Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Musisi Kritis Tanpa Rasa Segan

“When it comes to grunge or even just Seattle, I think there was one band that made the definitive music of the time. It wasn't us or Nirvana, but Mudhoney. Nirvana delivered it to the world, but Mudhoney were the band of that time and sound”.

Berjalan di jalur yang sama dengan mengusung Seattle sound, Eddie Vedder secara terang-terangan mengungkapkan pengakuan keberadaan Mudhoney. Ia mengagumi album self titled dari kuartet yang terbentuk 1988 ini. Vedder mencoba mengingatkan pendengar bahwa grunge bukan cuma soal Kurt Cobain dengan Nirvana. Kehadiran band lainnya, seperti Mudhoney yang telah Vedder sebutkan, Hole, The Melvins, Soundgarden, Alice In Chains dan tentu saja Pearl Jam, memiliki peran dalam skena musik ini.

Sebagai frontman dari Pearl Jam, Vedder tidak pernah mencoba show off dan berusaha membuat band yang digawanginya low key, terutama ketika album debut Ten (1991) laku keras di pasaran. Mereka menolak pembuatan video klip sampai menolak wawancara dari pers. Selanjutnya ia bersama Pearl Jam melahirkan album-album kuat semacam Vitalogy (1994) dan No Code (1996). Yeah, tanpa bantuan pers pun jika mereka memiliki karya bagus, semua orang akan tersadar.

Aksi panggung intens

Selama karir Pearl Jam, Vedder terkenal dengan pembawaannya yang sangat interaktif kepada crowd. Di awal karir Pearl Jam, Vedder seringkali melakukan aksi stage diving. Ia terkadang memanjat tiang panggung dan bergelantung dari atap panggung. Sangat gila! Bagian dari masa lalu Vedder memang tidak bisa luput begitu saja. Saat ini dirinya merasakan energi yang berbeda dan tidak lagi beraksi seliar dulu.

Aksi panggung yang gila memang hanya cerita lama, namun kebiasaan Vedder melontarkan komentar serta kritik sosial dan politik di atas panggung masih terus berlangsung hingga kini. Dalam penampilan Pearl Jam di MTV Unplugged pada tahun 1992, ia melakukan aksi tak terduga. Ia mengambil spidol dan menulis ‘pro-choice’ pada lengannya, tepat saat Pearl Jam membawakan lagu “Porch”.

Ini bukan aksi kritik terakhir yang Vedder lakukan di atas panggung. Dirinya melakukan aksi berbeda di atas panggung Lollapalooza 2007 saat Pearl Jam menjadi headline festival tersebut. Vedder bersama Pearl Jam membawakan lagu sambil memberitahu penonton Chicago untuk memboikot perusahaan minyak B.P. Amoco, karena mereka membuat polusi di Danau Michigan.

Peduli hak perempuan

Apa yang membuat Vedder spesial adalah: ia bukan sekadar musisi. Ia memiliki kehidupan yang seimbang sebagai aktivis dan musisi. Dalam wawancara bersama News Week, Vedder mengungkapkan dirinya mencoba mengusahakan business plans untuk para korporat, agar mereka tidak menghancurkan lahan atau budaya, namun tetap meraih keuntungan. Isu tentang binatang dan perempuan pun menjadi hal yang turut diperjuangkan oleh Vedder.

Ia percaya bahwa perempuan memiliki hak reproduksi, berbicara tentang kekerasan seksual dan berhak mendapatkan kehamilan dan kelahiran yang aman. Etos Vedder ini dibawanya ke skena musik grunge, termasuk dalam lagu-lagu Pearl Jam. Sebagai penggemar Pearl Jam, jelas kita bakal menemukan lirik-lirik yang megangkat perempuan sebagai tokoh protagonis dalam lagu mereka. Katakanlah soal perempuan yang menghadapi isu kesehatan mental, hubungan mengecewakan sampai bagaimana perempuan mengalami kesalahpahaman dengan orangtua dan laki-laki.

Tulisannya yang berjudul Reclamation’ yang ditulis untuk Majalah Spin edisi November 1992 pun menjadi sesuatu yang sampai saat ini tidak bisa kita lupakan. Vedder membawa isu aborsi dalam tulisan tersebut dan memprotes pemerintah Inggris karena tidak mengijinkan hal tersebut. Ia mempertanyakan masa depan korban kekerasan seksual dan perempuan di bawah umur yang tidak siap mengalami kehamilan dengan alasan rasional.

Foto: keithrhiggons.com, semi-rad.com, grizine.com, artistxite.com

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Eddie Vedder #Pearl Jam

Article Category : Super Icon

Article Date : 19/07/2016

Supermusic
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Super Icon

Childish Gambino: Ikon Multitalenta Generasi Milenial

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Icon

Greg Graffin: The Punk Professor

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Icon

Childish Gambino: Ikon Multitalenta Generasi Milenial

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Icon

Kendrick Lamar sebagai King of Today Hip-Hop

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive