Terbentuk di tahun 2014, nama Sharptooth semakin hari semakin dianggap jadi salah satu unit hardcore yang cukup disegani dan kerap kali menarik perhatian berkat kualitas musik yang ditawarkan. Tidak hanya soal kualitas saja, Sharptooth juga punya komposisi anggota antar gender yang membuat penampilan mereka berbeda daripada yang lain. Sharptooth merupakan band yang didirikan oleh Lauren Kashan, Keith Higgins, Lance Donati, Peter Bruno, dan Matt Hague yang dianggap sebagai salah satu band yang memiliki pengaruh besar di skena hardcore punk di Baltimore, Amerika Serikat. Salah satu pengaruh tersebut hadir karena Sharptooth merupakan salah satu band hardcore punk feminis di skena itu. Keunikan lain ditemukan dari inspirasi namanya, sang vokalis Lauren Kashan mengakui bahwa nama Sharptooth berasal dari ide yang dicetuskan oleh Lance Donati, sang gitaris, dan diambil dari karakter dinosaurus berjenis T-Rex dari film animasi The Land Before Time.
Hal tersebut setidaknya terjadi sejak tiga tahun terakhir. Di tahun 2017, jadi awal bagi Sharptooth untuk dapat dikenal luas selain para penikmat musik di skena hardcore punk di kawasan Baltimore. Pasalnya, pada tahun tersebut, Sharptooth berhasil menarik perhatian sebuah label rekaman, Pure Noise Records, untuk mendapatkan kontrak kerja sama dalam pembuatan album. Selain Sharptooth, Pure Noise Records juga lebih dulu dikenal berkat keberadaan nama-nama band seperti Knocked Loose, Senses Fail, dan Less Than Jake yang berada di bawah naungan label rekaman tersebut.
Sebelum bergabung dengan Pure Noise Records, Sharptooth lebih telah lebih dulu mengeluarkan dua buah EP. Mini album pertama dari Sharptooth rilis dengan judul Below The Docks di tahun 2014 dan dilanjutkan dengan kehadiran Chompers di tahun 2015. Kedua mini album yang jadi rangkuman diskografi awal dalam karier Sharptooth tersebut mereka rilis secara independen melalui akun Bandcamp resmi mereka. Akhirnya setelah mendapatkan kontrak rekaman bersama Pure Noise Records, barulah Sharptooth berhasil menelurkan album perdana mereka berjudul Clever Girl.
Menurut berbagai pihak, album perdana dari Sharptooth ini cukup terdengar penuh emosi. Terutama atas rasa amarah. Diketahui amarah tersebut hadir karena iklim politik di Amerika Serikat yang mulai kembali mengotak-ngotakan kalangan masyarakatnya. Sharptooth, sebagai band hardcore punk yang juga membela hak asasi manusia mengungkapkan kemarahannya terhadap situasi tersebut melalui album ini. Di album perdananya, Sharptooth juga menggunakan Clever Girl sebagai salah satu medium dalam melakukan eksperimentasi.
Selain fokus dalam penyampaian keresahan yang mereka rasakan, Sharptooth juga melengkapi album perdananya dengan berbagai macam permainan musik yang agresif. Lauren Kashan sebagai vokalis menggunakan berbagai teknik untuk membuat album ini terasa dinamis. Teknik vokal yang tersaji dalam album perdana dari Sharptooth ini di antaranya adalah scream dan spoken words. Teknik tersebut terbukti membuat lirik yang ditulis jadi salah satu daya tarik berkat emosi yang disampaikan oleh Sharptooth.
Selain mengungkapkan soal fenomena yang terjadi di Amerika Serikat akibat iklim politik yang memanas, Sharptooth juga mengutarakan keresahan yang mereka rasakan terhadap banyaknya kejadian kekerasan dan misogini terhadap perempuan. Lirik-lirik yang tersaji untuk beberapa lagu di album ini menggambarkan bagaimana sulitnya hidup jadi perempuan dengan keberadaan kaum pria yang ingin terlihat keren namun malah mengaburkan batas antara privasi dan public domain. Hal tersebut diungkapkan dengan menjadikan kebiasaan catcall yang jadi salah satu gambaran yang diutarakan oleh Sharptooth di salah satu lagunya pada album ini.
Kehadiran Sharptooth sebagai sebuah band hardcore punk yang vokal terhadap isu sosial dan politik mengingatkan para penikmat musik dengan persona beberapa band punk dan metal terdahulu seperti Bikini Kill, Minor Threat, The Dead Kennedys, Lamb of God, dan Job For A Cowboy yang tidak segan mengutarakan rasa ketidak puasan mereka terhadap hal-hal yang berbau politik yang berujung dengan ketidak adilan.
Seusai merilis album perdana, di tahun 2018, Sharptooth mulai sibuk dengan jadwal tur. Awal tahun tersebut Sharptooth memulai perjalanan baru mereka dengan menggelar tur konser bersama Anti-Flag, Stray from the Path, dan The White Noise. Rangkaian tur yang sukses terlaksana membuat jadwal manggung Sharptooth semakin pada selama tahun 2018. Mereka pun berhasil mendapatkan tempat untuk dapat manggung di salah satu festival musik punk terbesar, yaitu Vans Warped Tour di tahun yang sama. Sharptooth juga kerap jadi pilihan sebagai band pembuka untuk tur konser yang diselenggarakan oleh band sejawatnya, seperti Cane Hill dan berlanjut hingga tahun 2019 ketika Sharptooth dipilih sebagai band pembuka untuk rangkaian tur dari As It Is.
Sedangkan untuk album kedua, Sharptooth baru saja merilis album berjudul Transitional Forms pada bulan Juli 2020 lalu. Sesuai dengan judul albumnya, Sharptooth menunjukkan beberapa aspek transisi yang terjadi di dalam tubuh mereka. Transisi yang kentara tentu saja perihal musikalitasnya. Dibandingkan dengan album pertamanya yang dirilis pada tahun 2017, Transitional Forms menunjukkan adanya perkembangan dalam karakteristik sound yang dibangun sekaligus jadi sebuah identitas yang lekat dengan Sharptooth.
Masih dengan pesan untuk tetap membela hak asasi manusia dan memperjuangkan pergerakan feminis, Sharptooth mencoba untuk membuat musik mereka agar bisa lebih menyentuh audiens yang lebih luas. Salah satu cara yang digunakan oleh Sharptooth adalah mengubah nuansa musiknya yang sebelumnya terkesan raw kini lebih terdengar punya kedalaman dan bernuansa gelap. Secara lirik, Sharptooth juga bisa mulai meredam aspek frontalnya dengan pemilihan kata dan kalimat yang rapi namun tetap menyindir kondisi sosial yang belum menemukan titik baliknya.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 29/12/2020
5 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Siti
31/01/2025 at 19:37 PM
Ericka Adelia
10/03/2025 at 20:36 PM
Raihan Abdullah
04/05/2025 at 21:56 PM
RAJIN SILALAHI
31/05/2025 at 19:19 PM
Cands
30/08/2025 at 20:29 PM