Inspirasi akan berbuah karya hebat bila proses eksekusi berjalan mulus. Terpaan Predators: The CIA’s Drone War on al Qaeda yang Matthew Bellamy baca sepertinya cukup besar, bahkan sampai berlanjut pada ide membuat album konseptual yang akhirnya terwujud dalam bentuk Drones.
Matt yang tampak menggebu-gebu mengemukakan kritik terhadap kejamnya dampak dari projek militer Amerika, justru gagal melakukan proses eksekusi pada lirik-lirik dalam album ke-tujuh Muse.
Merasa terlalu banyak bereksperimen dengan musik Muse, trio asal Inggris ini memutuskan untuk back to basic dan menonjolkan permainan organik gitar, bass, dan drum. Adanya permainan solo arpeggio pada Reapers dan The Handler merupakan suatu bentuk konsistensi akan pernyataan tersebut. Hal itu menjadi sebuah kejutan, apalagi dengan Dead Inside sebagai track pembuka yang memiliki aroma funk serupa Panic Station dari The 2nd Law (2012).
Beberapa lagu tidak memiliki posisi istimewa dalam Drones, sebut saja Mercy dan Revolt yang berisi komposisi lagu yang begitu mainstream. Muse pun terdengar seperti band slow rock era 1990-an dalam Aftermath. Bahkan permainan solo yang dimainkan di sana sangat jauh dari khas Matt.
Setidaknya Muse mencoba membentuk komposisi menarik dalam tembang berdurasi sepuluh menit The Globalist. Ketertarikan Matt pada melodi gitar musik Spanyol menjadi bagian dari lagu tandingan Knight of Cedonia yang familiar dengan track The Globalist.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 15/06/2015
1 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
alan firmansyah
01/09/2025 at 18:26 PM