The Seven Octave Man, julukan itu lekat pada sosok Chairul Efansyah yang akrab dengan sapaan Arul. Vokalis band Power Metal ini memiliki lengkingan suara yang tiada duanya di ranah musik heavy metal Indonesia. Selain karena karakter suara khas, konsistensinya bersama Power Metal hingga saat ini menjadi sesuatu yang membuat Arul patut menjadi icon yang disegani.
Masa bodoh dengan tren
Jika mau mendulang kesuksesan dan meraup keuntungan materi sebanyak-banyaknya dari bermusik, Arul bisa saja loncat dari skena musik metal dan beralih mengikuti tren. Dengan karakter vokal khas, kenapa dia tidak bisa melakukan itu? Idealisme Arul bersama kawanan Power Metal membuat mereka tetap bertahan dengan palet musik yang biasa mereka mainkan sejak puluhan tahun lalu.
Pria yang besar di Pasar Lama, Banjarmasin ini konsisten di jalur musik rock jauh sebelum bergabung dengan Power Metal. Arul yang mengenal musik sejak SMP memulai hal ini sejak bergabung dengan band Big Boys saat mengikuti Festival Rock se-Indonesia V tahun 1989. Ya, para juri tentu terkesan dengan vokal Arul yang membuatnya meraih titel The Best Vocalist lewat lagu “Polusi Kehidupan”. Namanya terangkat di tanah kelahirannya, ini hanya lah sebuah awal.
Suara brilian Arul tidak akan dikenal luas oleh masyarakat tanpa bergabungnya sosok ini dengan band yang disebut-sebut sebagai salah satu pionir heavy metal di Indonesia, Power Metal. Pergantian posisi Pungky Deaz oleh Arul mendapat sambutan menggemberikan dari para pendengar. Suara Arul dikenal lewat hits “Angkara” dan “Satu Jiwa” yang dirilis lewat album Power One (1991), sebuah debut yang menjadi pelatuk kemunculan delapan album lainnya dari Power Metal.
Vokalis yang tak tergantikan
Artis masuk dunia politik bukan hal baru. Hal tersebut jadi alasan menghilangnya Arul selepas album Kebesaranmu (2005). Kekosongan vokalis pun terjadi pada tubuh Power Metal, bahkan mereka sampai harus mencari vokalis pengganti dalam sejumlah show dan melakukan audisi vokalis untuk rekaman album ke-sembilan mereka. Power Metal tanpa Arul Efansyah? Hell no! Tidak ada yang bisa menggantikan legenda yang satu ini. Mereka tetap keukeuh mencari Arul yang pada akhirnya kembali bergabung dan merampungkan album ke-sembilan Power Metal, Power Metal IX (2010).
Hampir tiga dekade berkontribusi di dunia musik Indonesia, sosok Arul bersama band asal Surabaya ini masih konsisten dalam garis heavy metal. Memiliki fanbase di seluruh penjuru Indonesia, Arul tidak hanya berkarya untuk dirinya sendiri. Ia pun mementingkan keberadaan para fans Power Metal dan selalu maksimal dalam setiap show demi kepuasan mereka. Suara melengking alami yang dimilikinya mampu menyengat telinga setiap pendengar, hal itu tidak berubah sejak dulu hingga kini.
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 24/08/2015
Article Category : Super Icon
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :