Setelah enam tahun berkarya, Simpulmati akhirnya merilis album perdana mereka yang bertajuk Opera Merah pada 12 Desember 2022. Opera Merah dirilis dalam bentuk CD (Compact Disc) sebanyak 500 keping yang didistribusikan oleh Metalgear.
Dalam album Opera Merah, kalian akan disuguhkan bagaimana pembantaian terhadap insan yang berusaha menyampaikan pesan kebenaran tapi dibungkam paksa oleh oknum-oknum yang serakah.
Opera Merah menjadi sirine lantang bagi para perampas hak manusia yang tidur berdaya dan cambuk bagi kaum yang dibutakan oleh edukasi fana dari sang penguasa agar segera bergerak dan melawan.
Fabel menjadi tombak runcing yang mengantar Simpulmati menyuarakan album Opera Merah. Simpulmati mencoba menggambarkan sebuah kisah kecerdikan si kancil menjebak kepala desa yang tamak dan rakus.
“Fabel adalah sebuah lagu yang menggiring kami dalam kedewasaan bermusik”, jelas Windra, sang gitaris.
Simpulmati menyuguhkan delapan lagu dalam Opera Merah diantaranya Ikrar, Nekrohimne, Fabel, Matria, Pusara Senyap, Sisi Semu Supremasi, Bidak Malapetaka, dan Absolut Apatis. Dibungkamnya kebenaran dan seruan untuk melawan menjadi mortir berbahaya yang dilontarkan oleh para penguasa serakah.
Opera Merah sendiri merupakan album self release pertama band asal Surabaya yang terbentuk pada akhir tahun 2016 tersebut.
“Banyak hal serupa perihal kejadian masa lalu dan sekarang. Khususnya soal orang-orang yang sudah berusaha untuk membuat keadaan menjadi lebih baik, namun orang itu hilang secara fisik ataupun hilang karena terlupakan”, kata Bima selaku vokalis Simpulmati.
Selama ini, musik yang dimainkan oleh Simpulmati mengusung gaya death metal modern. Genre musik tersebut meskipun dimainkan dengan cepat, masih enak untuk didengarkan.
Simpulmati mengaku terinspirasi oleh Slayer, Suffocation, Deicide, Vader, Misery Index, The Black Dahlia Murder, Decapitated, Psycroptic, Fleshgod Apocalypse, Slipknot, Pantera dalam menghasilkan karya musik.
Unsur musik yang digabungkan cukup kaya. Sederet band yang berwarna sama dengan Simpulmati yaitu Malevolent Creation, Dying Fetus, Suffocation, Misery index yang menjadi salah satu influence untuk penggarapan album Opera Merah.
“Meskipun ngebut tapi groovy-nya terasa. Unsur-unsur musik yang digabungkan cukup kaya, sederet band yang berwarna sama kaya Malevolent Creation, Dying Fetus, Suffocation, Misery index pasti menjadi salah satu influence untuk penggarapannya. Saya yakin siapapun yang mendengar musiknya ini tidak akan berdiam diri, minimal kepala terbawa ketukan metronome 240bpm”, kata Popo Extreme Moshpit.
Sebelum merilis album Opera Merah, Simpulmati terlebih dahulu mempersembahkan sebuah penghormatan untuk ruh para insan yang gugur dalam ketidakpuasan. Pujian dibalut dengan rima padat mereka kenalkan dalam lagu Nekrohimne
Nekrohimne merupakan sebuah single yang dihembuskan sebagai doa dan pemicu bagi pendengar agar tetap berjuang dalam kebenaran.
Video musik untuk lagu tersebut dirilis pada tanggal 1 Mei 2022. Simpulmati yang beranggotakan Bima (vocalis), Windra (gitaris), Arif (gitaris), Yusuf (basis), dan Zanek (drummer) ingin menghidupkan kembali memori kalian tentang insan yang melawan penindasan dan terlupakan.
Visual dalam video musik Nekrohimne menggambarkan keadaan dimana ego manusia mengikis sejarah perjuangan pendahulu. Simak video musiknya berikut ini.
Image source: https://www.instagram.com/simpulmatidm/
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 10/01/2023
1 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Muhamad Saifudin
11/03/2025 at 22:03 PM