Berawal dari sebuah rencana dan mengusir raca penat, Matt Heafy, vokalis dari Trivium pun akhirnya berhasil merealisasikan kehadiran Ibaraki jadi hanya. Kabar mengenai lahirnya Ibaraki sebagai proyek alternatif dari Matt Heafy ini memang sudah tersebar cukup lama dan dijanjikan untuk bisa datang di tahun 2022.
Ibaraki pertama kali secara resmi lahir di bulan Januari lalu. Matt Heafy memperkenalkan Ibaraki langsung dengan single berjudul Tamashii No Houkai. Dalam single perdana dari Ibaraki, Matt Heafy mengundang Ihsahn dari Emperor untuk ikut terlibat. Menurut Matt Heafy, lagu tersebut tidak hanya sekadar jadi pembuka untuk perjalanan Ibaraki. Namun, Tamashii No Houkai merupakan sebuah single yang mewakili karakteristik dari Ibaraki untuk saat ini dan nanti.
Tamashii No Houkai dari Ibaraki ini dirilis pada pertengahan Januari lalu. Matt Heafy menjelaskan bahwa judul lagu Tamashii No Houkai dirinya ambil dari sebuah penggabungan istilah dalam bahasa Jepang. Yang sengaja dilakukan oleh Matt Heafy dan Ihsahn untuk mewakili apa yang coba mereka tawarkan melalui Ibaraki. Melalui single Tamashii No Houkai, Matt Heafy menginginkan untuk bisa membicarakan mengenai genre black metal secara keseluruhan baik dari masa lampau, masa kini, hingga masa depan. Kehadiran Ihsahn sendiri merupakan salah satu elemen penting dalam terciptanya Ibaraki.
Matt Heafy menyatakan bahwa Ihsahn merupakan salah satu musisi yang cukup menginspirasinya dalam bermusik. Tidak hanya itu, baik Ihsahn maupun Matt Heafy juga menjaga hubungan pertemanan mereka dengan baik. Pencetus Ibaraki tersebut juga menganggap bahwa Ihsahn merupakan seorang mentor dalam mengembangkan karier bermusiknya hingga saat ini.
Hampir satu bulan setelah rilis single Tamashii No Houkai, Ibaraki pun kembali dengan lagu baru sekaligus juga mengumumkan detail terkait album perdananya. Dalam kesempatan ini, Matt Heafy mengungkapkan bahwa selain Ihsahn, ada musisi lainnya yang ikut serta membantunya dalam menyempurnakan apa yang coba ditawarkan oleh Ibaraki untuk album berjudul Rashomon.
Pertama adalah kehadiran Nergal yang diungkap melalui single terbaru Ibaraki berjudul Akumu. Judul lagu terbaru dari Ibaraki tersebut berasal dari kata dalam bahasa Jepang yang berarti mimpi buruk. Melalui Akumu, Matt Heafy ingin agar para pendengar Ibaraki bisa mencari interpretasi sendiri mengenai mimpi buruk yang coba ditawarkan oleh Ibaraki. Matt Heafy juga menulis lagu Akumu sebagai sebuah penghormatan kepada Olivier De Sagazan.
Olivier De Sagazan merupakan perupa asal Kongo yang cukup menginspirasi Matt Heafy. Menurutnya, karya-karya dari seniman asal Kongo tersebut berbicara tentang kehidupan melalui bentuk yang aneh atau transfigurasi yang sangat intens untuk dinikmati secara saksama. Kehadiran Nergal sebagai kolaborator juga membantu Matt Heafy bisa menginterpretasi pesan lebih luas melalui karya baru Ibaraki.
Matt Heafy menjelaskan bahwa latar belakang bahasa Polandia yang dimiliki Nergal, seakan membuka celah baru untuk membahas tentang apa yang coba dirinya sampaikan yang terinspirasi dari bahasa Jepang. Perpaduan tersebut membuat karya Akumu jadi salah satu karya yang cukup mendalam yang ditawarkan oleh Ibaraki. Selain Nergal, rencanaya Ibaraki juga akan merilis single kolaborasi lainnya bersama Gerard Way dari My Chemical Romance untuk lagu berjudul Ronin.
Melalui Ibaraki, Matt Heafy mencoba untuk menghadirkan unsur budaya Jepang ke dalam proses penggarapan materinya. Unsur budaya tersebut hadir dari lirik-lirik yang dinyanyikan oleh Matt Heafy untuk seluruh lagu yang ada di dalam albumnya ini. Unsur budaya Jepang yang hadir melengkapi konsep album solo black metal milik Matt Heafy ini hadir bukan tanpa sebab. Sebagaimana yang telah diketahui, Matt Heafy merupakan seorang musisi berdarah Amerika dan Jepang. Tampaknya dari konsep tersebut, Matt Heafy ingin menghadirkan berbagai hal yang dekat dengan kehidupannya untuk hadir di dalam album solo perdananya ini.
Dalam proses produksinya, Matt Heafy dibantu oleh Ihsahn dari Emperor. Hubungan pertemanan dan profesional antara kedua musisi ini sudah berjalan selama kurang lebih 11 tahun. Bahkan Ihsahn juga sering membantu Matt Heafy untuk proses penulisan untuk proyek musik lainnya. Vokalis dari Trivium ini menyatakan bahwa apa yang dirinya lakukan bersama Ihsahn untuk album solo terbarunya adalah aktivitas yang cukup menyenangkan.
Matt Heafy juga menyatakan bahwa kehadiran Ihsahn dalam proses produksi album solo miliknya ini cukup membantu membuka segala macam kemungkinan. Apalagi terkait unsur budaya Jepang yang coba ditawarkan oleh sang musisi. Matt Heafy awalnya ingin mencoba untuk menceritakan tentang filosofi dan mitologi dari Skandinavia, Nordik, serta Swedia. Namun, sang produser menyarankan untuk menggali unsur budaya lainnya, karena ketiga budaya tersebut sudah sering jadi inspirasi dari berbagai musisi metal di seluruh dunia.
Ihsahn selaku produser dan juga tempat dari Matt Heafy menyarankan agar sang musisi mencoba untuk menceritakan kisah dan budaya dari Jepang yang bisa dibilang mengalir di dalam darah vokalis Trivium tersebut. Mendapatkan arahan tersebut, kreativitas yang dimiliki oleh Matt Heafy seakan langsung memandu sang musisi untuk mulai menulis lirik dalam bahasa Jepang.
Image courtesy of Ibaraki
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 05/03/2022
10 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Tiurnatalia Manalu
23/11/2024 at 13:38 PM
Ald /
10/01/2025 at 21:39 PM
Rifida Muchtar Arastio
27/01/2025 at 23:18 PM
Smard man
09/02/2025 at 13:08 PM
Cands
24/05/2025 at 23:06 PM
Lukman Hakim
03/06/2025 at 11:13 AM
Nicolas Filbert Tandun
07/06/2025 at 23:14 PM
Trisna Oen
02/10/2025 at 00:09 AM
Muhamad Saifudin
19/11/2025 at 22:53 PM
Brawijaya Hutabarat
01/12/2025 at 07:52 AM