The Brandals kembali beraksi lewat single terbaru yang menghentak dan penuh pesan bermakna. Single baru The Brandals itu bertajuk Preambule. Single Preambule ini dirilis bertepatan pada Hari Pahlawan Nasional pada 10 November 2021. Seperti judulnya, lagu ini akan dipilih untuk menjadi lagu pembuka dalam album terbaru The Brandals yang diluncurkan pada bulan Desember 2021.
The Brandals tampil dengan penampilan klasiknya, dengan vokal khas Eka Annash dan riff gitar fuzzy, ditemani dengan bassline berisi, lagu ini tak ubahnya sebuah kanvas tersendiri bagi Eka yang dikenal memiliki lirik bahasa Indonesia yang apik dan lugas.
Menyalurkan narasi soal fenomena sosial dan politik memang bukan hal yang baru bagi seorang Eka bersama The Brandals. Namun, emosi penuh keresahan serta rasa gundah akan kondisi sosial di Indonesia dalam lirik lagu milik Eka kini dibalut dengan warna musik terkini dari The Brandals yang benar-benar segar dan berbeda.
"Pesan yang ingin kami sampaikan lewat lagu ini adalah untuk menyadarkan kalau persatuan itu harus benar-benar dijaga, untuk mengurangi dampak destruktif dalam skala besar yang bisa saja terjadi kapanpun tanpa kita ketahui," ujar Eka.
Kondisi sosial serta politik yang sedang terjadi belakangan ini di Indonesia menjadi inspirasi dari sebuah narasi yang dituangkan oleh Eka Annash melalui lirik-lirik yang dihadirkan. Sementara nuansa kegelapan dari narasinya ditambahkan dengan menghadirkan Henry Foundation dari Goodnight Electric yang memberi sentuhan modular. Dari departemen mixing dan mastering, mereka masih dibantu oleh Harmoko Agusmawan.
Preambule adalah nomor terbaru dari The Brandals sudah tersedia di berbagai platform.
Lagu ini kiranya menjadi gambaran akan puncak cerita yang dihadirkan oleh The Brandals di sepanjang tahun ini, termasuk sejak tahun 2020 lalu. Sebab, The Brandals dikabarkan telah kembali masuk studio untuk menggarap beberapa materi lagu untuk album terbaru mereka sejak pertengahan tahun lalu. Single dan album baru The Brandals tampaknya menjadi sebuah penantian dan pertaruhan mereka di tengah masa pandemi virus corona, mengingat ada rentang waktu yang lumayan panjang sejak rilisnya DGNR8 dan single Retorika di tahun 2018.
Sebelumnya, Eka Annash mengungkapkan, “Sejauh ini masih aman kondisinya, termasuk ke anggota keluarga di rumah. Nah, urusan rekaman ini menurut kita termasuk genting juga untuk diselesaikan.”
Perjalanan mereka memang berlanjut dengan banyak cerita, meski sebenarnya tidak mulus-mulus amat. Tidak lama setelah menghadirkan nomor The Truth Is Coming Out dan merilis ulang album perdana dalam format piringan hitam, mereka ditinggal oleh sang gitaris, Tony Dwi Setiaji yang memutuskan untuk mengakhiri perjalanannya bersama The Brandals. Tony keluar persis sebulan setelah The Brandals merayakan ulang tahunnya yang ke-18 tahun. Ia mengundurkan diri dari band yang ikut dibangunnya sejak tahun 2001 tersebut.
Kabar mengejutkan ini sempat disiarkan lewat cuitan di akun Twitter-nya. Beberapa followers Tony, termasuk fans The Brandals di Twitter, terkejut dengan keputusan yang diambil Tony ini.
Kini The Brandals hanya dihuni oleh empat kepala saja, yakni PM Mulyadi (gitar), Firman Zaenudin (drum), Raditya Syaharzam (bas), dan Eka Annash (vokal).
Di tahun 2021, The Brandals mencatatkan beberapa momen yang patut untuk diingat kembali. Di awal tahun, The Brandals terlibat “adu cover” bersama Kelompok Penerbang Roket untuk lagu-lagu mereka. Adu cover lagu itu sempat dirilis secara eksklusif melalui sebuah layanan music streaming.
Lalu pada 21 Maret 2021 lalu, The Brandals kembali dengan sebuah nomor bertajuk Belum Padam, yang juga hadir dalam format video musiknya dan sebuah live virtual showcase tidak lama setelahnya. Belum Padam menjadi rilisan single setelah The Brandals merilis single The Truth Is Coming Out di bulan September 2020 lalu. Lagu Belum Padam diambil dari repertoire koleksi materi yang terangkum dalam album barunya
“Belum Padam” masih meneruskan semangat ‘back-to-basic’ yang secara konsep dan teknis menampilkan 5 personil bermain straight rock n roll dengan nuansa punk rock yang sejatinya sudah menjadi batu loncatan band ini sejak awal. Tapi tidak hanya mengulang formula lama, The Brandals memasukkan elemen baru yang membuat materi tetap terdengar baru dan bersemangat.
Lirik berbahasa Indonesia yang ditulis Eka Annash juga dengan gamblang menceritakan kemarahan dan kekecewaan terhadap kondisi dirinya, tapi tidak membuat dirinya menyerah pada keadaan. Justru makin menyalakan bahan bakar untuk berpacu membuktikan kalau usia hanyalah kumpulan angka belaka buat unit band yang telah menggempur industri musik Iokal secara independen selama 20 tahun terakhir ini.
Untuk video musiknya, The Brandals kembali bekerja sama dengan sutradara muda lokal bernama Alan Soebakir di bawah kolektif Sinema Pinggiran. Video menyorot kehidupan para pekerja pelabuhan di daerah Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Mereka mempunyai komunitas tarung bebas (fight club) yang hampir rutin dilakukan setiap akhir minggu untuk menyalurkan hobi dan mencari penghasilan tambahan. Video musik ini mengisahkan potret masyarakat kelas pekerja Indonesia yang terus berjuang di bawah himpitan keterbatasan. Relevansinya terasa dekat dengan konteks pada lirik lagu tersebut.
Image source: NME
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 10/12/2021
4 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Tiurnatalia Manalu
28/11/2024 at 16:24 PM
Muhammad Jodi Indra
25/09/2025 at 09:30 AM
Imam Ciptarjo
03/10/2025 at 09:26 AM
uca aa
18/10/2025 at 21:14 PM