Setelah Syarikat Idola Remaja merilis single Kota Yang Masyhur di bulan Maret lalu, Syarikat Idola remaja kini memberikan suasana klimaks dengan mini album SAMARA yang sekaligus menjadi mini album perdana dari mereka.
SAMARA dari Syarikat Idola Remaja ini dirilis pada 9 April 2022 yang lalu. Single Kota Yang Mahsyur ditemani oleh lima single lainnya, yakni Silangan Timur Jauh (Angin Barat), Seribu Pulau, Genderang Perang, Di Ujung Surut (Pelabuhan) dan Masakan Nusantara. Masing-masing single ini membawa ceritanya masing-masing dengan tetap dalam benang merah tema sejarah rempah nusantara.
Mereka punya alasan sendiri untuk memutuskan mengangkat tema besar sejarah rempah nusantara tersebut dalam SAMARA. Dimulai dengan beberapa personel Syarikat Idola Remaja yang sempat mengikuti lomba Kompetisi Cipta Lagu Dendang Rempah Nusantara yang digelar oleh Kemendikbud di tahun 2021. Di momen tersebut, Syarikat Idola Remaja tengah memutuskan untuk mengambil rehat sejenak dari proses rekaman.
Dwi Yuddhaswara pada bas dan vokal menceritakan, di tengah istirahat rekaman itu, beberapa personel Syarikat Idola Remaja mengikuti lomba Kompetisi Cipta Lagu Dendang Rempah Nusantara yang diselenggarakan Kemendikbud. Masing-masing personel menulis lagu tentang rempah. Total empat lagu yang dikirimkan Syarikat Idola Remaja dan yang berhasil menang itu lagunya Jon Kastella pada posisi vokal dan gitar, serta Fariz ‘Aceng’ Alwan pada posisi seruling, dan bangsing.
Setelah lomba dari Kemendikbud tersebut, Syarikat Idola Remaja meneruskan untuk mengulik sejarah tentang rempah. Proses tersebut hingga akhirnya memutuskan mereka untuk merangkai cerita-ceritanya yang tertuang dalam enam single Syarikat Idola Remaja tersebut, mulai dari cerita tentang kolonialisme, konflik, romantisme, nostalgia, akulturasi budaya hingga gelar budaya.
Dwi Yuddhaswara melanjutkan penuturannya mengenai mini album SAMARA ini; Topik tentang rempah di dalam mini album Syarikat Idola Remaja ini jadi menarik dan seksi untuk dibawakan karena tidak hanya berbicara tentang masakan semata, akan tetapi juga berbicara sejarah bangsa Indonesia mulai dari munculnya bangsa Eropa, penjajahan mereka dan hadirnya sejarah kolonialisme.
Lagu-lagu yang dibawakan oleh Syarikat Idola Remaja ini semua disajikan dengan nuansa yang ceria, layaknya sebuah grup orkes yang melakukan ragam eksplorasi sound di dalamnya. Harmonisasi vokal antar personel jadi sebuah paduan suara dengan iringan instrumen yang ramai, menjadi satu jaminan akan bagaimana meriah serta interaktifnya panggung mereka kala SAMARA dibawakan secara langsung nantinya.
Syariat Idola Remaja juga tampak antusias untuk bercerita melalui lagu-lagu di dalam mini album SAMARA ini jika dilihat dari kemasan liriknya. Masing-masing lagu pun tampil dengan ciri khasnya tersendiri, sebuah cerita yang tersambung sejak lagu pertama hingga terakhir.
Saat ini mini album SAMARA dari Syarikat Idola Remaja ini sudah bisa dinikmati di banyak platform digital.
Grup musik Syarikat Idola Remaja adalah sekumpulan musisi dari kota Bandung, Jawa Barat yang awalnya berkumpul bersama dalam suatu kolektif dengan nama yang sama. Mereka hadir dari "dunia"nya masing-masing dan mayoritas adalah para vokalis di masing-masing grupnya. Syarikat Idola Remaja muncul dalam dunia musik lewat nuansa akustik yang diiringi dengan lirik-lirik yang membumi, tidak lupa pula dengan aksi panggung mereka yang selalu energetik dan positif.
Syarikat Idola Remaja ini terbentuk sejak September 2017 dan terdiri dari Dimas Dinar Wijaksana (Mr. Sonjaya, Bendi Harmoni, Bilal Al-Wahid), Dwi Kartika Yudhaswara (Nada Fiksi, Nil Saujana), Arum Tresnaningtyas (Tetangga Pak Gesang), Sendy Novia, Fariz Alwan (Parahyena), Yaya Risbaya (Mr. Sonjaya), Ferry Nurhayat (kibordis Tulus), Zulki (Rice Cereal & Almond Choco) dan solois Jon Kastella.
Masing-masing anggota grup musisi ini mengibaratkan diri mereka sebagai musafir yang menemukan rumah dalam penciptaan karya bersama secara kelompok. Kata "musafir" juga bisa diartikan secara harfiah, karena mereka adalah anak rantau yang berasal dari berbagai daerah dan dipertemukan di Kota Bandung. Nah istilah musafir ini yang jadi inspirasi lagu mereka yang berjudul Musafir Anthem. Buat Syarikat Idola Remaja, lagu ini melambangkan perayaan hidup dalam perbedaan kebhinekaan yang justru memperkuat rasa persaudaraan, dan merayakan kembalinya individu menjadi manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri.
Di masa awal pandemi beberapa waktu lalu, Syarikat Idola Remaja juga membuat lagu dengan judul Mars Pengangguran. Dimulai dengan nada dan melodi yang digarap oleh Ferry Nurhayat, kemudian dilengkapi dengan lirik buatan Dimas Dinar dan Jon Kastella sebelum melanjutkan ke sesi workshop bersama seluruh personel.
“Ya, mungkin saja orang yang tampaknya menganggur ternyata sebagai manusia sejatinya selalu melakukan sesuatu, punya segudang mimpi yang sedang dikejar, tapi sedang berhenti dan butuh semangat. Seperti keadaan kita sekarang. Yakan?" ujar Dimas.
Kemudian setelah proses mixing dan mastering yang dipercayakan kepada Lafa Pratomo selesai, grup ini memilih Farid Stevy dari FSTVLST untuk menggarap artwork untuk lagu Mars Pengangguran.
"Dengan ini, Syarikat Idola Remaja mempersembahkan lagu Mars Pengangguran untuk melengkapi bekal dalam menghadapi kegamangan dunia yang sedang berjuang menghadapi pandemi. Semoga menjadi mantra yang terus dipupuk jadi doa, menjadi semangat dan penguat untuk kita semua dan kita bisa melewati badai ini bersama, dengan tak kurang suatu apa," tutup mereka.
Image source: Pop Hari Ini
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 07/05/2022
16 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Ericka Adelia
14/03/2025 at 14:07 PM
RAHAYU YAYUK
14/03/2025 at 16:12 PM
SUROSO R
14/03/2025 at 16:27 PM
Awaluddin Mansur
18/03/2025 at 14:03 PM
Yogi Putra Pratama
07/05/2025 at 19:51 PM
Ricko Pratama Putra
09/05/2025 at 20:53 PM
SARI ASTUTI
10/05/2025 at 16:20 PM
Desy Osmon
10/05/2025 at 21:44 PM
Desy Osmon
10/05/2025 at 21:51 PM
Indra Desanri
12/05/2025 at 13:51 PM
Radhitya Pasha Rustam
12/05/2025 at 18:37 PM
Angga Rino
12/05/2025 at 19:41 PM
John TSH
12/05/2025 at 20:48 PM
AHMAD SAFII
17/05/2025 at 08:16 AM
Muhamad Saifudin
07/10/2025 at 21:36 PM
A. Kun n
02/12/2025 at 01:54 AM