White Chorus merilis lagu terbaru berjudul Vermillion Love. Lagu ini menjadi single pertama White Chorus di tahun 2022. Hadirnya single terbaru ini merupakan jawaban dari White Chorus yang terpantik dengan apresiasi positif dari album perdana mereka, FASTFOOD, yang rilis pada 2021 lalu.
Untuk lagu ini, White Chorus berkolaborasi dengan seniman handcraft bernama Nurul Aulia Sari. Kolaborasi keduanya berusaha menginterpretasikan pesan yang tertuang dari karya tangan seniman Nurul Aulia Sari via brand-nya, Not a Sunflower.
Dalam kolaborasi seni lintas bidang tersebut, baik White Chorus dan Nurul memiliki fokus tertentu kepada warna vermillion (merah terang) yang identik dengan cinta.
Bertepatan dengan Hari Valentine yang dirayakan pada 14 Februari 2022, duo Clara dan Emir pun merilis Vermillion Love sebagai pandangan unik dari keduanya tentang makna cinta yang berwarna merah terang tersebut.
"Lagu Vermillion Love adalah sebuah deskripsi tentang hubungan yang toxic, namun sangat menggoda hingga disalah artikan sebagai ‘dream love’. Mungkin ada waktu di mana kamu menyadari itu buruk, tetapi kamu pun nggak bisa menyanggah bahwa kamu selalu menginginkan lebih dari cinta itu. Dan ini terjadi pada siapa aja," tutur White Chorus.
Terinspirasi dari warna merah terang alias vermillion yang dalam kajian semiotika merupakan simbol tentang cinta. Vermillion adalah sebuah warna yang indah namun juga berbahaya di waktu yang sama.
Ketika ditanya tentang inspirasi lagu Vermillion Love, White Chorus mengatakan: "Kami sangat menyukai fakta bahwa warna itu berasal dari cinnabar, mineral beracun dan berbahaya yang menghasilkan warna yang sangat cemerlang dengan sedikit misteri."
Uniknya, lirik pada lagu Vermillion Love ini pun digarap oleh sang seniman, Nurul Aulia Sari yang juga pemilik dari brand Not a Sunflower. Semuanya digarap sesuai pesan personal, yang dipacu via nada electro-pop magis ala White Chorus.
Vermillion Love dirilis via HAPPYSAD Records dan Microgram. White Chorus yang dinaungi oleh duo Clara Friska dan Emir Mahendra pun menggarap seluruh proses produksi untuk single Vermillion Love secara swadaya.
Pada Juli 2021 lalu, White Chorus baru saja merilis album debutnya, FASTFOOD. Album debut itu diisi oleh 10 trek dengan tema yang beragam. Clara Friska, personel duo White Chorus, menyebutkan lagu-lagu yang terdapat dalam album mereka berangkat dari pengalaman personal yang dialami para personel hingga observasi mereka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.
"Melalui album ini, kami membicarakan tentang isu-isu, baik sosial maupun personal, yang banyak terjadi di sekitar kami hari ini, mulai dari trauma masa lalu, jatuh cinta yang sepaket dengan patah hati, seksualitas, maupun perasaan senang yang dialami," ujar Clara Friska.
White Chorus tidak ingin mengemas lagu-lagunya dengan berat, meskipun ingin sekali menyampaikan banyak hal. Menurut Clara Friska, ia ingin membuat musik mereka mudah dicerna oleh para pendengarnya. Clara mengibaratkan lagu-lagu White Chorus dapat didengarkan dengan rasa renyah seperti sedang menyantap makanan cepat saji. Hal itulah yang melatarbelakangi judul dari album tersebut.
"Berbagai tema tersebut kami kemas secara instan, sama seperti ketika kamu makan french fries atau ice cream," jelas Clara.
Sejalan dengan hal yang diungkap Clara tentang album ini, Emir Agung, personel White Chorus pun juga mengungkapkan hal serupa. Menurut Emir, White Chorus tengah berada dalam fase ketika ingin menggarap musiknya dengan lebih ringan dan mudah diterima.
"Album ini memang menandai fase terkini dari White Chorus, di mana kami berdua sedang 'nyaman-nyamannya' membuat lagu berdasarkan spontanitas atau impulsivitas mood kami. Sehingga dari segi musik pun, semua lagu dalam FASTFOOD bisa dibilang ringan, singkat, namun variatif. Ini supaya pendengar bisa menikmatinya berulang-ulang tanpa membutuhkan waktu atau pemikiran terlalu dalam," ungkap Emir Agung.
Meski album ini memiliki trek yang terasa ringan, ada berbagai warna yang ingin White Chorus disajikan dalam FASTFOOD. Beberapa di antaranya warna musik psikedelik, electro-pop, hingga lo-fi pop. Keberagaman yang ada dalam album itu menunjukan berbagai fase dan perasaan manusia yang kerap naik-turun dan berlapis.
"Kami percaya semua orang itu layered. Jadi ketika kamu sedang dalam perjalanan, di kamar, lagi sedih maupun senang, ada berbagai perasaan yang kita tidak akan pernah tahu di baliknya," jelas Clara.
Dalam penggarapan album debut FASTFOOD ini, White Chorus turut dibantu oleh Mamoy dari BLEU HOUSE yang menjadi produser di tujuh lagu untuk album FASTFOOD ini. Emir mengatakan posisi Mamoy membuat White Chorus lebih percaya diri. Kualitas mixing dan mastering yang ditawarkan pun diakui sangat baik. Emir juga mengatakan Mamoy dapat memberikan tweak pada beberapa bagian di lagu-lagu White Chorus sehingga semakin nge-hook.
Sebelum mengeluarkan debut album FASTFOOD, White Chorus telah mengeluarkan sejumlah single seperti HEATWAVE, Telephone Call, I Shouldn't Bring My Heart Next Time, Alone Together, dan Dissapear.
Trek untuk album FASTFOOD milik White Chorus:
- Lose Your Mind
- Dancing In The Dark
- HEATWAVE
- Telephone Call
- I Shouldn't Bring My Heart Next Time
- Alone Together
- 404 Not Found
- Dissapear
- You
- Go Run Away!
Image source: Pop Hari Ini
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 28/02/2022
1 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Muhamad Saifudin
24/11/2025 at 22:27 PM