Line of God merupakan salah satu band cadas modern dari Bandung yang namanya kini makin bersinar. Sejauh ini, mereka telah melepas setidaknya lima single yang masing-masing dilengkapi dengan video musik. Setelah itu, Line of God pun terus menciptakan momentumnya sendiri, terlebih setelah mereka merilis single berjudul Dawn beserta video musiknya.
Video musik Dawn sendiri dirilis tepat pada 31 Desember 2022 lalu di channel YouTube Logis Music. Namun, yang bikin kaget … nggak butuh waktu lama bagi video musik itu untuk dinikmati banyak orang. Penontonnya pun terus bertambah hingga tembus satu juta penonton!
Single Dawn sendiri mestinya menjadi judul album perdana Line of God. Awalnya, judul ini direncanakan sudah dirilis dalam format fisik. Tapi karena terjadi perubahan konsep, perilisan album debut Line of God pun terpaksa ditunda karena jumlah lagunya dirasa masih butuh tambahan.
“Karena ada kekurangan 1-2 lagu yang rencananya akan menggaet vokalis tamu (featuring) untuk mengisi albumnya, biar ada ‘sesuatu’ di materi albumnya. Jadi, tema albumnya akan berubah,” ungkap Log Zhelebour, produser eksekutif dari Logis Music yang menginisiasi kelahiran Line of God.
Di samping itu, konsep musikal yang diterapkan pun agak istimewa nih, Superfriends. Band dengan formasi vokalils Aliya Zay dan Insan Aoi, gitaris Sayap Matsnawi dan Sany Sandiyana, bassist Roni Okta, keyboardist Hendra Sambora, dan drummer Lahir Sarip ini memadukan unsur musik tradisional Sunda denan sinden yang diisi penyanyi Fanny Sabila.
Belum selesai. Mereka pun membalut alunan musik tradisional Sunda tadi dengan komposisi rock beraroma metal yang eksploratif. Btw, lo bisa nonton video musik Dawn dari Line of God berikut ini. Seperti dijelaskan sebelumnya, video musik ini sudah ditonton lebih dari sejuta kali dan mendapat like hingga 31 ribu kali.
Penggarapan aransemen musik Dawn sendiri—termasuk lima single yang sudah dirilis oleh Line of God sebelumnya—banyak menyerap referensi dari sejumlah band mancanegara. Beberapa referensi di antaranya adalah Evanescence, Saosin, Falling In Reverse, Bring Me The Horizon, Dream Theatre, hingga band asal Jepang, The Gazette.
Log Zhelebour memiliki harapan besar agar band besutannya ini bisa kian populer di tahun 2023. Mereka juga ingin ikut bersanding dengan band-band papan atas tanah air lainnya. Pasalnya, Line of God memiliki potensi besar itu karena format mereka yang unik, terutama dalam mengemas materi-materinya. Hal ini disampaikannya sendiri sebagai salah seorang produser legendaris yang telah mengorbitkan banyak band rock senior macam Jamrud, Power Metal, hingga Boomerang.
Mengetahui potensi besar ini, Log Zhelebour pun kian bersemangat. Ia mengatakan, “Memang agak istimewa karena gue sebenarnya sudah masa pensiun, (tapi) selama ini belum pernah mengorbitkan band dengan format musik Line of God, yang memakai duet vokalis cewek dan cowok, serta adonan musik metalnya yang agak berkelas untuk ukuran musik rock di tanah air.”
“(Ini) aktivitas gue untuk mengisi waktu di masa pensiun agar tetap bisa menyalurkan hobi di musik rock dan metal. Walaupun tidak secara total seperti dulu,” lanjut Log Zhelebour.
Line of God sudah meluncurkan deretan single, di antaranya berjudul Asa dan Airmata, Coma, Menantikanmu, Crawling, Melangkah dalam Senyap, dan yang terbaru adalah Dawn. Keseluruhan hasil rekaman single-single itu diberi sentuhan mastering oleh Don Bartley yang dieksekusi di Benchmark Studios, Sydney, Australia. Kini, Line of God bernaung di bawah payung publishing Logis Music bersama Jamrud dan Kobe, sebuah entitas bisnis yang ber-partner dengan Iwan Sastrawijaya.
Line of God sendiri memulai debutnya pada tahun 2021 lalu. Tepat di masa pandemi yang cukup membatasi ruang gerak banyak orang, band ini muncul dengan menawarkan sesuatu yang segar. Band asal Bandung ini mengusung nuansa baru musik rock dengan format musik dua vokalisnya: Aliya Zay dan Insan Aoi Rapper.
Line Of God yang merupakan band asal Bandung Ini, diprakarsai oleh Log Zhelebour, executive producer senior musik rock Indonesia di bawah naungan Logic Music. Perkenalan awal Line of God lewat beberapa single seperti Asa dan Airmata, disusul dengan Coma dan Menantikanmu.
Lagu Asa dan Airmata ciptaan dari Insan Aoi dan Sayap Matsnawi. Sayap Matsnawi mengungkapkan sekilas kisah tentang lirik lagu tersebut. Lirik lagu ini bercerita tentang seseorang yang ingin mewujudkan mimpi dan harapannya meskipun keadaan sedang tidak berpihak kepadanya. Namun, situasi itu tidak menjadikan hambatan untuk terus bergerak. Hinaan atau cacian telah menjadi cambutk untuknya dan terus melangkah menggapai impian.
Pada kemunculan pertama kali mereka, Line of God berharap mereka bisa diterima publik semua genre dan menjadi motor untuk membangkitkan pecinta musik rock di dunia musik digital. Musisi pendukung Line of God sendiri mayoritas adalah YouTuber milenial dari Bandung yang sudah punya cukup pengalaman di dunia musik digital. Log Zhelebour mengatakan mereka hanya butuh polesan aja agar musiknya lebih berkelas.
Image source: https://www.instagram.com/line.of.god/
Please choose one of our links :