Namun, juga membantu musisi mengetahui dan membagi letak ketukan dalam musiknya.
-
Bisa diaplikasikan dalam berbagai instrumen musik
Metronome bisa diaplikasikan dan digunakan dalam banyak instrumen musik. Sehingga ini makin mempermudah musisi dalam mempelajari dan membuat tempo lebih stabil.
Image source: Shutterstock
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :