Vokalis Fontaines D.C Mulai Karier Solo

DI tengah pergerakan Fontaines D.C yang sedang meroket, sang frontman memutuskan untuk merilis album solonya di pertengahan tahun ini, Superfriends. Grian Chatten memperkenalkan judul album solo perdananya, Chaos For The Fly yang siap rilis pada akhir Juni 2023. Beberapa bulan lalu, frontman dari Fontaines D.C ini sudah merilsi dua single dan tampaknya belum ada kata berhenti dari Grian Chatten. 

Untuk langkah terbarunya, Grian Chatten memperkenalkan Last Time Every Time Forever sebagai single terkini dari karier solo barunya. Nostalgia jadi tema utama dalam lagu ini. Grian Chatten mencoba untuk mengajak pendengarnya menikmati kehidupan anak muda di tahun 1980-an dan problematika di dalamnya. 

Terkait keputusan karier solonya, Grain Chatten mengakui kalau hal tersebut datang secara tiba-tiba. Suatu hari Ia tengah berjalan di kawasan Stoney Beach sambil menikmati pemandangan alamnya. Di momen tersebut Ia pun tanpa sadar Ia mendengar suara aransemen musik yang berbeda dari apa yang Ia lakukan dari Fontaines D.C. 

Meskipn memilih berkarier solo, nggak berarti Grian Chatten melupakan masa depan bagi Fontaines D.C. Menurut sang vokalis, band yang dinahkodainya sudah berlayar sesuai haluannya, Superfriends. Jadi Ia nggak perlu pusing memikirkan ke mana arah karier musik Fontaines D.C nantinya. Untuk itu, Ia sekarang punya sedikit tenaga dan waktu untuk memulai lembaran baru dalam kariernya. 

Grian Chatten ingin memiliki haluan yang berbeda dengan apa yang Ia jalani bersama Fontaines D.C, Superfriends. Menurutnya, karier solo dari Grian Chatten ini merupakan sebuah ruang baru untuk ekspresi yang nggak bisa Ia tuangkan di dalam tubuh Fontaines D.C. Selain itu, Ia juga merasa punya kontrol 100 persen terhadap musikmnya kali ini. 

Menurut Grian Chatten, karier solonya memberikan keleluasaan yang cukup berlimpah. Pasalnya di dalam Fontaines D.C, Ia harus berbagi ruang kreatif dengan anggota lainnya. Di dalam band tersebut, Grian Chatten bukanlah satu-satunya orang yang kreatif. Bahkan bisa dibilang bahwa dalam Fontaines D.C, semua orang punya peran kreatifnya masing-masing. 

Selain itu, untuk proses penulisan, Grian Chatten juga melakukan proses yang sederhana lewat musiknya. Seluruh pengumpulan materi dilakukan hanyadengan instrumen gitar. Menurut sang musisi hal tersebut menjadikan prosesnya lebih membumi. Ia menjadi tahu aspek mana saja yang bisa diolahlaagi untuk mendapatkan emosi yang tepat bagi album debut solonya nanti. 

Untuk proses produksinya, Grian Chatten nggak sendirian dalam menggarap album Chaos For The Fly ini, Superfriends. Ia didukung dengan kehadiran Dan Carey. Untuk kariernya bersama Fontaines D.C sendiri, Grian Chatten sudah berhasil merilis tiga buah album, Superfriends. 

Sedikit sejarah, Fontaines D.C adalah sebuah band rock yang berasal dari Dublin, Irlandia. Mereka terdiri dari lima anggota berbakat, yaitu Grian Chatten sebagai vokalis utama, Carlos O'Connell dan Conor Curley sebagai gitaris, Conor Deegan III sebagai bassis, dan Tom Coll sebagai drummer. Dengan gaya musik yang unik dan karismatik, Fontaines D.C telah berhasil mencuri perhatian penggemar musik di seluruh dunia.

Pada tahun 2019, Fontaines D.C merilis album debut mereka yang berjudul Dogrel. Album ini segera mendapatkan sambutan yang sangat positif dari kritikus musik dan juga penggemar. Dengan pengaruh dari band-band legendaris seperti The Fall, Joy Division, dan The Pogues, mereka menggabungkan elemen post-punk dengan nada punk rock yang penuh energi.

Ketika tampil di panggung, Fontaines D.C menunjukkan energi yang meledak-ledak. Mereka memadukan performa panggung yang liar dan dinamis dengan musik yang menarik dan menggugah. Konser mereka adalah pengalaman yang intens dan tak terlupakan, yang menghipnotis penonton dan membuat mereka ingin terus bergerak bersama irama musik yang menggelegar.

Kesuksesan Fontaines D.C juga terlihat dalam penampilan mereka di berbagai festival musik terkenal di seluruh dunia. Mereka telah berbagi panggung dengan nama-nama besar seperti The Strokes, IDLES, dan Shame. Ketika mereka tampil di panggung, para penggemar merasakan semangat dan kegigihan yang mengalir dari setiap catatan musik yang dimainkan.

Image courtesy of Polocho