Unit musik bergenre sinematik rock asal Jakarta, Tanah Air Project kembali dengan lagu lepas terbaru mereka. Bertajuk "Song of Deliverance", lagu lepas tersebut menjadi materi kelima Tanah Air Project sejak lagu lepas perdana mereka “Negeri Pemenang'' dirilis pada tahun 2021. Lagu lepas lainnya dari mereka adalah “Selamanya Kita” (September 2021), “Kandang Kita” (Oktober 2021), dan “Hegemoni'' (Januari 2022)
Tanah Air Project terdiri dari Vialinda (vokal), Gerard Laisina (gitar), Daniel Mantiri (gitar), Ezekiel Rangga (kibor, sequencer) dan Ardika Prayudha (drum). Tanah Air Project bermula dari keinginan mereka untuk membawakan kembali lagu-lagu daerah dan nasional saja di awal perjalanannya. Namun, mereka akhirnya memutuskan untuk melebarkan sayap dan merilis materi mereka sendiri. Mereka merasa perlu membuat cerita berdasarkan peristiwa di nusantara, dengan semangat nasionalisme dan cinta Indonesia.
Karya-karya mereka selalu didasarkan pada kisah nyata masa lalu dan sejarah kejayaan nusantara, diterjemahkan sesuai literasi yang ada dan dengan sumber daya dan perspektif khas Tanah Air Project, sehingga tidak sembarangan. Mereka tentu berusaha memaknai semua ini dengan pemahaman yang sesuai dengan pemahaman generasi masa kini, generasi Indonesia yang cinta tanah air.
Tanah Air Project mendasari semua karya mereka berdasarkan pengetahuan sejarah dan cerita kejayaan nusantara di masa lalu, yang banyak orang tidak sadari dan mungkin dianggap ketinggalan zaman— singkat kata, tidak menarik. Sebagai warga suatu bangsa, mereka merasa ingin menggunakan nasionalisme sebagai ideologi musik mereka. Tanah Air Project tidak mau hanya tampil sebagai band yang musiman dan muncul di acara-acara tertentu saja. Tanah Air Project merupakan bentuk kecintaan mereka terhadap sejarah dan kebesaran bangsa Indonesia.
Secara konseptual, band yang didirikan sekitar empat tahun lalu ini memadukan musik mereka dengan pendekatan rock modern. Tanah Air Project menyebutnya rock sinematik. Menurut mereka,rock sinematik merupakan perpaduan antara rock modern dengan unsur musik modern lainnya dan referensi etnik dalam kemasannya. Tanah Air Project mereferensikan begitu banyak band, dikarenakan mereka mendengarkan hampir semua genre musik. Band yang menjadi acuan utamanya adalah Asking Alexandria, Enter Shikari, Lamb of God, Godbless dan Tetabuhan Nusantara.
Di tahun 2019, Tanah Air Project juga pernah menggarap kolaborasi yang mempertemukan dua musisi papan atas Indonesia, Achmad Albar dan Ian Antono. Kolaborasi tersebut dapat disaksikan lewat kanal YouTube resmi Tanah Air Project.
Tanah Air Project tetap konsisten menyampaikan pesan nasionalismenya dalam berbagai cara. Tanah Air Project memiliki ideologi musik yang mengacu pada sejarah nusantara dan semangat nasionalisme. Tidak ketinggalan, "Song of Deliverance" juga memiliki semangat yang sama.
Tanah Air Project mengaku terinspirasi oleh Candi Borobudur. "Ini adalah karya yang terinspirasi dari berdirinya Candi Borobudur, sebuah bangunan warisan dunia yang dibangun sekitar abad ke-7 hingga ke-9 Masehi pada masa kerajaan Samaratunga dari dinasti Syailendra," kata mereka. Borobudur sendiri menurut mereka menjadi tempat pencerahan bagi manusia dan berdirinya sebuah pusat peradaban pada masa yang lampau.
"Song of Deliverance" penuh makna dan menyerukan perkembangan positif negara kita dan sejumlah kekayaan lokal. Itu menjadi bagian penting dari pesan lagunya. Tak hanya itu, video musik mereka juga berkolaborasi dengan unsur tradisional Sanggar Tari Avadana, sekelompok seniman muda berbakat dalam sanggar tari dan musik tradisional yang terletak di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Dengarkan lagu lepas terbaru Tanah Air Project "Song of Deliverance", di semua kanal musik alir kesayangan kamu ya, Superfriends!
Image source: https://www.instagram.com/tanahairproject/
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 09/10/2022
1 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Muhamad Saifudin
17/05/2025 at 23:03 PM