Pusakata, nama proyek solo musisi dan penulis lagu Muhammad Istiqamah Djamad, merilis single terbaru di tahun 2021. Single terbaru ini bertajuk “Larung” yang menjadi single ketujuh milik mantan vokalis Payung Teduh ini. Single ini juga akan menutup rangkaian single di album keduanya, “Mesin Waktu 2020”.
Untuk single barunya ini, musisi yang akrab disapa Is ini tampil lebih spesial. Is menuangkan seluruh memori terpenting dalam perjalanan hidupnya yang dia ingat, demikian dengan segala perjuangannya untuk mencapai posisinya saat ini. Menariknya lagi, Is tidak sendirian di single terbarunya ini, ia mengajak dua musisi spesial Tanah Air untuk menjadi kolaboratornya.
Kedua musisi itu adalah Andi Fadly Arifuddin yang lebih dikenal sebagai Fadly Padi. Fadly Padi digandeng untuk menemani vokal Pusakata saat mendendangkan memori dan kerinduannya. Selain Fadly Padi, Is juga mengajak Aksan Sjuman yang dihadirkan secara khusus untuk memberikan sentuhan pada pondasi agar lagu ini semakin kokoh.
Dalam rilis persnya, Is mengatakan, “Lagu ini kucipta untuk manusia-manusia yang terus berupaya berjuang menghargai hidup dan kehidupan orang-orang di sekitarnya. Meski tak ada yang pasti kecuali Yang Maha Kuasa.”
Terselip fakta unik di balik kolaborasi Is dengan dua musisi senior Tanah Air ini. Ternyata, pertemuan Is dengan Fadly Padi dan Aksan Sjuman terjadi dengan sangat mendadak. Mereka pun bertemu tanpa direncanakan. Is mengatakan bahwa Fadly Padi mendadak datang mengunjunginya hingga mereka larut dalam “Larung”.
“Saat menggarap lagu di studio, Mas Fadly mendadak datang berkunjung. Setelah itu kami langsung sepakat untuk menulis lirik dan menyanyikan ‘Larung’ bersama,” ungkap Is.
Sementara bergabungnya Aksan Sjuman untuk single baru Pusakata ini juga bagian dari impian Is selama ini yang menjadi kenyataan.
“Nggak cuma itu, drummer idola saya mas Aksan Sjuman juga berkenan untuk menambah warna lagu ini menjadi lebih luas. Ini adalah mimpi saya yang menjadi nyata,” ungkap Is sambil mengingat-ingat proses kreatif penggarapan lagu ini.
Musisi ini pun bercerita sedikit mengenai inspirasi di balik lagu ini. Is mengatakan bahwa “Larung” adalah sebuah kisah tentang para pejuang hidup yang menjalani setiap detik untuk menyambung nyawa. Mereka adalah pejuang hidup yang selalu banting tulang dan berpeluh dalam kerja dan ditemani doa dari orang-orang tercinta.
Is juga mengungkapkan bahwa lagu “Larung” ini dibuat untuk mengenang para awak kapal KRI Nanggala 402 yang gugur saat bertugas pada awal 2021 lalu.
Meski belum resmi diumumkan, album “Mesin Waktu 2020” milik Pusakata ini akan segera dirilis di akhir tahun nanti. Persisnya, akan dilepas setelah single pamungkas yang ciamik berjudul “Larung” ini hadir. Single terbaru ini juga sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik, salah satunya lewat video lirik resmi “Larung” ini.
Lirik Lagu Pusakata ‘Larung’
Dari balik awan aku bernyanyi
Lewat angin lembah ini kumenyapamu
Mengeja namamu, di dalam doaku
Atau lewat lagu ini
Tak ada keraguan, engkau kurindu
Telah lama kau kutinggal, di ruang tunggu
Kian banyak cerita, ingin kubagi
Namun jarak memisahkan
Tentang perjalanan, menghampirimu
Tunggu ku pulang
Menataplah padaku dengan penuh cinta
Di ujung penantian, kukemas rasa ini
Kau semat rindu itu
Dalam palung terdalam
Kupupuk semua hasrat
Hingga pertemuan
Kian banyak cerita ingin kubagi
Namun jarak memisahkan
Tentang perjalanan menghampirimu
Tunggu ku pulang
Menataplah padaku dengan penuh cinta
Di ujung penantian, kukemas rasa ini
Kau semat rindu itu
Dalam palung terdalam
Kupupuk semua hasrat
Hingga pertemuan
Dengarlah lagu ini
Saat kau rindu
Ditiap hirup napasmu
Aku di situ
Pusakata, Lembaran Baru Is
Pusakata adalah nama panggung untuk proyek solo Is setelah memutuskan hengkang dari band yang ikut membesarkan namanya, Payung Teduh. Menurut Is, Pusakata adalah lembaran baru dalam hidupnya dan memiliki makna yang mendalam. Ia menyebut bahwa Pusakata adalah cara dirinya mengekspresikan diri untuk menjaga waktunya agar tidak berfoya-foya karena hal itu bisa membuat dirinya lupa dengan perannya.
Is menceritakan bahwa nama Pusakata diberikan oleh anaknya, Jingga, kepada adik lelakinya. Pusakata memiliki makna lain yaitu ‘harta karun milikmu’. Nama ini juga diambil dari bahasa Bugis-Makassar yang ia harapkan bisa menjadi sarana untuk lebih sadar terhadap perannya dan bisa bergerak.
Lewat Pusakata, musisi berusia 37 tahun ini telah merilis album pertamanya pada 2019 lalu berjudul “Dua Buku”. Sebagai entitas musik baru yang dibangun Is, album “Dua Buku” dibuka dengan pendahuluan empat buah single seperti “Cemas”, “Kehabisan Kata”, “Jalan Pulang”, dan “Kumpul Famili dan Teman”. Sementara bersamaan dengan perilisan debut albumnya itu, Pusakata juga merilis single “Kita”.
Album “Dua Buku” tak hanya memiliki lagu-lagu yang enak untuk didengar, karena album itu adalah kumpulan jurnal perjalanan Pusakata selama sekian tahun berjibaku di ibu kota dan keliling Indonesia hingga kembali ke kampung halamannya. Ia banyak menuliskan cerita dan kegundahannya. Cerita personal tentang perjalanan hidupnya ini kemudian dikemas agar orang-orang bisa mendengarkan kisahnya dalam lagu-lagu merdunya.
Beberapa cerita personal di antaranya dituangkan dalam lagu “Cemas” yang mengisahkan tentang ketakutan seorang anak yang menjadi korban perang, konflik, kekerasan dalam rumah tangga, hingga kekerasan seksual. Anak-anak dalam lagu itu dikisahkan cemas lantaran ingin lari dari tempat yang gelap namun tidak tahu akan lari ke mana atau kepada siapa.
Sementara lagu “Kehabisan Kata” dibangun dari naskah berjudul “Metropole” karya sang istri tercinta, Agnes Purwanti. Lagu ini berkisah tentang orang-orang di kota Metropole yang menjadi saksi perubahan sebuah pasar rakyat menjadi kota besar. Sedangkan lagu “Jalan Pulang” berkisah tentang momentum penyadaran diri. Lagu ini berisi sebuah renungan untuk kembali mengingat rumah, mencari jalan pulang, dan pulang ke rumah.
Sementara untuk album “Mesin Waktu 2020” ini, Pusakata membukanya dengan beberapa rilisan single seperti “Doa Pagi Ini” pada akhir tahun 2020 lalu diikuti dengan “Dunia Batas” yang rilis pada awal 2021 lalu.
ARTICLE TERKINI
1
Waspada, Man United! Nico Williams Tebar Peringatan Buat Leg Kedua
2
Teknik Terbaik dalam UFC! Dari Jiu-Jitsu Hingga Striking Mematikan!
3
Rahasia Sukses Timnas Uzbekistan Kuasai Sepak Bola Asia
4
Cara ke Museum Nasional Naik KRL, MRT, dan Transjakarta
5
Super Podcast Show Solo Banyak Gimmick Serunya!
1 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Maoreen Lokito
15/03/2025 at 09:36 AM