Setelah sekian lama dikenal dengan nama Melancholic Bitch, unit yang berganti nama menjadi Majelis Lidah Berduri ini kembali merilis single terbaru. Unit asal Yogyakarta ini merilis single berjudul Puang Kampung, yang resmi dirilis pada awal April 2023 lalu.
Majelis Lidah Berduri sengaja mengeluarkan lagu baru ini lebih awal, sebelum momen arus mudik Lebaran yang memadat. Lagu ini juga dirillis dengan harapan bisa menemani perjalanan para pendengarnya atau menghibur orang-orang yang batal berangkat mudik di tahun ini.
Lirik lagu Pulang Kampung ini diambil dari puisi Gunawan Maryanto dalam buku berjudul Perasaan-Perasaan yang Menyusun Sendiri Petualangannya (2008), yang juga berjudul Pulang Kampung. Lagu ini sebenarnya pernah dibawakan sekali oleh Majelis Lidah Berduri, tepatnya di awal 2022 lalu untuk mengenang kepergian Gunawan Maryanto yang tutup usia pada akhir 2021 silam.
Single Pulang Kampung ini direkam di Studio Kua Etnika, Yogyakarta. Penggarapan lagu ini juga melibatkan beberapa musisi tamu untuk mengisi alat musik tiup. Di antaranya adalah Adi Kurniawan pada trompet tanduk prancis, Pradipta Nandi Ardana pada trompet, dan Hikam Bisalam pada trombon.
Single Pulang Kampung ini kabarnya menjadi pembuka album keempat Majelis Lidah Berduri. Mereka mengambil tajuk Hujan Orang Mati untuk album barrunya yang rencana bakal hadir Agustus atau September 2023 mendatang.
Superfriends, lo bisa simak video musik Pulang Kampung melalui kanal YouTube mereka. Video menampilkan perjalanan mudik bapak dan anaknya yang sedang mengendarai sepeda motor.
Nama Majelis Lidah Berduri resmi menggantikan nama Melancholic Bitch pada November 2022 lalu. Penggantian nama ini menjadi salah satu momen bersejarah bagi unit rock asal Yogyakarta ini.
Pengumuman perubahan nama sang unit resmi disampaikan melalui laman media sosial mereka sejak 10 November 2022. Waktu itu juga langsung diarahkan menuju situs majelislidahberduri.id. Momen ini juga bertepatan dengan panggung mereka di Makassar sebagai panggung terakhir dengan nama Melancholic Bitch.
“Tanggal 10 November 2022 ini adalah hari terakhir kami muncul di panggung pertunjukan dengan mengusung nama Melancholic Bitch (kami sangat berbahagia bahwa pentas terakhir dengan nama ini, bisa kami berlangsungkan di kota bersejarah ini). Tidak, kami tidak sedang pamit pensiun atau bubar, kami sedang ‘pindah’,” tulis Ugoran Prasad, sang vokalis di situs resmi Majelis Lidah Berduri.
Rencana perubahan nama ini sejatinya sudah mereka cetuskan sejak 10 tahun lalu. Akan tetapi, perubahan nama ini baru terealisasi di penghujung tahun 2022 ini.
“Kami kerap membicarakan perihal pergantian nama ini sepanjang 10 tahun terakhir, sempat memikirkannya sebelum meluncurkan album ketiga kami. Sayangnya, pada saat itu, kami terlalu gampang menyerah dengan kepercayaan (kepasrahan?) bahwa kami cukup bisa mengelola percakapan dan penafsiran atas nama tersebut,” jelas Ugo.
Nama Melancholic Bitch begitu melekat pada tiga album studio mereka seperti Anamnesis, Balada Joni dan Susi, dan NKKBS Bagian Pertama. Selain itu, ada juga koleksi, kompilasi, dan projek kerja yang beragam dengan menggunakan nama tersebut.
Nama Majelis Lidah Berduri akhirnya resmi digunakan setelah 20 tahun menggunakan nama Melancholic Bitch tadi seiring dunia yang terus berubah. Keputusan untuk mengganti nama ini lantaran mereka merasa tidak dapat membangun dialog secara perorangan dengan setiap pendengar nama ini, menjelaskan alasannya secara telaten, supaya seluruh dimensinya terbaca.
Kini, mereka terus bergerak setelah mengganti namanya menjadi Majelis Lidah Berduri dengan karya-karya baru yang akan datang. Jika nama baru ini disingkat, para penggemar dan pendengarnya masih bisa menyebutnya dengan sebutan ‘Melbi’—singkatan yang tujukan untuk nama Melancholic Bitch.
“Kalian tentu saja masih bisa menyingkat nama wadah ini sebagai melbi; singkatan ini sejak awal datang dari kalian, disirami oleh kalian, sehingga kami tak mungkin berani seenaknya ganti,” tulisnya dalam Surat dari Makassar.
Majelis yang berarti suatu model ikatan musyawarah yang telah ada sejak zaman pra-Islam. Kata itu yang paling dekat untuk menggambarkan situasi kerja mereka yang sesungguhnya. Sementara, kata ‘Lidah Berduri’ diharapkan dapat menjadi mantra yang bisa mereka tubuhkan setajam-tajamnya dan selembut-lembutnya.
Dalam surat itu dikatakan bahwa nama sebelumnya tidak akan hilang atau dihilangkan. Sementara album fisik yang telah diproduksi sebelum tanggal surat tersebut dikeluarkan, apabila dipublikasi ulang, akan tetap mempertahankan seluruh atau sebagian besar artwork aslinya. Termasuk nama unit ini sebelumnya.
Kanal-kanal mereka di media sosial seperti YouTube, Spotify, dan lain-lain perlahan akan menggunakan nama yang sekarang. Untuk katalog merchandise juga akan mulai menggunakan sebutan itu.
Image source: https://www.instagram.com/_r_u_x_/
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 20/04/2023
1 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Muhamad Saifudin
06/12/2024 at 13:21 PM