Awal tahun 2021, Muchos Libre membuka lembaran baru dengan merilis single memorabilia dari Jepang berjudul Butaneko. Kali ini, akhirnya setelah malang melintang di skena musik garage rock Tanah Air, Muchos Libre pun memutuskan untuk merilis sebuah album debut. Masih dengan gaya nyeleneh yang khas, band asal Bandung ini menamai album debut mereka dengan tajuk Rock Datang Bulan.
Total sudah 5 tahun waktu yang dibutuhkan oleh Muchos Libre dalam mempersiapkan materi hingga akhirnya album perdananya berhasil dirilis. Meskipun baru merilis album perdananya, untuk soal rilisan, Muchos Libre terhitung sebagai salah satu band independen yang cukup konsisten. Baik untuk urusan single maupun EP. Rock Datang Bulan dari Muchos Libre ini pertama kali diperkenalkan pada awal Juli lalu di bawah naungan Orange Cliff Records yang juga akan dirilis dalam bentuk kaset dan CD di luar versi digital yang sudah bisa dinikmati di layanan musik streaming.
Total ada 11 lagu yang telah dipersiapkan oleh Muchos Libre dalam mewarnai kemeriahan album perdananya. Tiga di antaranya adalah Miris & Sinting, Manusia Perak, dan Butaneko yang baru dirilis oleh Muchos Libre beberapa waktu lalu. Muchos Libre mengakui bahwa dalam merealisasikan dan merilis album perdananya terdapat kendala. Salah satunya adalah akibat penyebaran virus Covid-19 yang merajalela di Indonesia.
Akibat musibah yang menyerang secara global tersebut, Muchos Libre pun harus rela mengundur waktu perilisan album Rock Datang Bulan dari tahun 2020 menjadi tahun 2021.Pandemi tidak hanya mengubah rencana jadwal perilisan album perdana Muchos Libre saja. Band asal Bandung ini juga awalnya sudah punya keinginan untuk melangsungkan tur di pulau Jawa dalam mempromosikan album perdananya. Namun hal tersebut juga urung terlaksana.
Warna musik yang hadir pada album perdana Muchos Libre juga terdengar berbeda dengan rilisan-rilisan mereka sebelumnya. Jika dibandingkan dengan EP Muchos Libre di tahun 2013 berjudul Viva La Libre, dalam mini album tersebut band asal Bandung ini menghadirkan nuansa kental musik surf rock. Namun untuk Rock Datang Bulan, Muchos Libre menghadirkan sisi agresi mereka yang lebih liar dengan distorsi gitar yang lebih ganas. Muchos Libre juga menyatakan bahwa kehadiran Nizar Oktriyadi (bass) dan Ardian Azis (gitar) juga jadi faktor pembeda dari dinamika musik yang ditawarkan untuk karya terbaru mereka.
Untuk aspek visual, Muchos Libre dibantu oleh Gandhi Eka sebagai ilustrator. Muchos Libre memberi arahan kepada sang ilustrator untuk bisa menghadirkan premis dari Perang Diponegoro yang diilustrasikan dalam nuansa perang bintang. Sang ilustrator mencoba untuk mengambil inspirasi dari berbagai lagu yang disematkan oleh Muchos Libre untuk album perdananya dalam menghadirkan artwork paripurna.
Berbicara mengenai single Butaneko yang rilis pada awal tahun 2021 ini, single terbaru dari Muchos Libre ini memiliki sudut pandang yang unik dan nyeleneh. Diambil dari kata “buta{ dalam bahasa Jepang yang berarti babi dalam bahasa Indonesia, serta “neko” yang berarti kucing, lagu baru milik Muchos Libre ini mengisahkan tentang seekor babi yang memilih untuk hidup sebagai seekor kucing. Melalui posting-an pada akun Instagram resminya, Muchos Libre menceritakan tentang kisah seekor babi ternak yang hidupnya hanya akan berakhir menjadi daging olahan. Mengetahui tentang nasibnya yang tidak beruntung, seekor babi dalam lagu Muchos Libre ini meyakini bahwa dengan menjadi seekor kucing, dirinya tidak perlu untuk berakhir sebagai sumber pakan olahan di kemudian hari.
Ide nyeleneh yang datang tersaji pada lagu Butaneko ini hadir di saat sang vokalis Muchos Libre, Bagongtempur, melakukan ekspedisi ke Jepang. Kata buta dan neko merupakan dua kata yang tidak bisa lepas dari benak sang vokalis Muchos Libre selama menjalani hidupnya di negeri matahari terbit tersebut. Aransemen musik untuk lagu Butaneko ini diolah dengan apik oleh kedua anggota di tubuh Muchos Libre, Bagongtempur dan Korongmentah.
Single terbaru dari Muchos Libre ini tidak hanya hadir dalam format audio digital. Muchos Libre juga telah merilis Butaneko dalam format audio visual berbentuk video lyric yang sudah diunggah melalui kanal Youtube resmi mereka sejak bulan Desember 2020 lalu. Kehadiran Butaneko juga jadi sebuah pengenalan untuk rencana Muchos Libre di tahun 2021. Rencananya Muchos Libre akan merilis album baru di tahun ini. Bahkan Muchos Libre pun telah mempersiapkan 11 lagu untuk mengisi nomor pada albumnya nanti. Single Butaneko milik Muchos Libre ini dirilis melalui label independen Orange Cliff Records yang baru saja merilis single terbaru dari Monica Hapsari berjudul Chant of the Sun Scream.
Image courtesy of Muchos Libre
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 11/08/2021
6 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Yogi Putra Pratama
30/06/2025 at 20:46 PM
Imam Ciptarjo
02/07/2025 at 08:51 AM
Maoreen Lokito
02/07/2025 at 09:40 AM
AyuRL Ningtyas
03/07/2025 at 13:00 PM
Leli Mustika Krisliani
07/07/2025 at 11:05 AM
Agung Sutrisno
08/07/2025 at 22:42 PM